Chapter 4.4

21 5 0
                                    

Taneda, meski kau tak tau. Tapi aku akan tetap menyukai sosokmu.

Tiba tiba dada Kazuma terasa sesak. Ia sulit bernapas, dan tak bisa menahan tubuhnya lagi. Ia lalu duduk sambil menahan rasa sakit yang menimpanya. "Arghh, apa yang dikatakanya itu benar?" Gumamnya sambil masih merasakan sakit. Ia kembali melihat jam tanganya, dan ingat kalau ada seseorang yang harus ia temui sekarang. Kazuma pergi begitu saja meninggalkan sekolah, bahkan semua guru tak ada yang melarangnya untuk pergi mereka seperti membiarkan Kazuma begitu saja seolah hal itu sudah sering terjadi.

Mayu yang habis berlari merasakan lelah yang teramat sangat. Ia kembali mengingat ucapan Kazuma tadi, yang membuatnya luluh seketika. Pikiranya lalu beralih ke sebuah suara dari ruang musik. Mayu melangkahkan kaki dan berusaha melihat siapa yang sedang bernyanyi saat jam segini.

"Ryota?" Panggil Mayu sambil berdiri di depan pintu. Ia melihat Ryota bernyanyi sambil memainkan piano, dan nyanyianya berhenti setelah Mayu datang. Dilihatnya Ryota yang kembali menatap ke arahnya penuh arti.

 Dilihatnya Ryota yang kembali menatap ke arahnya penuh arti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tersenyum ketika melihat Mayu datang. Dan, itu adalah senyuman yang sangat indah. Sangat mirip dengan bagaimana cara Kanade tersenyum.

"Mayu, kau disini?"

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau disini?" Mayu yang masih berdiri di depan pintu, lalu mendekat dan duduk di samping Ryota. Ia memperhatikan sekeliling ruangan. Menenangkan memang. Pantas saja pemuda itu betah berlama lama berada di sana sepanjang waktu.

"Aku hanya bosan di kelas, dan disini membuatku lebih nyaman. Kau tau, kini aku bisa lebih bahagia setelah yang kau katakan waktu itu. Aku bisa mendapatkan kembali kebahagiaanku dengan melakukan suatu hal yang kusuka." Imbuh Ryota sambil menekan nekan piano di depanya.

"Iya, kau lebih menyenangkan saat tersenyum seperti itu. Tetaplah begini dan jangan bersedih lagi." Sangat pelan. Tapi sayangnya, Ryota bisa mendengar jelas penuturan gadis itu.

"Eh?" (Ryota tersenyum)

"Um, Mayu besok kan libur, bagaimana kalau aku mengajakmu keluar sebentar. Ibuku menyuruhku untuk mengantarkan banyak barang ke tempat pamanku tinggal, dan aku malas jika harus mengemudi sendiri. Paling tidak kau bisa mengajakku ngobrol saat berkendara nanti."

"Yaa, aku akan bertanya pada Kaa-san dan Tou-san nanti."

Ryota tersenyum mendengarnya, hatinya merasakan kegembiraan tersendiri saat ia melihat senyum ceria di wajah gadis itu. Ia akan sangat menantikan moment besok. Bagaimana saat ia bisa bersama gadis itu lagi.

"Kau akan pergi dengan siapa?" Tanya Kaa-san yang masih terus membuat Mayu agar mengatakan dengan siapa ia akan pergi.

"Un, akatayose Ryota."

"Oh, dia yang mirip Kanade itu kan? Kalau dia memang terlihat begitu baik, bahkan dia sangat sopan. Baiklah aku mengijinkanmu." Jawaban Kaa-san diambut senyuman merekah oleh Mayu.  "Aku juga mengijinkan asal kau bisa menjaga kepercayaanku." Tou-san menyahut begitu saja.

Ikanaide ▪ 遠くへと 消えていく ぼくを置いてってTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang