Jangan lupa votmen ya....
Selamat membaca... Happy reading... ;-)Author’s pov
Tampak Eichii sudah mendarat dengan selamat di seoul. Mengedarkan pandangannya pada sekitar.Memandang dengan takjum tempat yang selama ini belum pernah terjamah olehnya. Padahal, dia sudah sering singgah di Negara Negara besar, jarak antara Korea dan Jepang pun tak terlampau jauh, hanya saja, lagi-lagi keadaan yang memaksanya untuk menjauh dari Negara dimana keluarganya tinggal.
Lamunannya terhenti saat tanda telepon masuk berbunyi,
“hallo”
“…”
“kenapa lama sekali? Aku sudah menunggumu setengah jam disini!” serunya pada si penelfon.
“…..”
“Ya sudah, ku tunggu! Cepat!” langsung saja dia menutup sambungan telpon itu.Setelah mengedarkan pandangannya lagi, akhirnya dia memutuskan untuk menunggu di sebuah café untuk sekedar minum kopi.
Ada perasaan yang tidak enak sejak dia turun dari pesawat tadi.Segera dia mengirim pesan pada pengawal pribadinya.Eichii memang meminta pengawalnya untuk mengawal dari jauh.Agar dapat mengecoh musuh, mengira bahwa dia selalu kemana mana tanpa ada pengawalan.Eichii memiliki setidaknya 5 pengawal dan tidak ada satupun yang diketahui oleh musuh mereka.
To: Tiger 1
lay, apa kau juga merasakan apa yang aku rasakan?
itu isi pesan yang ia berikan pada lay.
To :Lion King
Arah jam 1, pria dengan baju yang berwarna abu abu itu. Sejak tadi dia mengikuti kemanapun anda pergi.
Balas lay yang masih dengan posisi yang sangat jauh dari tuannya.To: tiger 1
baiklah, lakukan tugasmu.
Sekitar 15 menit lamanya, akhirnya orang yang di tunggu-tunggu datang juga.Dia memasang muka sebal padanya. Dan memasang wajah tanpa dosanya dengan cengiran khasnya.
“maaf kalau lama menunggu.” Eichii ingin sekali memutilasi orang yang ada didepannya.
“Kau tahu, aku bosan menunggumu!Kau ingin di mutilasi?” serunya penuh kekesalan.
“kau tahu, eunji sangat rindu padaku, tadi saja dia menangis saat aku hendak kesini menjemputmu.” Jawabnya enteng sembari merangkul sahabat dan juga pasien spesialnya.
“bagaimana kabar Irene?” Tanya Eichii pada dokter Pribadinya, Kanzo Hamada.
.
.
Selama perjalanan, tak henti hentinya Kanzo bercerita tentang Eunji anaknya.Ya, Eichii sangat merindukan bocah kecil berumur 4 tahun itu, sudah lama Eichii tak melihatnya sejak Irene mengajak anaknya untuk tinggal di Korea.Sedangkan Kanzo harus berada di Jepang, karena tugasnya menjaga Eichii. Tak ada yang tau tentang kondisi kesehatan Eichii, kecuali Kanzo dan beberapa sahabatnya yang ia percaya. Bahkan kakeknya sekalipun.Hingga akhirnya mereka sampai di basement. Eichii masih terlelap di dalam kursi penumpang.
‘sampai kapan kamu akan terus menanggung kesakitanmu sendiri?’ gumam Kanzo sembari menatap sahabat karibnya. Kanzo enggan membangunkan Eichii yang masih nyaman dengan alam mimpinya.Sembari menunggu Eichii bangun, Kanzo menghubungi salah satu sahabat mereka.“Daichii, kenapa Eichii pergi sendiri ke Korea, bukankah seharusnya kamu berada di sisinya kemanapun dia pergi?” Kanzo masih sibuk dengan orang yang ada di seberang sana, saat Eichii terbangun. “Baiklah, selesaikan pekerjaanmu dengan cepat dan segera terbang kesini, kau tau aku tidak bisa mengawasinya 24 jam saat berada di Korea. Aku tutup dulu.”KAnzo mengakhiri pembicaraannya saat melihat Eichi sudah keluar dari dalam mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother (baekhyun)
Hayran Kurgu"ingin aku memeluknya." Eichii . . . "dia tak pernah menyayangiku!" Baekhyun