Sesuai janji gw dan Deyas sebelumnya, weekend ini kami berencana untuk bertemu di salah satu restoran di bilangan jakarta selatan, restoran ini merupakan salah satu restoran langganan Deyas, sebuah restoran itali yang sangat fancy, untung saja gw berpakaian sedikit formal, karena sebelumnya gw melakukan riset kecil-kecilan mengenai restoran ini bagaimanapun gw gak boleh memberikan citra yang buruk di pertemuan pertama.
nah itu Deyas, gw langsung mengenalinya karena sebelumnya kami sudah bertukar informasi mengenai warna baju yang akan kami gunakan, agar lebih mudah dikenali. ugh... ternyata aslinya dia sangat tampan dan manis, tipikal lelaki jawa yang memiliki kulit sawo matang dan senyum yang manis. dari pintu masuk gw sudah melihat dia melambaikan tangan memanggil, dan gw balas dengan senyum ter...termanis yang bisa gw berikan, dan berusaha tak membuatnya creepy melihat senyuman gw hahah...
"udah lama yas nungguin gwnya? sorry ya telat."
"enggak ko, gw baru aja nyampe. langsung pesen makan aja yuk, lo suka pasta kan?"
"oh iya, gw ga pilih-pilih makanan ko, pemakan segala wkwkw"
"hmmm okeh bakal gw pesenin menu terenak disini."
"sip..."
setelah pesanan kami datang kami berbincang-bincang mengenai beberapa hari kemarin apa saja yang kami lakukan, mengenai hobi lari yang sedang Deyas geluti, mengenai hobi baru ku baking, dan mengenai lelucon-lelucon yang biasa Deyas ceritakan kepada ku, sangat mudah membuat Deyas tertawa, dan mudah pula bagi Deyas membuat gw tertawa. dia merupakan tipe laki-laki yang baik aku yakin banyak wanita yang terpesona dengannya, tutur katanya sopan, penampilannya rapih, dan dia sangat perhatian.
"jadi ini Yas wanita yang mau lo kenalin ke gw?" ucap seorang wanita yang datang mendekat ke meja kami.
"eh, Mba Ayu... hehe kenalin Mba ini Ara. Ara ini Mba Ayu pemilik restoran ini, sini mba kamu duduk dulu" ucap Deyas memperkenalkan wanita berparas manis itu. Sesuai namanya wanita ini benar-benar ayu, auranya keibuan sekali.
"Ara Mba, salam kenal Mba Ayu, restorannya nyaman banget Mba, dan pastanya enak banget hehe."
"Jadi Mba Ayu ini sepupu jauh gw Ra, dia nikah sama orang itali makanya dia buka restoran itali ini."
"wah... pantesan rasa pastanya autentik bgt."
"wah, bisa aja kamu Ra, jadi kalian udah sampe tahap mana nih. kapan bagi-bagi undangannya?"
"eh heheh kita.." Ucapku ragu
"kita masih temenan Mba, lagian baru 1 bulan juga kenalnya, tapi kalo Ara hari ini mau jadian sama aku gapapa sih jadi bisa naik level hehe." jawab Deyas . ya benar kata Deyas dari awal aku menyukai cara dia kami menjalani hubungan ini, tidak terburu-buru kami benar-benar menikmati segala proses perkenalan ini. walau sejak dua minggu lalu dia sudah mulai sounding ingin menaikan level hubungan kami. padahal kami saja belum pernah bertemu.
"gw tau Ra tujuan kedua orang tua kita ngenalin kita ini ujungnya untuk sebuah pernikahan, tapi gue gak mau buru-buru dan gw harap lo juga gitu. karena gw gak mau kita berdua terbebani dengan perjodohan ini. gw mau kalau kita menikah nanti gak akan ada penyesalan. tapi guw pastikan gw serius dengan hubungan gw dan elo saat ini." ucap Deyas saat untuk pertama kalinya Deyas menelpon ku 3 minggu lalu.
ya karena itu lah gw sama sekali tidak tertekan dan merasa terbebani dengan semua proses ini. dia memang sangat gentlement. gw yakin kedepannya kalau pun perjodohan ini tak berujung dengan sebuah pernikahan, kami masih tetap bisa menjadi sahabat.
"jangan lama-lama ya temenannya. kalo Ara diambil orang duluan kamu nyesel loh Yas, hahaha." gw menarik pujian bahwa Mba Ayu keibuan, dia jahil sekali sepanjang percakapan kami tadi dia tidak pernah tidak menggoda kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum tentu jodoh kan?
RomanceKalo tidak dipertemukan lagi berarti belum jodoh kan. Kalo sudah jodoh maka mau keujung dunia pun kita akan bertemu lagi dengan nya. The Fairytale begin....