Proses revisi.
Jangan lupa vote sebelum membaca yaa jangan jadi silent readers!______________
"Gua gak akan pergi sebelum gua ketemu sama Natasha!"
-Leon D.#WBAFM#
'KRING! KRING! KRING!'
Bel tanda istirahat telah usai berbunyi. Para siswa berhamburan untuk masuk ke kelasnya masing-masing.
Selama pelajaran berlangsung, Leon seperti memperhatikan dan serius dalam belajarnya. Tetapi sebenarnya tidak sama sekali, bahkan pandangannya kosong. Karena Leon terus saja memikirkan Natasha.
Kemana Natasha? Apakah dia benar-benar pindah? Kenapa Natasha pindah? Kemana Natasha akan pindah?
Itu pertanyaan yang sering muncul di pikiran Leon.
'KRING! KRING! KRING!'Bel pulang pun berbunyi. Siswa dan siswi langsung segera membereskan barang-barangnya dan bergegas pulang.
Begitu pula dengan Leon, ia langsung pergi ke rumah Natasha dengan terburu-buru.
Sesampainya di rumah Natasha, Leon memencet bel rumah dengan tidak sabaran. Tak lama kemudian, Pak Salim datang membukakan pintu gerbang.
"Eh, den Leon ada apa ya?" Tanya Pak Salim yang sehabis menutup gerbang.
"Natashanya ada Pak?"
"Non Natasha? Kan non di rawat den," Leon mengkerutkan dahinya.
"Di rawat? Kenapa? Natasha sakit apa Pak?"
"Duh, kalo itu saya kurang tau den maaf ya"
"Hm, Bapak tau Natasha dirawat dimana?" Pak Salim mengingat-ngat.
"Kalo gak salah di rumah sakit Alexandra, ruang mawar nomor dua ratus satu"
"Oke, makasih ya Pak" Pak Salim mengangguk.
Leon langsung menaiki motornya tak lupa memakai helm, dan menancapkan gas. Dia melajukan motornya diatas kecepatan rata-rata. Tidak peduli dia masih mengenakan seragamnya, yang penting Natasha.
Leon tidak mau sampai Natasha ada apa-apa. Kalau itu sampai terjadi, Leon tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
Diperjalanan dia terus mendapatkan ocehan,atau makian dari pengendara lain karena dia mengendarai motor dengan cara kebut-kebutan. Tapi Leon tidak peduli, dia hanya memikirkan dia harus sampai di rumah sakit dengan segera.
Sesampainya di rumah sakit, Leon langsung masuk tanpa parkir motornya terlebih dahulu sampai satpam menteriakki dirinya. Tetapi Leon menghiraukan itu dan segera menuju ruangan mawar yang disebut Pak Salim tadi.
Leon memasuki lift dan untung saja ada informasi yang tertempel kalau ruang mawar berada di lantai 7, dan Leon langsung menekan angkanya.
Sampailah ia di lantai 7 dan mencari ruang mawar dan mencari ruangan Natasha.
Tak lama, dia sudah menemukan kamar Natasha yang bernomor 201.
Leon melihat ada lelaki yang kemarin ia lihat bersama Natasha saat ia berada di toko buku.
Lelaki itu menyadari kehadiran Leon yang mendekat ke arahnya. Ia langsung bangkit dan memegang kerah baju Leon sembari menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Women Bitchy And Friendly Man [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE FOLLOW TERLEBIH DAHULU] _________________________________________ Ini adalah cerita seorang cowok yang ramah tetapi jatuh cinta kepada cewek super duper jutek. Mereka itu adik kelas dan kakak kelas "ini cewek bener-bener ju...