19. Silhouette

881 106 50
                                    

I don't want us just to be a memoryBaby, come back and fight with meODESZA - Just A Memory

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

I don't want us just to be a memory
Baby, come back and fight with me
ODESZA - Just A Memory

-------------🍁

Hal pertama yang Venus lakukan saat Adam berjalan keluar dari flat-nya setelah mengakhiri hungan mereka adalah menangis dan ia menangisi nya tanpa rasa malu setitikpun.

Hingga tiba saatnya Venus menyadari bahwa ia tak mau dan tak ingin menyerah untuk Adam, untuk mereka, hingga ia bergegas berlari ke kamarnya dan mengambil jaket lalu berlari keluar flat-nya, menuruni setiap tangga dengan langkah cepat untuk mengejar Adam, suara mobilnya yang menggema di kejauhan masih terdengar di telinga Venus.

Ia tak tau pasti letak tujuan Adam namun satu yang pasti, ia akan mengejar Adam sejauh apapun jarak yang harus ia tempuh.

Insting pertamanya adalah mencari Adam di tempat sahabat-sahabatnya, Cole, Luke, Eric, Willy... jika ia tak ada disana ia bisa pergi ke rumah Andrew, ia mungkin bisa menghubunginya dan meminta Andrew untuk memberitahunya jika Adam kesana.

Venus memeriksa saku jaket dan celananya dan ia hampir kembali jatuh ke tanah dan kembali menangis saat menyadari Hp nya tertinggal, ia tak percaya ketidakberuntungan datang tanpa henti dalam hidupnya jika itu berkaitan dengan Hp.

Venus menyandarkan tubuhnya saat ia berada di halte, memejamkan matanya, ia tak bisa mempercayai dirinya sendiri saat pikirannya terus mengulang kejadian tak kurang dari 10 menit yang lalu, ia bahkan lebih tak percaya dengan keputusan Adam.

Begitu mudahnya ia mengakhiri hubungan mereka hanya karena sebuah kesalahpahaman, bukan kesalahpahaman tepatnya namun kekeraskepalaan Adam, ia sama sekali tak bisa mempercayai Venus dan ia berharap Venus akan melakukan hal yang sama?

Ia tidak sepicik itu, ia mempercayai Adam dengan hidupnya dan ia menyadari itu, namun seperti biasa, amarah Adam sama sekali tak bisa di redam terlebih jika ia menghadapi lebih dari satu masalah dan ia mulai membuat asumsi buruk yang merusak pikiran rasionalnya.

Dan ia mulai jengah serta kesal sifat cemburu Adam yang terlalu berlebihan, mungkin ada saatnya itu menjadi manis untuk dilakukan tapi jika ia harus memutuskan hubungan pertemanannya dengan orang lain hanya karena Adam berpikir kalau mereka "Menyukai" Venus, tentu saja Venus tak bisa melakukannya.

Namun, ia menolaknya bukan karena ia membela Reihan seperti bagaimana pikiran pendek Adam bekerja, Ok, mungkin ia sedikit membela tapi itu karena ia tau apa yang di katakan Adam sebagian besar hanya berupa tuduhan dan sebuah kesalahan.

Reihan tak akan pernah melakukan hal yang akan menyakitinya, ia adalah laki-laki yang baik dan tak seperti Adam, ia tak memiliki anger issue dan Venus tak perlu terus-terusan menerima perlakuan buruk apalagi ucapan buruknya yang selalu berhasil membuat Venus menangis hanya karena ia tau Adam tak bisa mengendalikan emosinya sendiri dan memiliki masalah di kepala dan hatinya
seperti yang selalu Andrew katakan padanya, tak dapat di sembuhkan.

THE BLACK MARBLEWhere stories live. Discover now