[2] Gak Peka

597 25 0
                                    


Niki sedang memberi makan Cici—kelinci peliharaannya yang berjenis kelamin betina— di halaman depan rumahnya. Ia memang lebih suka membebaskan hewan yang di peliharanya daripada di kekang di kandang. Tapi di kadang-kadang ia juga takut kalau peliharaannya di ambil orang atau hilang.

" Cici! "

Niki mengejar Cici yang tiba-tiba saja melompat sangat cepat dan semakin jauh. Lalu berhenti di depan sepasang sepatu casual berlogo ceklis.

Niki tertegun dan segera menyusuri kaki itu sampai ke atas, sampai ia melihat wajah sang empunya kaki.

" Hai Nik, udah sembuh? "

Niki yang hampir terlonjak kedatangan Gino, menjawab dengan ketus.

" Kamu mau ngapain?? "

" Aku mau ketemu sama kakak kamu ", jawab Gino santai, sama sekali tak terganggu dengan nada bicara Niki padanya.

" Yang mana? Kak Hero apa kak Davin? "

" Dua duanya. Davin sama Hero. "

" Oh," menjawab singkat dan acuh, Niki masuk kerumah untuk memanggil kedua kakaknya, meninggalkan Gino dan Cici yang sama sekali tidak ia ingat karena tidak ingin melihat Gino lama-lama. Setelah memanggil Davin dan Hero, Niki terkejut saat melihat kelincinya berada dalam dekapan Gino dan sesekali mengelus-ngelusnya.

" Cici! ", Niki merebut kelincinya dari tangan Gino. Selama ini kelincinya tidak rabies, bisa saja setelah di pegang Gino, Cici malah jadi rabies. " Ngapain kamu pegang-pegang kelinci aku? Kamu kesini buat ketemu sama kak Davin sama kak Hero kan? Bukan buat nyentuh kelinci aku! "

" Nik, apaan sih?! ", Davin memandang aneh perilaku adiknya yang terkesan berlebihan terhadap hewan peliharaan.

Niki hendak membuka mulutnya untuk mengatakan insiden yang dilakukan Gino dirumah sakit, tapi ia mengurungkannya dan lebih memilih masuk kerumah. Ia belum siap untuk mengatakannya pada kedua kakaknya. Juga belum siap melihat reaksi mereka.

" Ih! "

Menghentakkan kakinya kesal, Niki pergi.

***

" Apa? Serius? Kok bisa?

Jonna tidak bisa berhenti bertanya-tanya penyebab bagaimana awal mula terjadinya insiden di rumah sakit yang di alami Niki. Ia sosok yang cukup kepo kalau urusan-urusan begini. Meski begitu, Niki tetap mempercayainya sebagai teman curhat.

" Iiiih! Jangan keras-keras, ntar kalo kak Davin sama kak Hero tau gimana? ", ujar Niki khawatir sambil sesekali melihat ke belakang, ke arah pintu kamarnya.

Hero yang kebetulan lewat didepan kamar Niki mendengar. Ia tidak punya niat untuk menguping, tapi topik pembicaraan Niki membuatnya penasaran. Ia menghentikan langkah dan berdiri mendekati pintu kamar Niki.

" Kapan? Kok aku baru tau sih? "

" Ya semalam waktu aku dirumah sakit,"

Niki mengubah posisinya yang tadi setengah terlengkup menjadi duduk. Ia pikir Jonna adalah orang yang tepat sebagai pendengar pertama masalahnya ini.

" Ya maksudnya gimana sih?! Gak ngerti deh. Dia sengaja ngelakuin itu waktu kamu pingsan gitu? Atau kamu dipaksa? Atau.. Aduh gimana sih sebenarnya? "

" Ya... Aku gak tau. Aku gak tau dia sengaja apa enggak. Pokoknya tiba-tiba aja udah—"

Suara ketukan membuat Niki menunda kalimatnya. Hero lalu membuka pintu. Membuat Niki menoleh.

Kiss Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang