"Maaf Ren!! Aku gak tau kamu ketuanya" Loran memasang ekspresi bersalah."Gapapa" Jawab Rendra cuek sambil menyantap es campur
"Tapi.....Kalo aku mau daftar di kamu boleh?" Tanya Loran.
"Boleh lagian kita butuh lebih banyak cewek masih ada kesempatan"
"Yeeeee!!! Aku pengen kesempatan terakhir sebelum kuliah pengen ikut ekskul basket dulu" Curhat Loran.
"Oh" Rendra tak bereaksi apapun.
"O iya Ren...cewek yang kamu kejar kemarin itu siapa?" Pertanyaan itu membuat Rendra tersedak.
"Bukan siapa siapa" Rendra mengusap bibirnya.
"Aku kira pacarmu..."Loran asal bicara
"Beneran ren???? Masa tadi diperhatiin banget...di usap disisir lagi uwau" Nyinyir Reno
"Lo bicara kayak gitu lagi gak bakal gue bayarin!" Rendra mengancam,sebuah ancaman begitu ampuh untuk seorang Reno tukang ngutang.
Mereka mengobrol asik tentang basket,ekskul dan guru guru disekolah ini terkecuali Rendra menatap satu gadis yang tengah membantu Mbok darmi melayani pelanggan.Gadis yang akan jadi senjata ampuh mengalahkan David.
Rendra melihat Nanda begitu fokus,Nanda selalu menyunggingkan senyumnya didepan Mbok Darmi ketika membantunya ..Namun,ada yang berbeda dengannya kali ini.
Bibir Nanda yang selalu terkunci tak pernah terbuka,Kali ini Rendra melihat dengan sangat jelas Nanda berbicara
Iya!! Berbicara!!!
Mana mungkin? Nanda seorang gadis bisu,tapi kenapa Nanda terlihat sedang mengucapkan kata kata yang jelas bisa ditanggap langsung oleh mbok Darmi.
"Ada yang gak beres" Rendra meninggalkan Reno dan lainnya,mereka hanya mengerutkan keningnya.Rendra berdiri tepat dihadapan mereka.Nanda terkejut dan menutup mulutnya rapat rapat,hal itu justru membuat Rendra semakin curiga.Ia menatap Nanda begitu tajam sedangkan Nanda memasang wajah khawatir.
"Apa yang dilihat Rendra" batin Nanda meneguk ludah berkali kali.
"Nan?" Panggil Rendra membuyarkan kepanikan Nanda.
"Mie ayam satu" Pesan Rendra begitu saja sebelum ia kembali ke bangkunya.Nanda menghela nafas lega dan jongkok saat itu juga.
"Apa yang dilihat Rendra....Apa..."
Dengan hati hati Nanda membawa nampan berisi mie ayam itu ke tempat Rendra.Canggung karena dimeja itu berisi siswa tenar tentunya cantik dan tampan.Nanda menaruh mangkuk mie ayam dihadapan Rendra.Rendra tetap menatapnya tajam.Rendra mengangkat mangkuk itu pelan pelan dan berdiri menghadap Nanda.
"Sekarang jawab satu pertanyaan ini Nan.." Kata Rendra mendekati tubuh gadis dihadapannya itu.Nanda memundurkan langkahnya namun Rendra tetap memajukan juga langkahnya.
"Gue tau apa yang tadi gue liat...."Rendra memeberikan tatapan iblis
"Gak ada sejarahnya Orang bisu bisa bicara,iya kan?
Tapi....ini pertama kali gue ngeliat Orang bisu bisa bicara...dan anehnya orang yang dia ajak bicara bisa menanggapi bener bener sempurna." Kata Rendra tetap memajukan langkahnya.
"Sekarang...gue tanya...
Apa lo bener bener bisu nan?" Tanya Rendra menaruh mangkuk itu di atas kepala nanda.
"Gue kasih tantangan.Kalau misal lo emang bisu apa enggak....coba,lo bilang nama gue sekeras kerasnya...dengan begitu,mangkok yang ada diatas lo ini...gak bakal jatuh." Kata Rendra memicingkan matanya.
Nanda menggeleng tanpa melihat wajah Rendra.Rendra bersikeras memaksanya namun Nanda tetap menggeleng.
"Oke." Rendra tau Nanda tak akan membuka mulut dihadapan banyak orang.Hingga Mangkuk mie ayam itu menunpahi sekujur tubuh Nanda,yang gadis itu lakukan hanya menunduk tanpa ber ekspresi.Matanya terpejam dan alis yang selalu mengembang perlahan membuka ekspresi marah.Tangan Nanda mencengkram erat rok panjangnya.
"Aku sudah muak dengan kelakuan Rendra yang selalu berubah!!! Aku tau dia mendekatiku hanya untuk menghancurkan hati David,tapi...aku akan membalasmu dengan permainan yang sama...Jika kau bisa bersifat seperti itu...maka aku juga bisa! Aku tak takut padamu meski wajahku menampakkan wajah tak berdaya!!!!!" Batin Nanda menjerit.
Gadis itu mendongak melototi Rendra.Tak peduli siapapun yang melihat mereka,Yang ia pikirkan saat ini adalah harga diri yang selalu diinjak Rendra dan lainnya hanya karena kekurangannya.Di belakang Nanda tepat ada es kopi dan Es krim yang masih utuh.Tanpa melihat Nanda mengambil mangkuk dan gelas itu.Kembali ia Menatap Rendra.Rendra menunggu pembalasan gadis itu.
"Apa lo yakin? Gue liat tangan lo gemetar....apa yang bakal lo lakuin kali ini..." Batin Rendra.
Dengan sekejap Nanda melempar mangkuk es krim itu ke wajah Rendra dan membasahi baju rendra sekaligus dengan es kopi.
Semua Melongo melihat gadis yang selama ini jadi bahan bullyan akhirnya berani mengangkat dirinya.
"PUAS?!" Nanda mengeluarkan suara nya.Suara gemetar yang pertama kali rendra dengar ketika Rendra sedikit sibuk menghapus noda es krim di wajahnya.
"KAU PUAS?!!! SETELAH APA YANG KAU LAKUKAN KAU PUAS?!!!!! KAU PIKIR KAKI KU YANG CACAT INI MAMPU KAU KALAHKAN?!!!
KAU PIKIR DENGAN KAU MENDEKATIKU SELAMA BERHARI HARI AKU TAK TAU RENCANAMU?!!!!
APA KAU JUGA BERFIKIR DAVID CEMBURU PADAMU?!!!
Dan..Apa kau pikir jika kau memasukkan ku ke dalam permainanmu....aku tak kan bisa membaca strategimu?
KAU...kau bodoh membuat strategi...." Kata Nanda Tersenyum jahat untuk kali ini.
"Kau tak pernah berpikir...ketika kau memasukkan aku ke dalam permainanmu...saat itu juga aku akan membuatmu tersiksa dengan permainanku Rendra...." Kata Nanda tak tahan menahan semua yang ada dihatinya.
"Aku memang cacat...miskin dan tak punya orang tua....Tapi,AKU PUNYA HARGA DIRI YANG MASIH BISA AKU PERTAHANKAN!!!! INGAT ITU RENDRA!!!" Teriak Nanda membuat seluruh kantin hening.Termasuk Rendra yang hanya menatap gadis itu kini penuh dengan kebencian padanya.
"Meski suaranya bergetar...tapi cewek ini.....berani..." Batin Rendra.
Mereka bertatapan sebelum Nanda menghilang dari kantin...
"Mbok tau Nan....kamu itu anak paling berani,tangguh,dan spesial daripada yang lain" Kata Mbok Darmi menangis meski tak sempat menyusul gadis itu.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerely-Aku tulus mencintaimu
RomanceNandara...panggil saja nanda,Gadis itu cantik,dan murah senyum.. Namun dibalik itu, Nanda memiliki beberapa kekurangan...dari ekonomi,keluarga,bahkan fisiknya. Ya...Ia hanya memiliki satu kaki.Rumor juga mengatakan jika ia bisu karena tak ada satu o...