Chapter 01

9K 663 6
                                    

Warning!!!
18+

***

Suara bel pintu yang begitu nyaring mampu mengalihkan atensi Aeri dari kompor. Wanita itu sedang memasak untuk makan malamnya sendiri, ia ingin segera mengakhiri harinya yang begitu sibuk secepat mungkin.

Setelah mematikan kompornya, Aeri beranjak meninggalkan area dapur dan menuju pintu depan. Tanpa melihat lubang pintu, Aeri membuka pintunya dan berhadapan langsung dengan salah satu rekan kerjanya yang tergolong tampan dan ramah.

"Jeon Jungkook? Ada apa kau kemari?" Aeri sedikit terkejut melihat kedatangan Jungkook, namun ia tidak memperlihatkannya.

"Boleh aku masuk? Ada sesuatu yang ingin kubicarakan."

Melihat raut wajah Aeri yang terlihat sedang berpikir, Jungkook memberikan tatapan memelasnya yang selama ini berhasil meluluhkan hati wanita. Ia pun berharap wanita itu akan luluh padanya.

"Duduklah," ujar Aeri setelah tiba di ruang tamu.

Jungkook menatap ke sekeliling ruangan milik Aeri, kemudian mendudukkan diri ke sofa. "Terima kasih."

Aeri sendiri mengambil posisi tepat di seberang pria itu dan menyilangkan kakinya, mencari posisi yang nyaman. Ia tidak menyadari bahwa posisinya itu telah menyita atensi Jeon Jungkook. Pria itu menelusuri kaki mulus miliknya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Aeri mengembalikan kesadaran Jungkook.

Jungkook berdehem dan menatap lawan bicaranya itu dengan perasaan yang terganggu, namun sepertinya Aeri tidak menyadari tatapan tadi. Lalu ia memikirkan bagaimana caranya agar wanita es itu menerima laporan Kim Taehyung. Sial! Spontanitasnya membuatnya berada di posisi sulit.

"Ah, aku kesini hanya untuk membicarakan ini—laporan milik Kim Taehyung," ujarnya sedikit gugup. Ia yakin ini benar-benar misi yang sulit.

"Kau berniat membuang waktuku, Jeon?"

Jungkook menggeleng. "Tentu saja tidak, Sekretaris Park. Aku hanya berpikir bahwa-"

"Kau mau membicarakan tentang keadilan atau justru menyelamatkan temanmu itu?"

Jungkook memalingkan atensinya ke arah Aeri yang telah berubah dingin. "Tetapi dia juga temanmu-" ucapan Jungkook terputus ketika melihat Aeri bangkit dari tempat duduknya dan mengitarinya, menandakan bahwa pembicaraan mereka berdua telah berakhir saat itu juga.

Jungkook tidak ingin menyerah, justru ia juga ikut berdiri menarik lengan Aeri lalu menguncinya. Jungkook sendiri terkejut atas apa yang sudah ia lakukan.

"Apa yang kau lakukan?" desis Aeri dengan suara bergetar, kala Jungkook semakin mengikis jarak di antara mereka.

"Park Aeri," ucap Jungkook dengan suara tertahan.

Aeri memalingkan wajah, membuat Jungkook mengalihkan atensi pada garis lehernya yang terbuka. Sebelum menelan salivanya, Jungkook mencium aroma mawar yang menyeruak dari tubuh Aeri dan wangi itu menggodanya.

Brengsek!

Jungkook baru saja menyadari betapa mulusnya kulit wanita itu. Rahangnya yang terukir tajam dengan dagu mungil dan bibir merah merekah.

Sempurna, wanita ini memiliki wajah yang sempurna, begitulah pikiran pertama yang melesat di kepalanya. Ia menjadi heran, karena selama ini ia tidak memiliki daya tarik yang dimiliki oleh Park Aeri.

Persetan, Jung!

Aeri membelalakkan matanya ketika sesuatu yang kenyal tiba-tiba mendarat di bibirnya. Otaknya terasa beku seketika, menahannya untuk menyadari apa yang sedang terjadi. Alih-alih mencoba untuk menghentikan Jungkook, Aeri justru hanyut dalam setiap sentuhan bibir milik pria itu.

Travieso [M]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang