She needs a heart donor

40 4 0
                                    

"Kubuang semua egoku hanya untuk dirimu,ku kerahkan semua tenaga ku untuk dirimu,hanya dirimu"

"Rendra yakin lu?Tubuh lo kurang vit..." Kata Hendra melihat kembarannya tengah membawa baju ganti untuk dibawa kerumah sakit.

"Yakin.Semua demi Nanda bakal gua lakuin." Rendra serius menatapnya.

"Gue gak tau lo bener bener suka sama dia pada akhirnya..." Hendra menggelengkan kepalanya.

"Ya....dari ngebully,pura pura deketin,ternyata beneran bikin deket." Rendra tersenyum miring.

"David...."

"Bukan sekarang waktu buat bahas dia,fokus aja sama Nanda." Rendra bergegas.

"Em Ren! Gue ikut!" Hendra menawarkan dirinya.

"Heleh...." Rendra meragukan kembarannya itu.

"Gak bakal juga lo sendiri yang nyari donor buat Nanda kan?" Hendra memastikan

"Heleh....bilang aja lo mau ikut ikutan ijin gak sekolah 2 minggu kan?" Rendra tersenyum jail.

"Gud...tau aja lo" Hendra terkekeh.

"Yaudah,buruan kemasin barang lo nyari pendonor sekarang aja" Kata Rendra langsung ke garasi untuk memanaskan mobilnya.

...

"Lass uns gehen!!!!" Teriak Hendra semangat ketika sudah sampai di salah satu pusat perbelanjaan.

"Du bist wie ein verrückter Mensch" Rendra sewot melihat kembarannya seakan tak punya rasa malu.

"Anjeng." Hendra mengumpat.

"Udah ya...gua ke barat lo ke timur ok?" Rendra menginstruksi.Mereka mengganti baju yang sama .Bodohnya mereka.

###

"mbak mbak mbak..." Rendra memanggil seorang perempuan sebayanya.

"Mbak saya mau minta tolong....temen saya kecelakaan saya mohon sukarela menyumbangkan setidaknya darah mbak....temen saya harus cangkok jantung mbak...dan dia butuh golongan darah AB - " " Pinta Rendra.

"Saya sih mau bantu mas....tapi, golongan saya B maaf ya....." Ucap perempuan itu.

"ka,kalau gitu, kalau mbak punya kenalan yang punya darah AB- saya mohon hubungi nomor ini ya mbak" Rendra membagikan satu poster dari sekian banyaknya poster.Perempuan itu mengangguk dan pergi.

....

"Mas....tolong...."

"Mbak bisa gak??....."

"Saya mohon mbak....."

"Mbak ini demi temen saya....."

"Tolong hubungi....."

Mereka berusaha cukup kuat terutama Rendra yang sudah berkeliling seluruh swalayan.Peluh dan keringat tak ia rasakan.Bukan sekarang untuk merasakannya.

"Ren....istirahat dulu yuk....kita udah 8 jam disini....." Kata Hendra terengah engah.

"Lo duluan aja....gue nyusul" Kata Rendra meneguk air mineral hingga habis.

"Ren....ayolah....muka lo pucet itu...kita bisa dapetin donor nanti nanti aja" Kata Hendra membujuk kembarannya.

"Nanti? Lo mau nanda mati?! Siapa suruh lo kesini nemenin gua?! Kalo lo mau pulang,pulang! Gua gak butuh bantuan lo!" Rendra meluapkan emosinya dan pergi meninggalkan Hendra yang terlalu banyak mengeluh.

"Astaga....." Hendra seakan mengerti jika saudaranya memang lelah namun ia berusaha tidak mengeluh dalam keadaan apapun.

"Rend..." Hendra yang hendak menghentikan langkah kembarannya terdiam dan menoleh kearah sesutu yang tengah menarik narik bajunya.

"Permisi...." Ucap seorang perempuan paruh baya

"I,iya..." Hendra sedikit menjauhkan badanya.

"Maaf...saya dengar dari pengunjung disini...katanya kamu butuh donor darah AB- ya nak?" Tanya Perempuan itu bersama dengan suaminya yang mungkin orang luar.

"I..iya nyonya" Kata Hendra tersenyum lega

"Saya bisa membantu....dengan sukarela....bagaimana?" Tawar Perempuan itu.

"De...dengan senang hati nyonya! sebentar saya cari saudara saya dulu...tu...tunggu sebentar nyonya" Hendra mencegah kedua orang tua itu agar tetap disana.Hendra berlari ke arah Rendra yang belum terlalu jauh.

"Kamu yakin sayang??" Tanya Suaminya.

"Aku yakin....rasanya ada sesuatu yang mengganjal jika tidak aku tolong..." Ujar Perempuan itu.Suaminya terdiam dan hanya memberikan sebuah kecupan kecil di keningnya.

"RENDRA!!" Hendra berlari kearah Rendra yang tengah menawarkan donor darah.Ia menoleh kesal.

"Es gibt Leute, die Blut spenden wollen!" Teriak Histeris Hendra membuat pengunjung yang lain menoleh ke arahnya.

"Gott sei Dank ... bringen wir sie ins Krankenhaus" Rendra memeluk kembarannya dan berlari kembali ke tempat dimana Hendra bertemu dengan Wanita itu.

"Ma...maaf sudah menunggu lama" Kata Rendra kembali dengan saudara kembarnya.

"Yaampun....kalian kembar?" Wanita itu takjub melihat penampakan seolah mereka adalah spesies langka.

"Iya...sekarang kami akan mengantar kalian  ke rumah sakit tempat teman saya dirawat." Kata Rendra

"Oh iya....Saya Rendra,dan ini kembaran saya Hendra" Mereka memperkenalkan diri.

"Sudah kita bahas nanti saja perkenalan nya sekarang ayo"Ajak Pria itu.

"Hen,titip mereka" Kata Rendra.

"Lah terus? Lo?Lo gimana?" Tanya Hendra khawatir kembali seakan tak bisa membiarkan kembarannya sendiri.

"Tenang...masih ada satu tugas lagi...kita butuh 6 kantong darah,1 jantung.Lo paham kan yang gua maksud?" Tanya Rendra.Ia mengangguk dan memeluknya.

"semangat..." Bisiknya

Bersambung














Sincerely-Aku tulus mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang