Aeri tidak pernah sekalipun berpikir bahwa ia akan memiliki perasaan terhadap seseorang. Terlebih lagi seorang pria yang bernama Jeon Jungkook.
Ia tidak lagi mengeluh ketika Jungkook dengan penuh percaya diri masuk ke dalam apartemennya. Pria itu bahkan langsung berjalan ke kamarnya seolah-olah tinggal bersamanya.
Tidak ada lagi perasaan dingin kepada Jungkook. Yang ada hanyalah perasaan resah saat pria itu ada di dekatnya. Seperti halnya saat ini, pria itu berada di kamarnya, berbaring setengah telanjang tanpa benar-benar melakukan apa-apa.
Sedangkan Aeri sendiri, ia berada di balik dinding kamar mandi dan menenggelamkan diri di bathtub. Beberapa detik, ia merasa kehabisan napas, lalu mengangkat kepalanya, menghirup udara banyak-banyak.
"Kupikir kau tertidur?" ujar Jungkook yang sudah berdiri di samping bathtub.
Aeri memekik terkejut, kembali menenggelamkan tubuhnya hingga sebatas leher, sementara Jungkook terkekeh melihat tingkahnya.
"Jangan malu. Aku sudah melihat hampir semuanya, bukan?"
"Bagaimana kau bisa masuk?"
"Kau tidak mengunci pintu," jawab Jungkook santai.
Aeri mengerang dan kembali membenamkan wajahnya ke dalam air beberapa detik. "Ada apa?"
"Kau berendam terlalu lama, membuatku khawatir."
"Aku akan keramas dan keluar sebentar lagi. Setelah itu kau bisa menggunakan kamar mandi ini." Aeri tersenyum, sedikit malu dengan keberadaan Jungkook di sana, tetapi ia merasa nyaman.
Dalam detik ke tiga, senyumnya menghilang saat Jungkook mulai menanggalkan celananya. "Apa-apaan kau?" serunya.
"Aku ingin mandi."
"Aku tidak akan lama lagi," ucap Aeri cepat. "Kau bisa menunggu sebentar."
"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Sayang," jawab Jungkook yang entah mengapa terdengar sebagai jawaban dengan konteks berbeda.
"Jeon?" seru Aeri lagi, ketika Jungkook dengan lembut mendorongnya agar memberikan tempat untuknya di bathtub sempit itu.
Aeri terkesiap saat Jungkook duduk dengan kedua kaki terbuka mengapit paha luarnya dan menarik punggungnya untuk bersandar pada dada bidang pria itu.
"Jeon?" pekik Aeri sekali lagi saat dirasakannya kedua lengan Jungkook melingkari perutnya, membawanya semakin merapat pada tubuh pria itu.
"Jangan bergerak atau kau akan dihukum?"
Nada gelap penuh hasrat yang terdengar dari tenggorokkan Jungkook membuat dirinya diam seketika. Dan sial. Ia bisa merasakan sesuatu yang panas dan keras menekan punggung bawahnya, membuatnya menelan ludah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Travieso [M] ✔
FanfictionTidak ada yang menyangka bahwa sebuah sentuhan bisa membuat mereka berdua saling mempelajari apa yang tidak pernah mereka dapatkan dalam buku manapun. Tidak dengan Jungkook dan juga Aeri. DON'T BE A GHOST READER ‼️ (i beg u) © 2020