CHAPTER 16

73 10 2
                                    

PREVIOUS

Bangsat!! Apa yang kau lakukan!!!” teriak Megure sembari mengambil pistol yang ada di balik bajunya. Sedangkan Eichii masih tetap diam di tempatnya semula. Sama sekali tidak terkejut.

“Surprise...” jawab Eichii bersamaan dengan seseorang yang masuk ke dalam ruangan. Sedangkan Megure melotot tak percaya.

🍖🍖🍖🍖🍖

Alhamdulillah... akhirnya bisa lanjut sampai chapter ini.
Biar tambah semangat, kalau berkenan, Vote dan comment ya...
Cerita ini murni dari pemikiran Aing sendiri... no plagiat ya...

Happy Reading para readers.... <3

Eichii’s Pov

Lihatlah, wajah ketakutan Megure. Aku hanya bisa tertawa puass melihat musuhku gemetar. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan, selain memberikan sedikit kejutan untuk orang yang sudah berani bermain main.

“Bagaimana kejutanku Megure-Sama?” tanyaku sembari memutar-mutar gelas yang berisikan wine milikku. Ku sesap sedikit, menikmati wine yang memang benar-benar luar biasa rasanya.

“Kau~

“Tak usah memberikan telunjukmu itu padaku Megure!” Selaku saat dia sedang ingin memakiku.

“Kau sungguh berani sekali Megure... mengirim adikmu untuk memata mataiku.” Jelasku santai sembari berdiri menghampiri adik dari Megure. Ku dongakkan wajahnya yang sudah babak belur untuk menghadapku.

“Kau Tahu Miyako... aaahhh bukan... bukan Miyako... Biasanya Megure memanggilmu G...”  ujarku sembari menoleh ke arah Megure yang berdiri sembari menggeretakkan giginya kuat kuat. “G.... kau tahu, aku sangat menyayangimu. Karena dirimu, aku harus kehilangan satu bahawanku yang sangat aku percaya. Kau tahu kalau Kriss sangat mencintaimu.” Jelaskanku sembari menekan jariku pada kedua pipinya.

“Jauhkan jari-jarimu dari pipi adikku!!” seru Megure marah.

“Kau tahu Megure, aku harus membunuh Kriss pengawal sekaligus sniper kesayanganku sebelum aku masuk kesini.” Jelasku marah. Tentu saja aku marah, aku harus kehilangan anak kesayanganku. Kulihat Megure terkejut.

“aku tidak ingin Kriss membalas dendam padaku jika kekasihnya harus aku bunuh.” Finalku. “Adikmu tahu peraturan itu, tapi mungkin dia terlalu bodoh untuk terus melanjutkan rencana busukmu yang hendak menculik adikku.” Kutatap dengan tajam Megure.

Flashback on

Author's Pov

“Perintahkah penambahan personil untuk menjaga adik dan juga kekasihku. Jangan tinggalkan mereka, jangan sampai lengah. Pasti Megure akan beraksi kali ini.” Perintah Eichii di telpon. Beberapa menit setelah Eichii menelpon Megure untuk mengadakan pertemuan, Eichii segera menghubungi Kudo untuk selalu siaga.

“Baik, apa hanya itu saja petunjuk yang kau berikan?” Tanya Kudo sekali lagi.

“Miyako... Miyako akan segera beraksi, aku sudah mengirimnya kesana. Karena aku ingin tahu apakah aku harus waspada padanya ataukah tidak. Ini hanya dugaanku saja.” Jelas Eichii sembari menatap layar CCTV yang berada diruangannya.

“Baiklah.... akan aku laksanakan. Kau tenang saja, Baekhyun akan bailk-baik saja, begitu pula Ayana. Hari ini seharian aku harus mengikuti muda mudi yang sedang dimabuk asmara.” Ujar Kudo sembari terkekeh.

Saluran telpon di akhiri sepihak oleh Eichii. Merasa tidak perlu mendengarkan gosip di saat yang genting seperti ini.
_
_
Dan benar saja, selang beberapa jam. Eichii mendapat laporan bahwa mereka berhasil meringkus Miyako dan membawanya hidup-hidup, sedangkan anak buahnyam mereka sudah tak bernyawa.

Brother (baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang