14. The Dead of The Night

888 113 68
                                    

Moon, oh blond moonThis is what happened to usAnd our lives tremble like feathersBut there're still summer nightsand your stars and your beautyand you, so sweet, to watch over usCarla Bruni - Lune

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Moon, oh blond moon
This is what happened to us
And our lives tremble like feathers
But there're still summer nights
and your stars and your beauty
and you, so sweet, to watch over us
Carla Bruni - Lune

------------------------🍀

Adam melangkahkan kakinya dengan cepat menuruni tangga, memacu mobil Andrew yang ia pinjam dengan kecepatan penuh tanpa tentu arah namun entah mengapa ia akhirnya berakhir di depan Pub.

Memarkirkan mobilnya, ia masuk ke dalam Pub sambil berpikir apa yang baru saja terjadi, kepalanya terasa mau meledak dan satu-satunya hal yang bisa menormalkan pikiran nya kembali adalah alkohol, atau setidaknya itulah yang ia pikirkan.

"Man, lo bilang tadi sibuk" Eric yang pertama kali menyadari kehadirannya, ia berdiri dan menyapa Adam dengan pelukan ala laki-laki yang dibalas Adam setengah hati dan setengah mati.

"Lo kenapa?" tanya Eric yang menyadari wajah Adam nampak kusut, kalut sebenarnya dan sebagai teman dekat, Eric merasa tau apa atau lebih tepatnya siapa penyebabnya.

Alih-alih menjawab Adam malah memesan minuman dan meminumnya seolah ini hari terakhirnya hidup.

Kepalanya terus mengulang ucapan Venus, kalimat terkutuknya yang membandingkan dirinya dengan bajingan itu, ok, mungkin memang ia duluan yang melakukannya tapi ia tak bermaksud seperti itu, sedikit... ia hanya bermaksud sedikit membuat Venus tersinggung, tapi yang ia katakan soal Agnes bukanlah sebuah kebohongan.

Agnes dan Venus, mereka hampir sama, sifat mereka dan kepribadian mereka namun dengan cara yang berbeda, Adam tak tau bagaimana menjelaskannya namun keduanya sama-sama memberikannya rasa nyaman dan rasa gila yang sama.

Mereka berdua bisa membuatnya ingin menggantungkan diri detik itu juga dengan kekeras kepalaan mereka namun, Agnes tau batas nya, ia tak pernah mendorong Adam sampai ke batasnya, ia keras kepala namun tak sulit untuk Adam mengaturnya.

Agnes selalu mendengarkannya, membuatnya merasa berguna dan ia tak pernah melakukan sesuatu yang membuat Adam ingin berteriak frustasi, tidak saat ia sudah hampir kehilangan akalnya namun Venus, Demi Tuhan, apa dosanya hingga bisa jatuh cinta pada perempuan seperti Venus, ia merasa dicekik bahkan saat Venus tak melakukan apapun.

Ia di hantui hal-hal gila yang membuatnya menjadi laki-laki lemah di mata Venus, meski saat matanya menatap Adam, ia tak pernah melihat tatapan menilai atau tatapan yang mengatakan jika Adam bukanlah laki-laki yang ia inginkan namun, shit kepalanya, ada suara di kepalanya yang terus mengatakan jika tatapan polos dan tulus Venus itu tak benar-benar ia berikan untuknya, ia sedang
memandang laki-laki lain dan ia membayangkannya saat menatap wajah Adam.

Venus tak pernah tau kapan harus menutup mulutnya, tak tau apa kalimat yang tepat di saat yang tepat, ia bisa mengatakan hal konyol saat ia sedang marah besar dan berbicara omong kosong saat ia sedang bercanda, Venus tidak pernah mencoba untuk mengerti dirinya, ia bahkan tak pernah mencoba.

THE BLACK MARBLEWhere stories live. Discover now