Chapter 02

7.8K 598 12
                                    

Apa yang sudah kulakukan?

Pertanyaan yang sama terlintas di pikiran Jungkook beberapa kali. Jantungnya masih berdegup kencang setelah apa yang diperbuatnya. Ia telah mencumbu sekretaris KSJ Company dan bukannya meminta maaf, justru yang ia lakukan adalah mengancam wanita itu?

Jungkook mengusap wajahnya kasar. Ia pasti sudah dirasuki sesuatu sehingga berani melakukan hal itu. Tetapi setelah diingat-ingat, bukankah si Sekretaris itu memerah setelah mereka bersentuhan? Wanita itu memasang tampang polos dan malu-malu yang entah mengapa membangkitkan sisi premitifnya.

Saat teringat ekspresi Aeri yang begitu menikmati sentuhannya tadi sonta membuat sesuatu di bawah sana berkedut, ingin disentuh saat itu juga.

Jungkook mengeluarkan ponselnya lalu membuka galeri foto. Menatap foto dirinya dengan Aeri yang tengah bercumbu, namun sedikit buram, sebab diambil dengan terburu-buru. Meskipun begitu, siapapun yang melihat masih bisa mengenali siapa wanita yang sedang dicumbuinya.

Sungguh, wanita itu terlihat sangat menggiurkan membuat Jungkook ingin meraih pelepasannya sekarang. Dengan sangat sadar, Jungkook mengelus dirinya sendiri yang berada di balik celananya. Lalu segera melepaskan celananya dan membuat gerakan naik turun dengan cepat.

Pikiran-pikiran nakal dan bayangan akan tubuh Aeri di bawah tubuhnya tidak bisa pergi dari otaknya. Jungkook tidak membutuhkan waktu lama untuk meraih pelepasannya saat itu. Ketika ia mencapai pelepasannya yang terasa lebih nikmat daripada sebelumnya, Jungkook tahu bahwa ia akan kembali lagi pada Aeri dan mengulang apa yang telah dilakukannya.

Sementara Aeri, ia terbangun ketika matahari menampakkan diri. Sontak kepalanya seperti dihantam puluhan ton batu bata kala dikejutkan oleh pesan email yang berisi fotonya sedang bercumbu dengan si brengsek Jungkook dan kedua tangannya mengalung pada leher pria itu, lalu memutar otak cerdasnya tentang apa yang bisa dilakukannya untuk mencegah foto tersebut tersebar.

Aeri kemudian bangkit dan bersiap-siap pergi ke kantor hari ini. Ia memiliki jadwal meeting pagi yang pasti akan dihadiri oleh Jungkook, dan ia bertekad untuk menyelesaikan masalahnya sesegera mungkin.

Dengan gerakan grasak-grusuk, Aeri menyiapkan sarapannya karena ia melewatkan makan malamnya semalam. Betapa bodohnya ia membiarkan dirinya sendiri kelaparan hanya karena ulah rekan kerjanya yang begitu menyebalkan.

Aeri berangkat dengan mengendarai mobilnya dan segera menuju ruang meeting perusahaan. Tumit sepatunya mengetuk lantai lorong dengan nyaring dan dalam tempo teratur meskipun ia setengah berlari.

Saat ia mencapai ruang meeting, Aeri mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, dimana sudah terisi penuh oleh rekan perusahaan. Tindakan itu semata-mata hanya untung menunjukkan bahwa ia tidak ingin merasa terintimidasi oleh pria yang bernama Jeon F***ing Jungkook.

Dengan kendali penuh, Aeri memulainya seperti biasanya. Matanya menatap tegas ke segala penjuru ruangan, menyadari bahwa Jeon Jungkook sedang menatapnya lekat dan beberapa kali mata mereka bertemu selama dua jam kegiatan meeting, mengingatkannya pada perbuatan pria itu semalam.

Tidak ingin dianggap takut, Aeri membalas tatapan itu tak kalah tajam saat Jungkook terus memandanginya, seolah berkata agar menyudahi tatapan sialan itu.

Mengakhiri meeting hari ini, Aeri meminta agar Jungkook dan Taehyung datang untuk menghadapnya. Sementara Taehyung, pria itu terlihat bingung. Jelas berbeda dengan Jungkook yang justru memperlihatkan senyum miringnya. Aeri mencoba tidak mempedulikannya, dengan tenang berjalan keluar dari ruang meeting menuju ruangannya sendiri. Sebagai salah satu jabatan terbaik, Aeri memiliki fasilitas ruangan sendiri di perusahaan dan sangat bersyukur bahwa ia memilikinya.

"Permisi, Sekretaris Park," ucap Taehyung berpura-pura sesopan mungkin demi menjaga imagenya di kantor, setelah ia mengetuk pintu dua kali.

"Masuklah." Aeri mempersilahkan keduanya untuk duduk di sofa ruang kerjanya.

Netranya bersitubruk dengan Jungkook untuk sesaat dan Aeri melihat kilat kemenangan di sana, yang seketika membuatnya kesal.

"Berterima kasihlah kepada Jeon Jungkook! Dia yang memaksaku untuk menerima laporanmu," ucapnya kesal. "Namun masih ada beberapa data yang belum kau cetak, Kim."

Lalu Aeri membawa netranya kepada Jungkook dan mengatakan, "Kau cutilah selama lima hari, Jeon Jungkook-ssi."

Taehyung terperangah. "Hei, hei, apa yang kau katakan barusan? Jungkook tidak bersalah."

"Tidak apa-apa, Taehyung. Pergilah dahulu, sepertinya Sekretaris Park ingin mengatakan sesuatu padaku."

Meskipun ragu, Taehyung akhirnya mengangguk menyeret dirinya meninggalkan Jungkook dan Sekretaris Park dengan berat hari. Ia mengkhawatirkan si Jeon. Meskipun Taehyung pria brengsek, namun ia masih memiliki hati yang baik. Percayalah!

"Hapus semua foto itu, dan aku akan menarik ucapanku," ucap Aeri tenang setelah memastikan bahwa Taehyung keluar dari ruangannya.

"Kalau aku harus cuti lima hari tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah Kim Seokjin. Bagaimana kau mengatakan alasannya kepadanya?"

Skak matt.

Dengan santai, pria itu berjalan mendekati Aeri dan berdiri di samping tubuh kaku wanita itu. Tubuhnya menegang ketika Jungkook mengelus rahangnya.

"Aku sudah menerima laporan Kim Taehyung. Kuharap kau bisa memegang kata-katamu dan menghapus foto itu."

Jungkook tersenyum jenaka. "Aku tidak mengatakan akan menghapus foto ini begitu kau menerima laporan Kim Taehyung, Park Aeri-ssi."

"Kau!" Aeri berteriak marah dan bangkit berdiri. Melupakan seberapa dekat pria itu, sehingga tubuh mereka berharapan langsung dan mata mereka bertemu dengan jarak yang begitu dekat.

Sempurna!

Mengambil kesempatan, Jungkook menarik tubuh Aeri dengan kedua tangannya dan langsung melumat bibir lembut wanita itu. Ia merasakan tubuh wanita di depannya membeku beberapa saat sebelum akhirnya melemas dalam rengkuhannya. <>







don't forget to vote and follow me ❤️

Travieso [M]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang