[28] Redeem

203 12 0
                                    

Selly sedang berjalan di halaman kampusnya. Seseorang yang berpapasan disampingnya membuatnya tertegun. Kedua alisnya berkerut, sepertinya dia familiar dengan orang yang barusan melintas. Mereka berjalan di arah yang berlawanan, Selly baru saja masuk kampus sedangkan orang itu keluar.

"Mirip Gino," Selly menoleh ke belakang lagi sejenak." ...tapi posturnya bukan. Jangan-jangan.. "

Setelah berpikir-pikir, Selly bergegas menyusul orang itu.

"Sorry. Kamu Gilang bukan?", tanyanya memberanikan diri menghampiri dan menghentikan orang itu.

Gilang menjawab sambil tetap berpikir mengapa perempuan ini mengetahui namanya, apakah mereka pernah kenal? Tapi mengapa ia tidak ingat?

"Iya." Gilang mengangguk.

"Adiknya Gino?" Tanya Selly lagi sambil menunjukkan jari telunjuknya.

"Kenapa ya?"

Selly tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Saya Selly, pacarnya kakak kamu, kak Gino."

"Pacar?" Tanya Gilang. "Kak Gino kan jomblo udah dua tahun, semenjak pacar terakhirnya ke Jerman."

"Jomblo udah dua tahun" Selly memalingkan wajahnya ke arah lain dan bergumam dengan perasaan senang. Lalu melihat Gilang lagi. " Oh... Maksudnya, pacar waktu SMP." Jelasnya kemudian.

"Oh. Mantan?" Gilang memperjelas satu kata terakhirnya.

"Iya. Mantan! Itu maksudnya. Masa kamu gak kenal aku sih?"

"Maaf ya, ee.. mbak.."

"..Selly." Selly menjawab kebingungan Gilang.

"Iya. Tapi kak Gino itu ceweknya banyak. Dan saya gak bisa bedain mana yang pacarnya, mana gebetannya, mana pedekateannya, mana temannya, dan mana yang cuman kenalannya satu hari. Jadi maaf kalo saya gak kenal sama mbak.."

"..Selly!" Selly mengulang menyebutkan namanya lagi.

"Iya. Permisi." Gilang pun pergi.

Selly mendengus ditempat, sambil berbalik menatap kepergian Gilang. "Kakak sama adik sama juteknya. Eh, tapi gak balikan sama kak Gino, sama adiknya gapapa kali ya. Ganteng juga."

***

Niki dan Jonna telfonan. Niki berjalan-jalan diatas tempat tidurnya. Sedangkan Jonna sedang menggunting kuku kakinya.

"Masa dia marah gara-gara aku bilang dia cowok mesum," adu Niki, bibirnya mengerucut. Setelah kejadian Gino menggendongnya dikelasnya kemarin, pria itu tampak cuek dan sombong. Seperti Gino yang dikenalnya pertama kali. Pria itu tidak mengganggunya dengan mengirim chat spam, dan sebagainya.

"Ya lagian kamu sih ada-ada aja, cowok baik-baik dibilang mesum." Ujar Jonna, ponselnya terkapit antara bahu dan telinganya.

"Dia tuh mulai duluan. Coba kamu pikir deh, ngapain coba dia pake gendong-gendong aku segala? Apa namanya kalo bukan MoDus?"

"Ya masa kamu gak kenal kak Gino juga sih? Dia kan orangnya care, pengertian, dewasa. Kak Davin sama kak Hero pasti ngelakuin hal yang sama kalo ngeliat kamu ketiduran dikelas. Itu sifat alamiah cowok yang tumbuh dan berkembang dengan sendirinya sejak dia lahir." Kata Jonna sok bijak, padahal pelajaran budi pekerti aja sering menghayal.

"Ya maklum kalo kak Davin sama kak Hero, mereka kan kakak aku. Nah kalo kak Gino?"

"Calon adik ipar kak Hero sama kak Davin." Jonna asal nyeplos, kemudian terkikih tanpa terdengar oleh Niki.

Kiss Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang