Sabtu Pagi yang cerah, sabtu pagi yang ceria, sabtu pagi yang harusnya ku penuhi dengan tidur seharian dan nonton drama korea musnah setelah satu panggilan masuk tepat di jam 7 pagi dari no yang tidak dikenal.
"assalamualaikum, udah bangun? Gw udah didepan rumah kamu, eh tapi kayaknya kamu belum bangun"
"hmm ini siapa?" jawab ku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
"ini Riko, lo ga nyimpen no gw Ra? Ckckc keterlaluan, udah buruan buka pintunya, gak usah dandan gw terima lo apa adanya ko"
"haaaaaaah? Ngapain lo kesini? Omaigat tunggu." Ucapk ku tunggang langgang menuju pintu depan rumah.
Dan ya dia disana si manusia paling tidak ingin ku temui di weekend ini, hari ini di terlihat lebih santai dengan kaos polo biru tua dan celana chino. Hari ini dia terlihat fresh dan ya aku tidak memungkiri dia lumayan tampan.
"Bapak ngapain kesini pagi-pagi buta gini kayak gak ada kerjaan aja?"
"kan gw udah bilang mau nyicipin masakan llo, kulkas apartement kosong dan sebagai manusia gw butuh makan kan Ra" ucapnya sambil nyelonong masuk ke rumah tanpa kusuruh.
"Assalamualaikum, eh Ibu sama Raka mana Ra kok ga keliatan?"
"Walaikumsalam, Bapak kan belum saya suruh masuk kenapa nyelonong aja sih." Ucap ku kesal sambil menutup pintu depan agak keras biar dia tau si empuya rumah sedang tidak senang dengan keberadaan tamu tak diundang ini, lagian kenapa sih si Munik ngasih alamat gw ke si kampret ini kan gw yg ketibanan sial, ya semalam Munik menelpon ku sebelum tidur dan menyampaikan berita paling buruk hari itu.
"Riko minta alamat rumah lo Ra, gw ga bs bilang enggak kan."
"lo gak mau mandi dulu nih Ra? lo agak asem." Sial ngapain dia mendekat sedekat ini aku jadi harus menahan napas saat tubuhnya benar-benar dekat dengan ku dan mencondongkan kepalanya kesisi kiri ku. Otomatis ku mundur dan mencium aroma tubuh ku sendiri.
"bapak ngapain sih deket-deket, ish dan saya ga asem ko, semalam saya mandi dulu sebelum tidur"
"hahaha iya iya ga asem, tapi masa lo mau terus dengan baju piayama gitu dan braless?"
Damn, shit tangan ku otomatis menutup kedua tangan ku dan berlari ke dalam kamar. Kenapa gw bisa lupa sih buat pake bra dulu sebelum keluar kamar. Damn.
"haha, gak usah malu Ra. Btw gw minta minum ya haus."
Bagaimana bisa gak malu dia pikir gw apaan haah?
selesai mandi ku buru-buru keluar kamar, untuk memastikan si kampret ga macem-macem diluar. Dan yang ku temui hanya Riko yang tertidur lelap, ku mendekat coba membangunkannya namun hasilnya nihil dia tetap tertidur, lelah membangunkan nya ku memlilih untuk bergegas ke dapur untuk membuat sarapan karena perut ku sudah sangat lapar.
Selesai memasak dan membereskan rumah ku kembali ke ruang tengah untuk membangunkan Riko
"Pak, bangun... sarapannya udah jadi tuh." Ucapku sambil mengguncang tubuhnya. Karena duduk tepat disebelahnya ku bisa melihat dengan jelas wajahnya bulu matanya lentik juga gemes deh gw pengen gw pakein mascara, hidungnya mancung juga semoga jodoh gw hidungnya mancung juga ya biar perbaikan keturunan, dan bibirnya pink banget dia pake liptint apa sih.
"jangan terlalu deket Ra, nanti khilaf." Ucapnya sambil menutup mata. Ya ak tak sadar sudah mendekat dan mencondongkan wajah ku saat memperhatikan wajah rupawan Riko.
"Bapak udah bangun dari tadi?" Tanya ku gelagapan sambil duduk menjauh.
"jadi sarapannya udah jadi, yuk makan gw lapar." Ucapnya nyelonong ke meja makan dan duduk manis disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum tentu jodoh kan?
RomanceKalo tidak dipertemukan lagi berarti belum jodoh kan. Kalo sudah jodoh maka mau keujung dunia pun kita akan bertemu lagi dengan nya. The Fairytale begin....