"Kalo ada apa-apa, jangan sungkan buat cerita ke gua ya. Kalo lu merasa sakit atau apapun itu, cerita sama gua jangan ada yang ditutup-tutupin biar lu merasa lega nantinya"
- Leon D.#WBAFM#
Natasha kembali memandang ke depan, lebih tepatnya pantai yang membuat dirinya tenang akan ombaknya.
"Gua cuman lagi memikirkan masa depan. Apa gua nantinya bisa sukses? Apa gua bisa bahagiain orangtua nantinya sebelum gua pergi jauh ninggalin mereka? Apa Tuhan bakalan kasih umur yang panjang untuk gua hidup lebih lama lagi?"
"Kok lu ngomong gitu? Nggak boleh berpikir kayak gitu, Sha. Semua umur udah diatur sama Tuhan, kita hanya harus yakin kalo kita bakalan dikasih kesehatan oleh-Nya. Lu pasti bisa kok sukses dan banggain orangtua lu, pasti bisa buat mereka bahagia" Natasha hanya tersenyum kecil mendengarkan jawaban Leon.
'Gua gak yakin dengan keadaan gua yang sekarang, Leon' - ucap Natasha dalam hati.
"Hm, gua juga kangen sama bokap meskipun baru seminggu yang lalu gua bertemu dengan beliau"
"Ceritain aja semuanya" ujar Leon yang peka akan Natasha.
"Ya seperti yang udah lu tau, orangtua gua udah cerai. Mereka cerai saat gua masih sekolah dasar, dan yang gua tau mereka cerai karena ekonomi. Waktu itu bokap dipecat dari kerjanya dan bingung buat cari pekerjaan. Nyokap disana nggak terima, dan akhirnya mereka bertengkar sampe akhirnya dengan mudahnya mereka ngucapin kata pisah gitu aja"
Leon hanya mendengarkan saja. Karena dia tau, Natasha hanya sedang butuh seseorang untuk mendengarkan ceritanya.
"Akhirnya mereka cerai. Gua ikut nyokap dan bokap pisah sendiri. Bokap masih sering main sama gua kalo weekend atau lagi nggak sibuk. Sampe suatu hari bokap ilang entah kemana, dan baru kemarin gua ketemu lagi setelah belasan tahun lamanya"
"Saat orangtua gua cerai, bisa dibilang hidup gua dan nyokap nggak berjalan mulus. Kita kekurangan ekonomi, sampe kakek kasih Mamih pekerjaan. Tapi nyokap mau berusaha sendiri, beliau dengan keahlian design bajunya dan jahit akhirnya buka usaha kecil-kecilan. Beliau banting tulang untuk gua makan, sekolah, dan yang lainnya. End then, alhamdulillah. Sekarang nyokap sukses dan kita bisa melewati itu semua" tanpa sadar air mata Natasha menetes yang membuat Leon otomatis mengusap air matanya.
"Eh, sorry gua jadi curhat" kekeh Natasha sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Nggak papa, lu lagi butuh teman curhat. Gimana? Udah agak lega sekarang?"
"Udah, makasih ya" Leon tersenyum sembari mengangguk.
"Oh iya. Kok gua kayak kenal sih sama nyokap lu? Kayak pemilik sekolah kita, Mrs. Pelita?" tanya Leon membuka obrolan kembali.
Natasha hanya tertawa mendengar pertanyaan Leon dan Leon terheran sekaligus kagum. Terheran kenapa Natasha tertawa? padahal ia tidak sedang melucu. Kagum karena ini pertama kalinya Leon melihat Natasha tertawa lepas.
"Itu emang Mrs. Pelita, beliau nyokap gua" jawab Natasha kemudian.
"Oalah, itu nyokap lu. Oh gua tau, nama terakhir lu itu Pelita kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Women Bitchy And Friendly Man [COMPLETED]
Ficção Adolescente[BEBERAPA PART DI PRIVATE FOLLOW TERLEBIH DAHULU] _________________________________________ Ini adalah cerita seorang cowok yang ramah tetapi jatuh cinta kepada cewek super duper jutek. Mereka itu adik kelas dan kakak kelas "ini cewek bener-bener ju...