chapter 4

81 12 2
                                    

Malem semuanya....  Jangan lupa tinggalkan jejak ya...  Votmennya Buat semangat menulis lagi...  Makasih.... 

Eichii’s Pov

Dan…

Brakkk…

Aku bisa merasakan seseorang menodongkan pistol redam suara dari arah belakang seseorang yang menuju ke arahku. Seseorang itu jatuh di kamar mandi.Dengan malas akupun keluar dari berendamku, sudah cukup aku berdiam pada satu tempat.Sepertinya mereka benar benar berusaha keras untuk membunuhku.

“Tao, kau terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tao, kau terlambat.”Ujarku seraya keluar dari bathup dan membalut tubuhku dengan bathrobe yang ada gantungan kamar mandi.

“maafkan saya Eichii-San.” Tao menunduk mengungkapkan penyesalannya. Aku hanya tersenyum. “aku hanya bercanda.” Ujarku sembari menepuk pundaknya. “keluarkan dia dari sini. Jangan sampai ada yang melihat. Aku akan berkemas, katakana pada Lay dan Xiu untuk mengikutiku. Sedangkan kalian bertiga, aku tugaskan untuk mencari tau kampus Ayana, dan juga….” Aku masih berfikir, apakah betul apa yang aku lakukan. Amankah jika aku tau dimana dia sekarang. “cari keberadaan Baekhyun. Setelah mencarinya, kau tau tugas selanjutnya bukan?” tanyaku sembari berganti baju.mungkin Tao melihat bekas luka di punggungku.“Jangan terluka Eichii…” aku menghentikan aktifitasku.Dan tersenyum hangat padanya.“Tentu, kalau kau menjagaku dengan benar. Aku tidak akan terluka. Dan, kau jangan mencemaskan aku.Aku baik baik saja.”Jawabku santai.“Aku pergi dulu, bereskan kekacauan ini.

Aku meninggalkan Tao sendiri, yang lainnya pasti datang saat memastikan aku aman sampai ke basement.“Wohooo… bagus juga selera Kanzo!” Seruku saat tau mobil keren mercedez-Benz AMG G 65 terparkir indah di sana. Aku langsung mengendarainya sendiri, tak lupa langsung ku hubungi Kanzo selama perjalanan.“Kanzo, thanks untuk mobilnya.”Kataku saat Kanzo mengangkat telfonnya. “itu sebenarnya pilihan Kudo. Dia ada di Korea.Dia menunggumu di bandara Jeju.”Jelasnya dengan suara teratawa yang ditahan.Aku bisa membayangkan bagaimana wajahnya sekarang. “sudah kuduga. Kau punya selera yang buruk.Mana mungkin mengirimkan mobil yang keren seperti ini.”Aku senang bisa membalasnya kali ini. “baiklah baiklah… terserah apa yang mau kau katakan tuan perfect.” Kanzo kesal kali ini, aku bisa merasakan aura kekesalannya.“Ayana masih belum tau kalau kau ada di Korea. Haruskah aku memberitahunya kalau kau ada di korea? Dia mungkin akan sangat senang se…” lanjutnya yang langsung aku potong “jangan!biarkan dia belajar dengan tenang disini.” Cegahku yang memang tak ingin terjadi sesuatu pada Ayana.sudah 3 tahun dia disini. Tinggal 1 tahun lagi, aku akan menunggunya. Aku ingin dia tenang menempuh study nya.“aku tutup dulu.” Akupun memutuskan sambungan teleponku. Dalam hitungan jam, aku akan melihat orang tuaku. Namun, sepertinya keberuntungan tidak berpihak padaku.Baru datang ke Korea saja sudah di sambut dengan pembunuh bayaran.Bagaimana nanti.Jika mereka tahu orang tuaku masih hidup.
.
.
.
Baekhyun’s pov

‘Aku benar-benar tidak abis fikir, Kyungsoo mampu mengomel sepanjang hari padaku.Bukannya dia terkenal pendiam?Kenapa cerewet sekali.’Monolog ku saat aku sudah meninggalkan apartemen Kyungsoo.

Brother (baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang