Bag;27

38 4 0
                                    

"Nanda......." Rendra terududuk menutup seluruh wajahnya dengan tangis yang masih menghiasinya. "NANDA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Rendra berteriak kencang menyebut nama gadis itu.Mentalnya hancur begitu juga hatinya.

"Ren....?" Lirih seseorang berjalan mendekatinya.Rendra mendongak.

"Leni" Lirih Rendra menatapnya sayu.

"Kamu tak apa?" Tanya nya memastikan.Rendra menggeleng pelan.Leni melihat ke belakang Rendra terlihat Alan pingsan tak berdaya.

"Kak Alan!!!" Leni berlari kearahnya.Rendra melirik kebelakang.

"Oh.....jadi dia kakak lo?" Tanya Rendra berdiri goyah menunjukkan mata elangnya kembali.

"I..iya..." Titah Leni."K..kau kenapa ren?" Tanya Leni ketakutan.

"Lo tau penyebab bau anyir disini?" Tanya Rendra menghirup udara dalam.

"Anyir...?"

"Kakak bastard lo ini udah bunuh orang" Ujar Rendra mengepalkan tangannya."Orang yang gua sayang..." Tambahnya."Dan gua yakin lo tau orangnya"

Leni terdiam.

"Ren....maafin kak alan...dia...mungkin masih bekum ikhlas sama kematian Alena adiknya..." Lirih Leni ketakutan.

"GUA GAK PEDULI! Permintamaafan lo gak bakal mengubah situasi! Yang gua pengen, Nanda balik! Kalau sampai Nanda kenapa napa, Kakak lo gak bakal liat fajar besok!Inget!" Ancam Rendra.

"Kenapa kau membelanya? Sedangkan rumor disekolah kau salah satu dari banyak orang yang ngehujat dia! Kenapa sekarang kau malah marah? bukankah kau seharusnya senang Nanda mati?!" Bentak Leni.Rendra terdiam.

"Dari awal aku juga sudah membenci gadis cacat itu....jika dia tak menunjukkan rupa busuknya,aku yakin Kak Alan tak akan depresi seperti ini hanya karena dia mirip Alena!" Tambah Gadis itu.

"Aku tak ingin kak Alan mengingat nama yang tak kusuka! Aku ingin menyingkirkan Gadis cacat itu agar kak Alan selalu bersamaku!!! Dan rencana ku sekarang......

membuatnya mati " Leni Tertawa.

" Agar kak Alan selalu bersamamu huh? Apa jangan jangan lo udah tau siapa Nanda?!" Bentak Rendra."Jangan jangan....sebenernya lo memang udah tau sejak awal kalau Nanda itu adik kandungnya? Cuma...lo menyembunyikan semuanya..hingga Alan perlahan tau dan lo mencoba biar Alan gak bisa ketemu Nanda..Dan ini rencana terakhir lo....Dimana lo bakal ngabisin Nanda biar Alan gak mikirin siapa Adik kandungnya"  Rendra berhipotesis.

Leni mematung.

"Tujuan lo masuk ke sekolah gua...pasti karena Alan mulai mengendus  dimana adiknya dan lo mulai merancang rencana 1 agar Nanda bisa keluar dari sekolah hanya saja...lo gagal karena Nanda dilindungin David dari belakang.

Lalu, semenjak saat itu Alan selalu memaksa buat antar jemput lo biar dia punya celah ketemu Nanda,hanya saja...karena lo selalu disisinya ngebuat Alan gak bisa bebas seperti sekarang dan lalu lalu rencana ke 2 lo adalah mengekor kemanapun Alan pergi.Dan itu juga gagal.

Dan ini akhir rencana ke 2.Selesai dari itu, lo bilang 'Dan rencana ku sekarang......' kemungkinan lo bakal berubah pikiran kan buat ngebunuh Nanda?" Kata Rendra menjernihkan seluruh pikirannya.

"bangsat..." Leni mengumpat.

"Semoga lo tarik kata kata tadi sebelum bener bener gua abisin" Kata Rendra mendekat.

"Sialan!!"Leni berjalan mundur perlahan.

Bruakkk!!!!

Tubuh Alan yang tengkurap lemas menarik paksa kaki Leni hingga tubuhnya  jatuh terbentur dinding.Alan bangkit dan berdiri disamping Rendra.

Sincerely-Aku tulus mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang