Chapter 13

5.4K 433 11
                                    

happy reading + bonus pic♡

happy reading + bonus pic♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Beberapa hari telah berlalu seperti demikian. Aeri menebar senyum kepada setiap orang yang menyapanya, sementara Jungkook hanya menatapnya dari kejauhan. Ia tidak memiliki keberanian mendekati wanita itu, sebab ia tahu bahwa Aeri enggan melihatnya sekarang.

Presensi Mingyu di sekitar Aeri pun sama sekali tidak membantu dan hanya semakin membuat perasaan Jungkook kesal. Ia terus melihat bagaimana keduanya menghabiskan waktu bersama, bahkan ia hampir tidak pernah melihat Aeri tanpa Mingyu di sisinya.

Sebelumnya Jungkook tidak pernah merasakan kerinduan sebesar ia merindukan wanita itu sekarang. Meskipun Aeri masih berada dalam jarak pandangnya beberapa kali dalam sepekan, namun seolah ada dinding besi menghalangi mereka.

Selain itu, Aeri juga terlihat sibuk menghabiskan waktu untuk risetnya dengan Mingyu. Jungkook tidak menyukainya, sungguh. Tapi untuk sekarang, bukan saat yang tepat untuk membahas hal tersebut dengan Aeri.

Di lain sisi, Aeri berjalan melewati lorong terbuka gedung perusahaan, melewati taman bunga yang terbentang luas di sebelah kanannya. Kim Seokjin memang seorang yang begitu perfeksionis.

Diam-diam netranya mencari sosok Jungkook yang selama dua hari terakhir terlihat di sana. Sudah dua kali ia menemukan pria itu berbincang dengan Taehyung, Yoongi dan Hoseok tanpa sekalipun berani menatapnya lama-lama.

Pria itu terlihat baik-baik saja saat sedang bersama dengan teman-temannya. Namun sebenarnya Aeri tahu; situasinya tidaklah demikian. Katakan ia terlalu percaya diri, tapi ia merasakan tatapan bersalah pria itu saat mereka tidak sengaja bertatap mata.

Meskipun begitu, Aeri tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Jelas perasaan mereka sama—mereka berdua sama-sama tersiksa oleh situasi ini. Ia tidak pernah menyangka bahwa afeksi Jungkook di sisinya selama beberapa pekan ini mampu membuatnya merindukan pria itu.

Sebenarnya Aeri sendiri ingin segera berbaikan dengan Jungkook, namun semua itu tertahan karena kebingungannya sendiri. Sebab ini adalah kali pertama ia terjebak dalam perasaan dan situasi seperti sekarang.

"Aeri?"

Aeri menoleh dan menatap pria jangkung itu berjalan cepat ke arahnya sambil melambaikan tangan. "Hei, kau terlihat terburu-buru?"

Mingyu berhenti di depannya. "Ah, aku ada keperluan mendadak, mungkin besok aku tidak bisa datang."

"Hm, terlihat seperti hal yang serius?" gumam Aeri.

"Ya, urusan keluarga."

Aeri tidak bertanya lagi, sebab Mingyu menunjukkan keengganannya untuk bercerita lebih banyak. Ia hanya mengangguk ringan.

Mereka berbincang selama beberapa saat seraya kembali melanjutkan langkah. Ketika mereka tiba di titik dimana mereka akan mengambil jalan yang berbeda, Aeri mengucapkan salam perpisahannya pada Mingyu. Sementara pria itu, ia menundukkan kepalanya sopan dan beranjak dari sana.

Travieso [M]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang