Chapter 13

63 9 4
                                    


Previous

“hmm... harum sekali...” balas Baekhyun sembari mencium bau masakan sang eomma. “tumben eomma belum berangkat? Biasanya eomma sudah berangkat jam segini??” tanya Baekhyun heran.

“karena eomma ingin makan bersama anak kesayangannya eomma.” Jawab nyonya Byun sembari tersenyum. Tentu saja hal itu membuat Baekhyun bahagia. Sangat jarang sekali eommanya bisa menemaninya untuk sekedar makan bersama. “Gomawo eomma...” jawab Baekhyun sembari menyendokkan nasi masuk ke dalam mulutnya.

Sarapan pagi yang sangat hangat, yang sangat Baekhyun rindukan. Meskipun tanpa appanya yang menemani. Ada yang kurang menurutnya, namun dia sadar bahwa dia tidak boleh terjebak dalam kesedihan yang terus terusan dia rasakan. Hanya menunggu sebentar lagi, untuk mengetahui apa yang sebenarnya menimpa appanya.

----------------___________----------------

Halloooo... makasih buat yang sudah mau meluangkan waktu buat baca karya aku. Makasih buat yang rela VOTE & KOMEN di sini. Kalian adalah penyemangat aku. Sekali lagi terima kasih. Karena semangat dari kalian, aku sampai sekarang bisa terus melanjutkan karya aku ini.

Happy Reading para Readers

Seoul

pagi pagi sekali Kudo sudah berangkat kerumah Kanzo setelah mengetahui kalau Ayana sedang tidak ada dir umah.

“Kanzo, setidaknya sambut aku dengan meriah. Bukannya dengan muka masam seperti itu!” pinta Kudo berpura pura merajuk yang langsung di hadiahi tinjuan di bahunya.

“JIJIK...!!!” Jawab Kanzo singkat sembari berlalu masuk ke dalam. “gaya... jijik ini juga sayang... dimana kakak ipar?” Tanya Kudo yang langsung saja masuk tanpa persetujuan si pemilik rumah. “ada di dalam bermain dengan Eunji.” Jawab Kanzo yang mengikuti Kudo dari belakang.

“Kakak ipar....” panggil Kudo sembari memeluk Irene. Irene yang kaget langsung berjingkat dan tersenyum setelah mengetahui siapa yang tiba tiba memeluknya dari belakang. “kau mengagetkan ku Kudo ya...” ujar Irene sembari mengelus tangan Kudo sayang. Kanzo yang sedari menatap mereka, hanya bisa tersenyum melihat sahabatnya yang sangat manja pada Istrinya. Karena sifat Irene yang keibuan, membuat semua sahabatnya merasa Irene adalah ibu kedua bagi mereka. “hallo Eunji....” sapa Kudo sembari mengusak lembut rambut balita yang berada di gendongan Irene. Eunji sendiri hanya tertawa tawa di perlakukan seperti itu.

“Kapan kau datang Kudo?” tanya Irene setelah Kudo melepaskan pelukannya dan duduk di samping Kanzo. “Semalam kakak ipar.” Jawab Kudo sembari nyengir kuda. Kanzo segera mengambil alih untuk menggendong Eunji. “buatkan makan siang untuk kita, dan ambilkan beberapa camilan, jangan lupa orange juice. Aku tahu Kudo belum makan saat kesini.” Pinta  Kanzo kepada istrinya, langsung  di angguki Irene. “baiklah, aku siapkan dulu makan siang untuk kalian.” Jawab Irene sembari berlalu. “Thanks kakak ipar....” ujar Kudo setengah berteriak.

Sepeninggal Irene, Kudo tak henti hentinya menggoda Eunji, balita berumur 2 tahun yang sangat menggemaskan. Tak ada yang tidak dekat dengan keluarga Kanzo. Mereka semua sangat dekat satu sama lain. Sehingga, hubungan mereka layaknya keluarga.

“apa kau tahu tujuan Eichii meminta kita mengawasi Ayana? Kau tahu kan, dia adikku.” Tanya Kanzo dengan raut wajah khawatir. Tentu saja kawatir, siapa yang tidak khawatir? Saat mengetahui adikmu menjadi salah satu orang yang di selidiki oleh bos besar. Bos yang sangat di segani di dunia bisnis dan juga seorang mafia yang sangat ditakuti karena sikap dingin serta tak segan segan membunuh siapapun itu. Kudo hanya mampu tersenyum menenangkan. “entahlah, siapa yang tahu tentang isi hati bos kita. Kakeknya saja terkadang bingung dengan cucunya sendiri.” Jawab Kudo seadanya. Sesungguhnya, Kudo tahu sedikit permasalahannya. Namun, siapa yang tega membuat seorang kakak khawatir. Kalau saja nyawa sang adik terancam.

Brother (baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang