CHAPTER 14

76 10 4
                                    

PREVIOUS

Kau bisa percayakan Ayana padaku dan teman-teman disini.” Balas Kudo mencoba menenangkan Eichii.

Sambung telpon telah mati beberapa menit yang lalu. Namun, Eichii tak juga mengalihkan perhatiannya pada gagang telpon. Malah semakin mengeratkan pegangannya. Mencoba menetralisir keadaannya.

TERIMA KASIH BUAT YANG MAU BACA CERITA AKU DAN MASIH SETIA MENANTI KELANJUTANNYA. (*,*) SEMPAT NGADAT BEBERAPA BULAN GEGARA TIBA-TIBA AJA STUCK DI TENGAH JALAN. AKHIRNYA AKU PAKE BUAT BACA-BACA CERITA TEMEN-TEMEN YANG LAIN, BUAT NAMBAH WAWASAN JUGA KOSAKATA. NONTON DRAKOR JUGA SALAH SATUNYA. AKHIRNYA... BISA LANJUT LAGI.

HAPPY READING MAN TEMAN.... (\+.+/)

(AUTHOR’S POV)

Sudah 1 minggu sejak kejadian dimana Eichii menelfon Kudo untuk mengetahui perkembangan yang terjadi di Seoul. Hari ini Eichii juga sudah ditemani oleh Daichii sekretarisnya, karena mas cuti yang diberikan Eichii sudah usai.

“Waahhh... benar benar luar biasa... setelah 2 minggu aq tinggal untuk cuti. Ternyata pekerjaanmu lancar tak ada hambatan.” Ujar Daichii setelah menge cek semua berkas berkas yang telah di tanda tangani oleh Eichii.

“ucapkan terima kasih pada sekretaris penggangtimu. Dia sangat cekatan dan bisa menghandle semuanya. Seharusnya dia saja yang jadi sekretarisku.” Ejek Eichii pada Daichii yang langsung disambut dengan rengutan di wajah Daichii.

“Nooooo.... tidak ada yang boleh menggantikan posisiku.” Jawabnya dengan nada tinggi. Sedangkan Eichii hanya menarik sudut bibirnya keatas tipis. Hingga Daichii tak menyadari sahabat sekaligus bos nya itu tengah tersenyum.
_
_
_
_
DI SUATU TEMPAT

“Bagaimana kabar Takeda sekarang?” tanya seseorang dengan suara barithonnya. Sedangkan tangannya tak berhenti menelusuri setiap lekukan tubuh yang terpampang di hadapannya, tanpa mempedulikan beberapa orang yang berada di sana.

“Takeda-san masih tetap waspada di markasnya Master!” Jawab seseorang dengan menundukkan kepalanya.

“bukankah aku menyuruhmu masuk ke dalam markasnya untuk mendapatkan informasi lebih G!”  Ujarnya sembari menekan nama samarannya. “Apakah tidak ada informasi penting lainnya? Bagaimana aku bisa menghancurkan manusia sombong itu sampai ke akarnya. Menghancurkan klannya hingga tak tersisa.” Tekannya Geram sembari mencekik wanita yang sedari tadi dia buat mainan.

“Aaarrrrrgggghhh... Maa... maaassst..eeerrr...” Dengan segera ia melepaskan cekikan pada leher wanita itu. Di cumbunya wanita yang menemaninya. Memainkan jemarinya pada dada wanita itu yang menegang. Hingga meloloskan desahan desahan yang memenuhi ruangan. Tak memperdulikan sekitarnya.

Sembari terus memompa pada pusatnya yang terus beradu dengan sang wanitanya. Dia memerintah pada anak buahnya.

“Tembus pertahanan Takeda! Aku yakin ada rahasia yang dia sembunyikan. Temukan kelemahannya. Cari sampai dapat!” perintahnya sembari meloloskan geraman kenikmatan.

“Aaaahhhhh.....” hingga sang wanita jatuh terkulai. “bawa dia ke kamar!” serunya sembari meninggalkan tempat pertemuannya.

“Baik Master!” segera beberapa pelayan membopong wanita yang tenga pingsan itu menuju kamarnya. Sedangkan anak buahnya yang lain segera melaksanakan tugasnya.

_
_
_
_

Seoul

Seperti biasanya, Baekhyun masih menjalani hari-harinya dengan baik. Berusaha untuk merelakan kepergian sang ayah, meski dalam hati masih mendendam dengan orang yang di sangka sebagai penyebab terbunuhnya sang ayah.

Brother (baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang