Yunho memberikan teh hangat pada jaejoong yang masih melamun sambil menatap keluar jendela.
"Minumlah."
Jaejoong mengalihkan perhatiannya dan ia menatap kearah yunho.
"Apakah kita akan kembali berpisah? Atau kita kembali bertengkar?"
Yunho tersenyum dan ia menarik tangan jaejoong untuk mengambil teh hangatnya.
"Minumlah dan tenangkan dirimu, aku harus pergi ke batalion sebentar lagi. Aku harus lapor datang kepada komandan kim. Makan yang benar serta jaga dirimu baik-baik letnan kim. Hormat..."
Yunho menghentikan langkahnya dan ia kembali melihat ke arah jaejoong.
"Aku senang melihatmu baik-baik saja... aku pergi..."
Brak...
Semua orang di sana terkejut melihat jaejoong yang membanting gelasnya.
"Berhenti.."
Yunho tidak berhenti dan terus melangkah menjauhi jaejoong.
"Sersan mayor jung yunho berhenti."
Yunho langsung berhenti dan menghadap jaejoong.
"Apakah kau puas telah memainkan perasaanku ini. Kau kembali pergi meninggalkanku. Kau benar-benar mempermainkanku disaat aku sangat bahagia bisa melihatmu kembali kemari."
Jaejoong menatap yunho dan airmata kembali jatuh di pipinya. Biarlah semua bawahannya menatap pasangan fenomenal ini di kalangan militer. Jaejoong lelah dengan sikap yunho yang terlalu pengecut dengan masalah percintaan mereka.
"Hyung.."
Junsu dan yoochun menghampiri jaejoong yang sedang menatap tajam yunho. Jaejoong menjauhi yunho dan diikuti junsu dibelakangnya.
"Kau kembali kemari tapi sudah membuat kacau jung."
Yunho menatap punggung jaejoong yang menjauhinya.
"Kau harus ke batalion kita ada misi baru dan sepertinya komandan tak ingin kau lama di korea."
"Sudah bisa aku tebak pikiran komandan kim." Yunho menatap sendu jaejoong yang semakin menjauh.
Yunho dan yoochun pergi ke batalion. Sebelum pergi ia kembali menatap kearah tempat jaejoong pergi.
"kita berangkat."
Mereka berdua pergi dari rumah sakit.
Junsu memberikan teh hangat pada jaejoong yang telah tenang setelah menangis dan mencurahkan hatinya pada junsu sepupunya yang berpangkat sama seperti yunho hanya saja junsu adalah junior yunho.
"Suie terimakasih.." jaejoong tersenyum
"Jangan khawatir hyung aku yakin kalian akan bersatu lagi." Ucap junsu
"Entahlah suie kami selalu seperti ini. Selalu berakhir berpisah, berakhir bertengkar, bahkan ia selalu membuatku menangis." Jaejoong menatap kosong gelas berisi teh di depannya.
"Hyung harus yakinkan yunho hyung. Apalagi hubungan kalian ini masih berjalan meskipun kalian tidak pernah bersama tapi kalian tidak putus." Ucap junsu
"Kami sudah putus suie... satu bulan yang lalu kami memutuskan tidak melanjutkan hubungan ini... dan membuat kami menyiksa diri kami dengan perasaan kami yang tidak bisa kami perjuangkan."
Jaejoong menatap junsu yang tidak percaya dengan ucapan jaejoong.
"Mwo??"
"Hubunganku dengannya sudah tidak jelas suie... bahkan sebelumnya kami sudah bertengkar hebat sampai akhirnya kita memilih berakhir." Ucap jaejoong
"Hyung, tapi yunho hyung masih mencintaimu kenapa harus seperti ini?" Ucap junsu
"Dia pengecut suie dan aku sudah lelah dengan wataknya itu." Jelas jaejoong.
Junsu menghela nafas panjangnya dan menatap sedih pada jaejoong yang kembali menangis.
"Sudahlah hyung... aku akan berdoa agar ahjussi merestui kalian berdua... dan kalian akan kembali bersama."
Junsu memeluk jaejoong dan menenangkannya.
***
Jaejoong fokus dengan latihan tembaknya di batalion pasukan khusus. Memang setiap satu bulan sekali para tentara di batalionnya selalu melakukan latihan tembak di bagian markas pasukan khusus.
"Wahh aku baru pertama kali melihat letnan kim... ia benar-benar cantik..."
"Astaga lihatlah kulit putihnya... astaga aku pasti bukan tipenya."
"Letnan kim benar-benar berkharisma.."
"Beruntung sekali kapten yoochun calon pasangannya."
"Aku rasa sersan jung yang sangat beruntung di cintai oleh letnan kim."
"Aku cemburu."
"Aku juga sangat cemburu.."
Pujian dan omongan tentang hubungan yunjae terus keluar dari bibir para prajurit yang menyaksikan jaejoong yang saat ini masih sibuk dengan latihan tembaknya.
"EHEMMMM..."
Para prajurit yang memuji jaejoong segera terdiam saat melihat yunho yang baru datang dengan yoochun dan juga junsu.
"Kalian sedang apa?" Tanya yunho pada bawahannya.
"Siap tidak ada sersan jung." Ucap salah satu dari mereka
"Puas MELIHAT letnan kim?" tekan jung yunho
"Siap salah." Jawab mereka kompak
"Bubar."
"Siap."
Para prajurit bubar dan kembali ke barak mereka masing-masing.
"Aku khawatir dengan jaejoong hyung. Sudah tiga hari ini ia bekerja terus tanpa mengurus dirinya dan keponakan-keponakanku. Apakah mereka akan sehat karena eommanya sangat sibuk dengan pekerjaannya." Ucap junsu yang keceplosan bicara.
"Apa maksudmu suie?" Tanya yunho yang terkejut mendengar ucapan junsu.
Junsu terkejut, lalu ia menatap yoochun dan juga yunho yang menatapnya penuh rasa penasaran.
"Baiklah aku tak seharusnya membicarakan ini karena jaejoong hyung merahasiakan hal ini pada keluarganya dan juga dirimu hyung. Tapi aku tak mau jaejoong dan kedua calon keponakanku kenapa-kenapa. Aku terpaksa bilang hal ini padamu hyung... lebih tepatnya aku keceplosan..." ucap junsu
"Sekarang jelaskan?" Pinta yoochun
"Baiklah... Yunho hyung kapan terakhir kalian berdua melakukannya?" Tanya junsu pada yunho yang masih menatap jaejoong dari jauh, sedangkan yoochun menatap junsu dengan raut serius.
"Satu bulan yang lalu..."
*NEXT OR END*
HELLO GUYS !!!!
Gue balik lagi dengan cerita bobrok gue wkwkwk. Jangan lupa untuk vote dan komen di setiap cerita gue biar gue ada semangat buat lanjut ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE [YUNJAE/MPREG]
Fanfiction*NARASI* bagaimana kisah sepasang kekasih yang berbeda pangkat mempertahankan cinta mereka? apa mereka bisa melalui semuanya dengan lancar? *** *NOTED* Ini hanya fiksi dan karangan tolong jangan di hubungkan dengan kenyataan ! Nama & pekerjaan dalam...