Chapter 12

99 8 3
                                    

Previous

“sudah... lakukan saja tugasmu. Aku sebentar lagi berangkat. Jemput aku dan antarkan langsung ke apartemenku.” Perintah Kudo yang langsung mematikan panggilannya.

Tentu saja membuat Jongdae jengkel.

‘ya... ya... ya... ya.... aku memang yang paling muda di antara kalian.... jadi siksa saja diriku ini.’ Gerutu Jongdae. Selesai membereskan apartemen yang di minta temannya itu, Jongdae langsung melesat ke bandara untuk menjemputnya.

_____-----_____

Akhirnya.... Alhamdulillah,,, bisa lanjut chapt 12,.... ndak nyangka kalo bakal bisa terus update...

Makasih buat doanya....  Happy Reading...

Jangan Lupa VOTE & COMMENT nya ya readers... love you....

______-------_____

Langit mulai menunjukkan semburat orange yang indah di pandang, sangat jarang sekali langit terlihat begitu indah dan di hiasi matahari yang hendak tenggelam. Memang setiap haripun mentari akan tenggelam jika sudah saatnya matahari menyembunyikan dirinya dan digantikan dengan rembulan. Namun, kali ini warnanya benar benar sangat pekat sekali ada semburat merah, menambah kesan indahnya yang luar biasa. Sangat jarang dan tentu saja sangat indah.

Apalagi untuk seseorang yang sedari tadi menatap takjub ke arah langit. Pandangannya  sangat jauh berbeda dengan kesan yang diberikan pemandangan alam padanya.  Lelaki itu tampak merenung.

“apakah Kudo sudah sampai di Korea?” tanya lelaki itu saat dia mendengar langkah kaki mendekat padanya.

“apakah Kudo sudah sampai di Korea?” tanya lelaki itu saat dia mendengar langkah kaki mendekat padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sudah bos. Dan aku mendapatkan info penting dari salah satu informan kita.” Jawab Daichi yang sedari tadi mengamati sang bos yang sedang termenung. Entah melamun atau sedang memikirkan sesuatu.

“Informasi apa yang kamu dapatkan Daichii san?” Tanya sang bos yang nampaknya begitu asyik dengan langit yang ia tatap.

“ini mengenai siapa dalang dari penyerangan yang dilakukan di Jeju dulu.” Jawab Daichii tegas. Sang bos hanya menyeringai kecil. “bukannya orang itu atasan dari salah satu sniper kita.” Jawab Eichii terlebih dahulu, membuat Daichii menganga kaget. “Ba... bagaimana bos tahu tentang hal ini?” tentu saja Daichii syok, masalahnya, dia butuh waktu ber hari hari untuk mendapatkan informasi ini. Tapi, bosnya malah menghancurkan segala kebanggannya.

“kau tahu, kalau aku bisa melakukan apapun. Tentu saja ini hal  kecil bagiku.” Jawab Eichii datar. “lalu, kalau bos bisa mencarinya. Kenapa tidak cari sendiri saja.” Balas Daichii tak kalah datar. Sebal dengan kelakuan Eichii yang suka sekali membuat semua anak buahnya merasakan stres dan juga ujung ujungnya menghempaskan usaha mereka. Eichii hanya terkekeh kecil melihat sahabatnya mendengus kesal.

Brother (baekhyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang