"Ohayou."Misaki menyapa Mayu yang sedang membaca bukunya. Dari kejauhan, ia melihat temannya itu masih santai di kursi tanpa peduli dengan keadaan sekitar.
"Ohayou."
"Nee, apakah dia sudah datang?"
"Eh? Dare?"
"Tentu saja Hasegawa-san. Aku tak sabar ingin melihatnya lagi.""Sudahlah Misaki, lagipula mungkin dia tak sebaik perkiraanmu." Mayu sedikit menghembuskan napas kasar melihat ekspresi gadis di sampingnya itu. Sedikit membosankan memang, jika harus membahas masalah seorang pemuda. Ditambah lagi jika mereka belum lama kenal.
"Jahat sekali kau padaku." Misaki malah memajukan bibirnya sebal. Pandangan arahnya selalu mengarah pada orang lain di luar kelas. Menatap jika seseorang yang tak asing datang melewatinya.
Dan tepat sekali. Dari jauh, terlihat Makoto yang sedang berjalan sambil diikuti oleh rekan yang satu geng dengannya. Siapa lagi jika bukan Itsuki Fujiwara. Pangeran berwajah es dengan kedataran sifatnya yang bahkan mengalahkan dinginya es di antartika.
Pemuda itu mengabaikan Misaki yang berdiri di samping pintu. Dengan tenang dia lewat begitu saja tanpa mempedulikan siapapun, seolah Misaki hanyalah angin lewat yang tak begitu menarik baginya. Tapi tidak bagi seorang Misaki. Dia bahkan sampai terlonjak senang (baca salting) melihat pemuda idamannya lewat sampingnya. Bukannya segera melenggang pergi, dia malah masih menatap Makoto yang hendak duduk.
"Dia sangat tampan.." gumam Misaki yang membuat Mayu kini melihatnya
Kembali Hasegawa berdiri dan kembali keluar kelas untuk berkumpul kembali bersama temanya. Sepertinya dia hanya mengambil sesuatu yang ketinggalan. Dan tentu saja, dia tetap diikuti Fujiwara.
Melihat tatapan Misaki yang tak biasa, Mayu hendak mengagetkannya dengan menyenggol pundaknya. Namun upayanya gagal. Misaki bahkan tak sedikitpun peduli. Dia malah semakin menatap Hasegawa yang melenggang pergi dan tetap mengabaikan keberadaan Mayu."Dengan mudahnya kau menyukainya." Celetus Mayu sambil menutup bukunya.
"Lupakan saja. Temui aku nanti saat jam istirahat yaa." Misaki lalu berlari ke luar kelas, menuju kelasnya dengan sangat girang layaknya sesuatu yang besar telah terjadi. Dia sampai berlarian di koridor dan terus berteriak senang. Siapa yang tak malu punya teman seperti itu? Huh?
▪
"Mayu-chan.." panggil Misaki sambil melompat kecil lalu duduk disebelah Mayu. Dia masih saja senyam senyum ke arah lain. Bisa ditebak, dia pasti mencari Hasegawa. "Kau tidak ke kantin?" Tanya Mayu memastikan. Namun gadis bernama Misaki itu hanya menggeleng senang. Lama lama, menyeramkan juga ternyata.
"Aku malas. Kupikir lebih baik jika menemuimu disini." Misaki malah menyeringai datar. Dan tentu itu dibalas tatapan lain oleh Taneda."Hora!" Jari tangan Misaki tiba tiba menunjuk ke seorang siswa yang satu kelas denganya. Dia terlihat selalu mneyendiri sambil selalu memainkan ponselnya. Tapi kenapa gadis itu menunjuk si pemuda?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikanaide ▪ 遠くへと 消えていく ぼくを置いてって
Fanfic[COMPLETED] Tak ada apapun. Aku hanya diam selagi kau tak tau aku. Dirimu kembali hidup dan bersemi dalam dirinya. Itukah kau yang disana? Yang kembali muncul saat aku mulai berpaling darimu. Akankah lebih baik jika hidupku penuh dengan rasa suka? L...