16. Aches And Pains

807 109 45
                                    

Adam kembali mengambil satu langkah lebih dekat hingga tubuh mereka tak lagi berjarak, ia menundukan kepalanya dan hidung mereka bersentuhan namun tak cukup dekat untuk membuat bibir mereka saling bertemu, mereka dekat namun berjarak, mereka berjarak namun terasa begitu intim, dan keintiman itu terasa berbeda dari yang sebelumnya, ini terasa lebih... gelap, pekat dan hitam...

"A-apa maksud kamu? Aku... apa yang harus aku lakukan?" tanya Venus balik, ia nampak seperti anak hilang yang kebingungan.

Adam bisa melihat bibir Venus bergetar, takut, ia bisa merasakan degup jantung Venus di dadanya, begitu keras seolah sedang menggedornya.

Adam menaruh tangan nya di dagu Venus "Buktikan ke gue seberapa besar rasa cinta lo ke gue untuk mempercayakan diri lo sepenuhnya ke gue and I promise I will drop the married thing until you graduate"

Untuk sesaat hanya ada keheningan, Venus seolah tengah mengolah tiap kata dari kalimat Adam "Aku percaya kamu dengan seluruh hidup-"

"Do you trust me enough to give all of yourself to me?" tekan Adam.

"What do you mean?"

"Gue rasa lo sangat mengerti apa maksud gue Venus"

Venus menatap Adam lekat seolah ingin mencari makna ganda dalam kalimatnya, dari cara Adam menatapnya tapi semua itu tetap bermakna sama dan Venus merasa kehilangan kemampuan untuk bernafas normal, ia merasa sesak dengan cara yang menyakitkan.

"You want me to sleep with you?" tanya Venus tak percaya, ia mencari ekspresi di wajah Adam yang mengatakan bahwa ia tak bersungguh-sungguh dengan ucapan nya, ia mencari raut penyesalan dan rasa sedih namun semua itu menghilang, berganti dengan kemarahan, dominasi dan tekad kuat.

Adam menegakan tubuhnya, mengintimidasi nya dengan perbedaan tinggi mereka "I want your virginity" Adam memperjelas keinginannya membuat seluruh oksigen di tubuh Venus terasa disedot paksa dari dalam tubuhnya.

"Are you insane?" tanya Venus.

"Gue lebih dari gila saat ini Venus, jadi jangan coba-coba mempertanyakan kegilaan gue, lo yang tau seberapa gilanya gue kalau gue ngga dapat apa yang gue mau" ucap Adam "It's just about time, kalau lo memang nunggu restu dari Keluarga gue, gue bisa mengusahakan itu buat kita tapi gue butuh jaminan dari lo kalau lo ngga bakal ninggalin gue kalau lo memang benar belum siap dengan semua hal soal pernikahan, tapi seenggaknya gue yakin kalau lo memang mau nikah sama gue"

"Don't you trust me?" tanya Venus setelah terdiam beberapa saat mencoba mencari tau apakah ini mimpi buruk atau kenyataan yang tak ingin ia hadapi, setelah beberapa saat Venus sadar, ini keduanya.

"Gue percaya sama lo"

"Tapi ngga cukup percaya untuk menjalin hubungan tanpa tidur sama aku?"

"Kalau gue cuma mau ngambil perawan lo, gue ngga bakal nunggu 4 tahun, gue bisa dapat banyak perawan dalam waktu 4 tahun tanpa harus punya hubungan apapun sama mereka, kalau gue bisa ngorbanin banyak hal buat lo, Keluarga gue, hidup gue, kesenangan yang bisa gue dapat tanpa lo, kenapa lo ngga bisa ngorbanin diri lo buat gue?" tanya Adam.

"I... I'm done with this conversation" ucap Venus masih dalam keadaan linglung karena ucapan Adam.

"Ngga, kita bicarakan ini sampai selesai atau-"

"Atau apa? kamu mau mengancam untuk memutuskan aku karena aku ngga mau tidur sama kamu?" tanya Venus tak percaya "Siapa kamu? Adam yang aku kenal ngga akan melakukan hal serendah ini di-"

"Ngga ada yang rendah kalau gue mau tidur sama pacar gue, apalagi kita sudah pacaran lama, lo mau gue perlakukan kayak Ratu? Gue sudah ngasih lo lamaran buat nikah dan liat, lo yang ngebuat diri lo sendiri jadi rendahan dengan nolak lamaran gue" ucap Adam.

THE BLACK MARBLEWhere stories live. Discover now