Bag;34

46 3 0
                                    

"Aku dimana?"batin Nanda melihat seluruh ruangan yang kabur,"kenapa semua buram?" tanyanya,"David?"Nanda melirik laki laki yang tengah tertidur pulas disampingnya.

"Da...h.."panggil Nanda terbata bata karena selang yang masih tertancap,"Da..h...vii," lirih Nanda,perlahan David terbangun dari tidurnya dan melihat Nanda masih memanggilnya.

"Da..h...viid.."

"Nan?" kata David mengelus tangannya,senyumnya mengembang perlahan lega rasanya,senyum itu juga menular kepada Nanda,"Cepet sembuh ya," kata David ketika kantuknya mulai hilang.

¿¿¿

"Lo gak mau gitu Ren liatin Nanda? dia udah sadar loh," ucap Hendra selama 3 hari berturut turut mereka ke rumah Ardian.

"Gak dulu deh,"kata Rendra,"toh ada David yang jagain,gua juga harus ngurusin Pak Ardian juga,kurang pemakaman sama katanya ada yasinan 3 hari," tambahnya.

"Anaknya nasib nya gimana ya? yang paling kecil,"ucap Hendra membayangkan kedepannya.

"Kalo ibunya gak tamak gak banyak nuntut uang segitu seumur hidup juga cukup," jawab Rendra.

"Gimana kalo mereka dikasih ke pantinya si Nanda? lumayan kan?" ucap Hendra memberikan ide cemerlang.

"kalo istrinya gengsi gimana?" tanya Rendra.

"Gengsi?"

"Semenjak gua denger bacotan istrinya,rasanya kayak lagi dihina diri sendiri,istrinya tamak,pandangannya dia selalu kaya,dan terlebih lagi...dia sering ngata ngatain kekurangan suaminya,padahal Pak Ardian sendiri selalu tegar dan tetap maju walau istrinya tuh ngata ngatain dia," kata Rendra merenung.

"Hey..jangan bilang lo lagi ceramahin lo sendiri,"ucap Hendra mengerti arah pembicaraan kembarannya.Rendra mengangguk akan pertanyaan itu.

"Rasanya gua tuh udah berperilaku sebaik mungkin sama Nanda,tapi bayangan dimana gua sering ngebully dia itu masih ada,kadang kalo gua ketemu sama Nanda gua selalu mengingat dimana gua ngata ngatain dia cacat lah,bisu lah,atau apalah,tapi Nanda tetap tegar dan tetap maju...

Meski gua udah minta maaf,tapi semua gak bakal mengubah masa lalu,kan?

Gue yakin,se akrabnya kita sekarang pasti Nanda masih bisa membayangkan gimana ntar kalo gengsi gue kumat dan kelakuan busuk gue ke Nanda kambuh.

Untuk itu,lebih baik sebelum terlambat kaya Istrinya Pak Ardian,gua mau jauhin dia dan sepenuhnya gua serahin sama David,orang yang bener bener tulus sama Nanda,dibandingkan gua yang suka aja masih mandang fisik," ucap Rendra meluapkan isi hatinya.

"Menurut gua nih,tidak semua yang kamu pikirkan itu sama dengan yang dipikirkan orang lain,bisa jadi sekarang Nanda lagi nyariin lo tapi lo malah kabur dari masalah lo sendiri,bukannya itu justru bikin Nanda makin sedih,Ren?" kata Hendra menepuk bahu saudaranya.

"Masih ada David,Neva,Phasley,mungkin Alan perlahan lahan pasti dia bisa lupain si ketua osis tukang onar,"ucap Rendra.

"Gua bingung (pasti readers juga bingung) sebenernya lo tuh punya perasan gak sih sama Nanda? Coba satu kali ini,lo ilangin Gengsi lo,cuma gua yang denger tenang aja," tanya Hendra yang masih meragukan perasaan labil kembarannya.

"Gua," suara Rendra bergetar menelan ludah berkali kali,

"gua suka sama dia! semenjak gua kejebak sama permainan gua sendiri ketika gua pura pura deketin Nanda biar Nanda jatuh cinta sama gua lalu gua tinggalin,dan ternyata Nanda gak segoblok itu! gua kena skak mat sama David sama Nanda dimana gua coba ngejauhin mereka tapi dibelakang mereka udah tau rencana gua dari awal,dan saat itu gua baper dan punya tujuan deketin Nanda seutuhnya biar David minggir darisana!Tapi,setelah gua mendengar bacotan istrinya Ardian rasanya..." ngerapp Rendra berhenti.

"Rasanya?"

"Rasanya....harapan gua putus setelah denger kalimat itu,kalimat yang bikin tujuan gua pupus ditengah jalan," ucap Rendra stress,"untuk apa gua deketin dia kalo dulu gua ngebully mati matian?"tambahnya sebelum ia membungkam mulutnya kembali.

"Jadi,tujuan lo sekarang jauhin dia karena lo malu sama kelakuan lo dulu sama Nanda?" tanya Hendra,kembarannya mengangguk.

"Ini jalan satu satunya menebus semua kesalahan,melihat Nanda bahagia dengan orang baik,bukan orang yang dulu ngebully dia mati matian,kebahagiaan Nanda kebahagiaan gua," ucap Rendra.

"Terus,kalo Nanda gak bahagia sama David gimana? Ren,dia jelas jelas suka ama lo,dia gampang move on sama perbuatan lo yang dulu..mungkin di pandangan Nanda,masa lalu hanya masa lalu,yang penting sekarang lo bisa lebih baik di masa kini dan dimasa yang akan datang.

Lo jangan terlalu  rumit menyikapi ini Ren, bentar lagi lo umur 19 dan sikap lo masih gini? ayolah Ren jangan pandang masalah hanya dengan pandangan lo sendiri,itu namanya Egois..

lihat masalah dari banyak sisi,jangan menyimpulkan masalah dari satu sisi saja.

Sekarang,lo gak perlu mengingat kata kata istrinya Pak Ardian dan kelakuan buruk lo sama Nanda dimasa lalu,itu gak baik buat mental lo.Coba,lo pikirin Masa depan lo sama Nanda bukan Masa lalu lo sama Nanda kayak gimana.

Gua yakin kalo lo punya pandangan kayak Nanda pasti lo bakal bahagia.Karena Masa lalu itu gak pernah menang sama Masa depan karena mereka ketinggalan jauh dibelakang,"ucap Hendra.

"Jadi,gua tetep maju?" tanya Rendra.

"Sip!" Hendra merangkul pundak saudaranya yang sudah kembali cerah.

Bersambung





Sincerely-Aku tulus mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang