Bag;13

79 5 0
                                    

"tumben deket ya sama Nanda"

"Iya tumben jangan jangan mereka pacaran lagi"

"Ah masa? Rendra itu kan punya banyak cewek cantik yang naksir masa milih yang begituan sih"

Begitulah cibiran yang terdengar langsung di telinga David.Ia memasang wajah khawatir atau lebih tepat tatapan paling cemburu yang ia tampilkan.

"Masa sih Rendra jadian..." Batin David memandang sekeliling kelas.Lebih tepat melihat Rendra nampak kebingungan dengan materi Kimia hingga bertanya berulang kali pada Nanda.

"Iya terus gimana? Gue lupa sama pelajaran kelas 10.Isotop itu yang mana?" Tanya Rendra membuka buku lusuh kelas 10 nya.

"Isotop itu atom unsur yang punya nomor atom sama tapi nomor massa nya beda. " Tulis Nanda.

"Berarti yang bawah nomor nya sama?" Tanya Rendra.Nanda mengangguk.

"Sip!" Rendra langsung membuka Buku Latihan untuk ujian kelas 12 dan menjawab soal dengan tema yang sama.

"Kalo gue cuma diem Nanda bakal diambil beneran sama Rendra...." Batin David fokus melihat mereka berdua.Rendra tertawa terkadang mencubit pipi Nanda gemas.Nanda tak tanggung tanggung tertawa.Hawa panas menggebu gebu hati David.

BRAK!!!!

David memukul meja.Rendra dan Nanda melihat ke arahnya sebelum David menghampiri Nanda ke bangkunya.

"Nan ikut gue dulu yuk" Ajak David tanpa babibu.

"Sorry Vid, Nanda lagi ajarin gue kimia." Kata Rendra menghalangi.

"Terus gue peduli?" Kata David menyipitkan matanya.

"Lu kan bisa ajak Nanda nanti.Gak sekarang juga kan?" Rendra memasang wajah kalem meski tangannya meremas erat.

"Gue ada keperluan sama Nanda.Bukan lo.Gak usah sok ngatur" David merengkuh tangan Nanda dan mengajaknya keluar kelas.

"ARGHHHHHH!!!!!!!!!" Rendra memukul mukul mejanya.

"Napa sih ren?! Ngamuk ngamuk!" Bentak Gibran memghampiri mejanya.

"Cemburu anying." Sikut Reno.

"Mamak mu cemburu! Tau kalo gue lagi diajarin dicomot tu cewek!" Rendra sewot

"Disusul gih" Kata Dhendi.

"Ogah!!! Disangka sangka gue cemburu lagi! Gengsi beby!"Rendra mulai jual mahal.

"Gapapa abis ini bel istirahat kita makan seblak lagi" Kata Reno dengan tatapan lapar

"Apa hubungannya bego?!"

###

"Mau pesan apa?" Tanya David dingin.Nanda menggeleng mengetahui jika ini masih jam pelajaran.

"Gamasalah mau bel,cepet mau pesen apa?" Tanya David.Nanda tetap menolak.David berdecak. "Nasi goreng 2 satu gak pedes sama es teh manis 2" Tak ingin lama menunggu David duduk didepan Nanda.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku takut melihat ekspresi David yang begitu menakutkan.David tak pernah memandangku se seram ini" Batin Nanda tetap menunduk.

"Nanda" Panggil David.Nanda perlahan mengangkat kepalanya.

"Gue pengen lo jawab jujur pertanyaan gue" Kata David serius.Nanda mengangguk pelan.

"Lo....."

"Halo guys! Gabung yak!!!" Kata Rendra duduk disamping Nanda diikuti Reno."Mak!!! Mie Rebus pake telur 1! Es teh manis satu! " Teriak Rendra.

Rendra menyomot tempe goreng didepannya dan makan ala kadarnya tanpa memasang wajah marah ataupun yang biasa ia tampilkan.

"Nih nasi goreng 2 Mie rebus 1 es teh manis 3" Mbok Darmi membawa nampan besar dan menaruh didepan mereka.

"Mbok kas bon hehe" Reno menggaruk kepalanya

"Utang lo yang dulu belom lo bayar mau kas bon lagi! Anaknya orang kaya kok gak punya duit!!!" Bentak mbok Darmi kembali ke dapur tanpa menghiraukan teriakan memohon Reno.

"Rendra...." Reno tersenyum cute

"Mbok Seblak 1 " Rendra menghela nafasnya.

"harusnya gue ngajak Gibran bukan tukang ngutang" Batin Rendra

Disisi Lain,David membungkam mulutnya.Hanya mata yang mengisyaratkan kebencian.

"Nanda...." Panggil Rendra manja."Minta nasgor lo dong...enak kek nya hehe..." Rendra terkekeh.Dengan EZ nanda menggeserkan piringnya.

"Suapin dong..." Kata Rendra memasang wajah se imut imut dan berlagak manja didepannya."Tolong please...."

"Nih gue suapin!" Kata David mengambil Centong Nasi.Tak tanggung tanggung David mengambil penuh nasi goreng dengan Centong yang begitu besar.

"Lo kira mulut gue karet?!Yakali gue make Centong!!!" Bentak Rendra.David langsung mengalihkan pandangannya.

"Nandaaaaaaaaaaaaaa" Panggil Rendra manja."Cuapin ih!" Rendra memanyunkan bibirnya.

"Tadi disuapin gak mau!!! Mau lo apa sih?!" Bentak David.

"Kan gue pengennya disuapin sama lawan jenis.Bukan sesama batangan.Yakali gue Ghay" Rendra memasang wajah sengit

"Nanda cuapin" Rendra bergelayut manja lagi

Nanda mencoba sekuat tenaga untuk menahan tawanya.Melihat wajah Rendra benar benar membuatnya ingin tertawa.Perlahan Nanda mengangkat sendok berisi Nasgor.Nanda menoleh mencoba melihat wajah Rendra.

"pfffffffffffffft" Nanda menutup mulutnya sekuat tenaga menahan tawanya.Melihat Rendra memanyunkan bibirnya sambil meremas kedua tangannya sendiri.Mata Rendra membulat penuh pengharapan sambil berkedip kedip.Apalagi tubuh Rendra menggeliat tak jelas.Sesekali Rendra merubah mimik wajahnya.

"Bego" Gumam Reno menahan tawanya.

"C-U-A-P-I-N" Pinta Rendra.

BRAKKK!!!!!!!!!

"PERGI LO COWOK SINTING!!" David tak lagi bisa mengontrol emosinya.Seluruh orang yang ada dikantin terfokus pada mereka.Rendra yang awalnya memang berniat untuk menghibur Nanda,kembali memasang wajah serius nya.Rendra berdiri dari kursi.

"Lo bisa kalem gak?Niat gue baik kenapa lo nyolot?" Tanya Rendra.

"Niat lo baik?!" David terkekeh pelan."Lo kesini cuma ada maunya!Paling akhirnya lo juga bikin Nanda nangis!" Kata David menggenggam gelas.

"Emang.Gue kesini emang ada maunya." Kata Rendra santai.

"Gue mau Nanda jadi pacar gue" Kata Rendra tanpa ba bi bu.David membulatkan matanya,emosi nya menyebar dimana mana.

"LO CUMA PENCITRAAN BRENGSEK!" David menumpahkan Air tepat di wajah Rendra dan mencekik lehernya.Semua orang bersorak mendukung kedua kubu.

"Lo...yang pencitraan...." Lirih Rendra.Cekikan David mulai renggang.Rendra perlahan menepis tangannya.

"Bukan nya selama ini lo yang pencitraan?" Kata Rendra.

"Lo berubah jadi heroik ketika ada Nanda.Lo caper kan? Biar Nanda merasa kalo lo hebat, Tapi kenyataan? Nanda pernah banggain lo? Mungkin menurut lo,Nanda bakal menyangka lo sosok hero bagi dia.

Tapi kenyataannya? Mungkin yang bakal Nanda panggil Hero itu yang sedang bicara ini" Kata Rendra Santai melebarkan senyumannya.

"Karena bagi Nanda..Hero itu bukan penolong,tapi Penghibur" Kata Rendra

Bersambung

Jan lupa vote komen & Subscribe:v













Sincerely-Aku tulus mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang