chapter 5

73 9 0
                                    

Author’s pov

Pesawat Eichi sudah mendarat di bandara udara Internasioal Jeju. Eichii menghirup udara malam dalam dalam. Tampak dia sangat menikmati perjalanannya. Senyuman terus ia sunggingkan di sudut bibirnya. Eichii melihat sebuah banner besar bertuliskan “SELAMAT DATANG CEO EICHII TAKEDA 😍” dan tak lupa mereka membubuhkan emoji tersenyum.

‘Sungguh memalukan!’ batin Eichii saat melihat Emoji yang di letakkan di bagian bawah dengan ukuran  yang lebih besar dari tulisannya.

“Kauu…. Siapa yang menyuruhmu kemari?” Tanya Eichii dengan sedikit meninggikan suaranya.

“Kau tau aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri.”Jawab pria yang  lebih tinggi dari Eichii dengan sedikit memelas yang di buat buat.

“Kau bukan pacarku!” seru Eichii merinding, “yaaa…. Aku hanya asistenmu.” Dengan raut wajah yang di buat bersedih. “Kau membuatku geli mengatakan hal hal romantis seperti itu. ”Lanjut Eichii yang langsung menjauh dari kerumunan dan mendahului asistennya itu.

Dia adalah Daichii, asisten pribadi Eichii. Pria dengan perawakan tinggi yang selalu mengatakan bahwa di lebih tampan dari ketiga sahabatnya, dan tak lupa gaya berpakaiannya selayaknya foto model.

“Kudo juga datang. Dia sudah ada di Hotel tempat rapat akan berlangsung. Dan….” Daichii menjeda kata katanya, “Kanzo juga ada disana. ”Jelas Daichii pada Eichii. “bukannya Kanzo ada di Seoul?” Tanya Eichii sembari berbalik arah menghadapnya yang langsung menghentikan langkahnya.

Dengan cengiran khasnya Daichii pun menjawab pertanyaan Eichii, “hehehehe… kau taukan, kita sudah lama tidak berlibur bersama. Sekali-kali kita nikmati waktu kita di Korea bersama.”

“Jangan bilang ini adalah usulan darimu?” Tanya Eichii dengan tatapan penuh kecurigaan. Tidak ada lagi orang yang aka nmengajukan usulan konyol kalau bukan Daichii.

Namun, Daichii langsung menggeleng keras. “kali ini bukan usulan dariku. TapiKudo yang menginginkannya. Pengacara tampanmu itu yang meminta ini. Jadi kita setuju saja. ”Eichii hanya bisa geleng geleng kepala. Bagaimana bisa dia mempekerjakan semua sahabatnya itu padanya. “Kalian benar-benar memanfaatkanku.” Jawab Eichii tak percaya.
.
.
.
Sepanjang perjalanan, Eichii hanya mendengarkan Daichii yang tak berhenti untuk mengoceh. Terlihat dia sangat senang dengan perjalanannya kali ini.

Padahal seharusnya disaat-saat seperti ini dia menemani istrinya di Jepang. Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di hotel tempat akan di adakan rapat. Sudah banyak orang yang berjajar hanya untuk menyambut Eichii. Tidak banyak orang yang tau wajah dari CEO mereka. Dan mereka begitu bersemangat dengan di adakannya rapat ini. Karena sudah dipastikan untuk bisa menatap CEO mereka. Mobil terparkir dengan tepat di depan pintu utama. Semua membentuk barisan untuk menyambutnya, dan membungkuk untuk memberi hormat padanya.

Eichi keluar dengan setelan jas hitamnya dan dipadukan dengan dasi yang berwarna senada, jam rolex yang melingkar di pergelangan tangannya menambah kesan elegan, namun dingin. Wajah yang terlihat innocent membuat orang kagum dan tak akan percaya bahwa dia akan dengan mudahnya melenyapkan orang yang memusuhinya, apalagi mengincar nyawanya.
Di antara barisan itu, Eichii berhenti tepat di depan seorang priadan wanita. Eichii menatap mereka beberapa detik. Kemudian, dia kembali melanjutkan perjalanannya menuju ruang rapat.

‘Eomma, appa…”  bathin Eichii saat matanya tak lagi melihat siluit kedua orang yang di panggilnya eomma dan appa.
.
.
.
Setelah kepergian Eichii, seorang wanita dan juga pria yang sempat di tatap Eichii akhirnya mendongak. Mereka berdua saling berpandangan dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan. Ada perasaan rindu dan juga sakit pada waktu yang sama.

“kau harus kuat istriku. Itu adalah keputusan yang kita ambil. ”Ucap lelaki itu sembari menepuk pundak sang wanita yang ternyata adalah istrinya.

Brother (baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang