[15] Restricted Girlfriend

185 14 0
                                    

***

" Oh ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Oh ya. Ini hari terakhir kamu jadi pacar aku ya? "

Niki tersadar dari lamunannya dan mengangguk. Tiga hari menjadi pacar 'terpaksa' Gino tidak mengubah apapun dalam hubungan mereka. Hanya sedikit quality time yang mereka dapatkan. Gino belum terlalu berani melangkah lebih jauh untuk membuat hubungan mereka maju satu langkah dari sebelumnya.

Selain cara bicara Niki padanya yang tidak lagi ketus, tidak ada yang berubah. Bukan Gino tidak berani, ia hanya tidak mau persahabatannya dengan Davin dan Hero rusak hanya karena keegoisannya. Berteman begitu lama dengan mereka berdua tentu saja Gino tahu bagaimana protektifnya Davin dan Hero pada Niki.

Dan Niki bukan tipe gadis yang nekat dan pemberontak seperti Jonna. Ia penurut. Gadis itu tipe gadis yang tidak pernah ditemui Gino dari semua mantan-mantan pacarnya. Niki berbeda. Gadis itu tidak munafik. Ia menunjukkan kepolosan dan kenaifan dirinya tanpa takut dibenci. Ia tidak tahu apa itu bermuka dua. Yang ia tahu, ia akan menunjukkan kebenciannya jika dia membenci seseorang, dan sebaliknya, ia akan menunjukkan rasa sukanya jika dia menyukai seseorang.

Tetapi sampai sejauh ini, Gino merasa gadis itu tetap tak berubah atas perasaannya. Padahal Gino merasa bahwa dia sudah cukup maksimal dalam memberikan isyarat dan sinyal yang mewakili isi hatinya.

Oh, maaf.. Ada yang salah. Ia melupakan sesuatu. Niki terlalu polos dan tidak mengerti isyarat-isyarat maupun sinyal. Gino harus frontal dan to the point kalau perasaannya mau di respon.

Niki mengangguk. " Oh iya, aku lupa ngingatin kamu, kalo waktu kamu tinggal 3 jam 20 menit. "

Gino tersenyum.

" Kenapa? ", tanya Niki heran.

" Kamu beneran ngitung sedetil itu? "

" Kamu pikir aku ngarang? "

Gino tersenyum lagi. Mengabaikan pertanyaan Niki yang sepertinya tidak terima dan menuduhnya mengarang.

Tentu saja Niki menghitungnya dengan detil. Ia tidak mau rugi karena kelewatan jadi pacar 'terpaksa' Gino. Nanti Gino lupa diri dan keenakan.

Gino menghentikan langkahnya.

" Nik, boleh gak, kalo selama 3 jam aku peluk kamu sampai waktu kita habis? "

" Kak Gino gak usah ngaco deh— "

" Aku serius. Kalo kamu ngizinin aku— "

" Kak, aku tau kok. Kalo kamu gak beneran suka sama aku. Kamu cuman deketin aku, karna kamu pengen tau rasanya punya adik perempuan kayak kak Hero atau kak Davin kan? "

" Maksudnya? ", tanya Gino tak mengerti.

Menghela napas, Niki menghadapkan badannya ke arah Gino.

" Kita ada pas mama kamu ngomong kayak gitu. Aku tau kamu nanya lagi biar kamu punya waktu untuk cari alasan dan menghindari pertanyaan aku. "

Gino menatap Niki dalam keheningan. Tidak tahu mau berkata apa. Hp Gino yang berbunyi memecah keheningan di antara mereka. Ia menatap Niki sejenak sebelum mengangkat panggilannya.

Kiss Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang