Bag;7

82 15 1
                                    

"Yaelahhh David dimana yak?"Neva kebingungan setengah mati melihat ruangan BP kosong tak ada satupun orang didalamnya.

Sementara itu...

"Semangat Ren!!!" Gibran dan lainnya memberikan dukungan melihat Rendra membersihkan wc.

"Semangat Ren!! Tinggal dikit lagi tuh tai nya" Kata Reno mengejek.

"Diem lo!" Rendra melempar Ember pel nya."Kalian malah injekin lantainya bego!! Pulang aja lo pada! Gak butuh cheerleader kek lo semua!"

"Lo sih" Kata Dhendi menyikut Gibran.

"Lo juga bego"

"Elu"

"lu"

"LA LO LA LO! Gue bilang pergi ya pergi!Cepet!!!" Rendra mengangkat pel nya.

"I..iya Ren...kalem.." Gibran dan lainnya lari terbirit birit menyisakan jejak bekas sepatu kotor mereka.

...

"Aduh...gue kebelet pipis nih...temenin gue yuk Nan" Kata Neva berjinjit menahannya.Nanda mengangguk.

"......" Hening ketika Rendra berpapasan dengan mereka berdua.Mereka saling bertatap kosong.

"Ren..."

"Diem lo!" Rendra mengarahkan batang pel nya.

"Tapi....Ashh....pipis...Nan tunggu sini yak!" Neva terbirit birit mencari toilet Bersih Meninggalkan mereka berdua.

Rendra canggung mengepel lantai sesekali melirik Nanda yang akan mengulurkan tangan meski ditahan olehnya berkali kali.

"Astaga!!!Toilet cewek kok kotor banget sih!" Rendra menutup hidung nya mengambil sampah dan pembalut berserakan di dekat kloset."Aduh...." Rendra tak kuasa melihat 2 Toilet jorok paling pojok ruangan.Nanda menepuk bahunya.

"Apa?" Rendra semakin sewot.Nanda memberikan bahasa isyarat dengan Gerakab seolah olah ingin membantu Rendra.

"Lo mau...apaan sih? Gak paham gue anjir!" Rendra kebingungan melihat Nanda bergerak kesana kemari.

"Ooo!!!! Mau ngepel?" Kata Rendra menebak.Nanda mengangguk dengan penuh semangat.

"Gausah..Lo buangin aja roti roti itu.Nanti yang ada di kloset gue ambil make apa itu kek tongkat" Kata Rendra.Nanda sedikit heran karena Rendra tak se jahat seperti biasanya.

"Eits!! Jangan pikir gue bakal baik ya sama lo ya! Ini toilet cewek dan gue jijik sama darah!" Rendra membaca pikiran Nanda.Nanda mengangguk dan membawa Trashbag di pojok kamar mandi,sedangkan Rendra mengepel lantai.

"Laki laki itu sebenarnya baik,hanya saja,ia tak pernah menunjukkan kebaikannya" Batin Nanda melihat Rendra membasuh peluhnya dan mulai mengepel seluruh lantai.

"Oi! udah selesai?" Tanya Rendra memicingkan matanya.Nanda mengangguk.

"Oh yaudah buang di tempat sampah deket toilet cowok" Kata Rendra.Nanda melakukan apa yang ia perintahkan.

....

"Aku tak tau....meski Rendra tak pernah menerimaku,aku tak pernah bisa marah padanya..TIDAK!! Jangan pikir yang bukan bukan!!" Hati Nanda bergejolak memegang dadanya.David yang tengah istirahat setelah membersihkan toilet pria melihat Nanda menggeleng gelengkan kepalanya sambil memegang dadanya.

"Nanda udah belom? Masih banyak!!..."Teriak Rendra dari toilet wanita membuat Nanda bergegas menghalau imajinasinya dan membantu memungut sampah di dalam.Hal itu juga membuat David menelan emosi.

"Ini masih banyak tuh di pojokan.Tolong pungutin Gih,jijik gue" Kata Rendra menggretakkan giginya.

Baru 2 langkah Nanda berjalan..

"Rendra!!" Bentak David bergerak maju dan menarik kerah baju Rendra tanpa permisi.

"Eh apa-?" Rendra kebingungan melihat ekspresi David.

"Lo ngapain nyuruh nyuruh Nanda?! Jelas jelas lo dihukum kenapa lo malah jadiin Nanda babu lo?!" Bentak david

"Bukan gue-"

"Alesan!!" David mendaratkan Pukulan tepat di wajah Rendra.Nanda panik bukan main menunggu Neva yang tak kunjung keluar dari toilet.

"Apa apaan sih lo?!" Rendra membalas  dan membenturkan Tubuh David ke tembok.Ia mendaratkan pukulan berkali kali."Tu cewek cuma pengen bantuin gue!!Lo gak liat banyak roti busuk di pojokan?!!! Kalo ada cewek lain gue juga bakal minta tolong itu!! Makanya pake otak! Jangan bersihin punya batangan doang!" Rendra melepas cengkraman nya.

Mereka mengatur nafas ..Rendra menghapus darah di hidung dan bibirnya,sedangkan David mengatur nafas.

"Nan?" David meminta penjelasan Nanda karena menurut nya,Rendra bukan orang yang bisa di percaya.David memberikan ponselnya.

Typing...

"Benar.Aku memang berniat membantu Rendra.Tidak mungkin anak laki laki harus membersihkan toilet perempuan.Rendra mengepel dan aku yang membuang sampahnya.Penjelasan Rendra benar,tolong pergi sekarang." Tulisnya.

"Lah? kayaknya yang nungguin gue pipis cuma Nanda deh,ini kok jadi 3?" Neva keluar dari toilet.

"Diem." David melototinya."Nan..ayo" David menarik lengan Nanda namun usaha itu tak berhasil ketika Nanda menarik tangannya.

"Nan" Panggil David lirih.Nanda tak menggubris.Tangannya meraih lengan Neva dan mengajak nya pergi karena sudah di lihat banyak siswa-siswi yang mencari jam kos dengan alasan ke kamar mandi.

"Marah." Gumam David

"Sukurin! Makan tuh Pekok!" Kata Rendra keluar dari toilet menyisakan David disana.

...

Bersambung





















Sincerely-Aku tulus mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang