"Semua sudah selesai lebih baik aku pulang sekarang" Kata Nanda menaruh sup kentang nya.
"Iya juga ya...udah jam 8 malem..." Tambah Hendra.
"Nginep sini aja nan..." Lirih Rendra sambil menyantap sup nya perlahan."Diluar Hujan" Tambahnya.
"Rendra! Lo mau tetangga demo disini?!" Bentak Hendra.
"Hmm......besok libur kok...Nan lo tidur di kamar gue aja,biar gue tidur sama Hendra" Kata Rendra.
"Tidak...tidak perlu..." Nanda menolak
"Jangan di paksa Ren..." Kata Hendra memainkan ponselnya.
"Hufft......yaudah gue ambil kunci mobil dulu" Kata Rendra masuk ke kamarnya menyisakan Nanda dan Hendra.
"Eh nan....?" Panggil Hendra.Nanda menoleh cepat.
"Soal omongan Rendra tentang nikahin lo.....jangan anggap remeh" Bisik Hendra.
"Kenapa?"
"Rendra itu selalu serius perkara kek gitu, soalnya dia gak mau dijodohin sama bokap nyokap " Bisik Hendra pergi dari meja makan menuju kamarnya dengan membawa semangkok Sup Kentang yang masih panas.
"Yuk Nan" Rendra keluar dari kamar memakai baju hangat dibalut dengan jaket hitam.Nanda mengikuti langkahnya ke garasi.
Hening ketika perjalanan pulang,Nanda masih terngiang ngiang omongan Hendra.Padahal niat Nanda berbicara seperti itu agar Rendra diam tak berkutip setelah tau apa yang ia inginkan,namun justru Rendra menganggap itu serius.
"Em.....Ren?" Panggil Nanda waswas
"Ya?" Jawab Rendra tanpa menoleh fokus pada jalanan.
"Setelah lulus kau mau apa?" Tanya Nanda.Rendra tetap santai.
"Ke Jerman" Kata Rendra."Kuliah..." Tambahnya.
"ng.....kau ingin ambil apa?" Tanya Nanda perlahan
"Hukum" Jawabnya singkat."Gue pengen jadi Pengacara" Tambahnya.
"Pengacara?"
"Heem..." Rendra mengangguk mantap
"Bukannya menyimpang dengan bakatmu Ren? kau hebat bermain basket, sepakbola dan lainnya kenapa harus jadi pengacara?" Tanya Nanda
"Memang sih...tapi gue bisa secara langsung membela orang-orang yang dimiskinkan di Pengadilan,dan alesan utama gue suka liat debat hehe...." Rendra terkekeh."Lo sendiri? mau jadi apa?"Tanyanya balik.
"Aku belum memikirkannya" Jawab Nanda singkat.
"Kenapa belum?" Tanya Rendra.Nanda hanya menggeleng.
"mau gue saranin?" Tawar Rendra.
"apa?"
"Jadi istri gue bisa,jadi ibu rumah tangga bisa,jadi ibu dari anak anak kita juga bisa,jadi nenek juga bisa."Rendra tertawa kecil."Tapi kalo paling gue saranin jadi istri dulu aja" Tambahnya.
"Kau tau apa penyebab kau tak pernah kuanggap serius?" Tanya Nanda sewot.
"Gak tau dan gak mau tau" Rendra terkekeh.
.......
Rendra mengambil payung di jok belakang dan membukakan pintu untuk Nanda.
"Pelan pelan licin" Kata Rendra menuntun gadis itu menyebrang ke rumah Pantinya.
"Permisi!!! Ibu...." Teriak Nanda dari luar.Namun Tak ada jawaban padahal didalam terlihat terang.
"Permisi!!" Rendra berganti mengetuk pintu.
![](https://img.wattpad.com/cover/193409959-288-k624472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely-Aku tulus mencintaimu
RomansaNandara...panggil saja nanda,Gadis itu cantik,dan murah senyum.. Namun dibalik itu, Nanda memiliki beberapa kekurangan...dari ekonomi,keluarga,bahkan fisiknya. Ya...Ia hanya memiliki satu kaki.Rumor juga mengatakan jika ia bisu karena tak ada satu o...