yunho mengikuti anak laki-laki itu, anak laki-laki itu tiba-tiba menghilang dan yunho kebingungan saat sampai di tempat yang ia tidak kenal. Ia segera mengambil walkie talkie miliknya dan menghubungi markas pusat.
"kapten yoochun ijin lapor..." yunho dengan sabar menunggu jawaban yoochun.
"masuk sersan jung." Jawab yoochun
"ijin kapten bisa lacak keberadaanku saat ini?" ucap yunho
"bukankah kau bersama letnan kim?" ucap yoochun
"Aku tidak dengan letnan kim sekarang, ada anak laki-laki yang mencurigakan jadi aku mengikutinya. Tetapi aku saat ini berada di tempat yang aneh." Ucap yunho
"baiklah tunggu aku segera melacakmu." Ucap yoochun
Yunho masih memeriksa lokasi itu tanpa tau jika seseorang ada di belakangnya. Yunho segera membalik badannya karena seperti ada yang mengikutinya.
"astaga boo kenapa kemari."
Yunho segera memeluk jaejoong yang bingung kenapa yunho terkejut ketika melihatnya.
"kamu kenapa kemari. Bagaimana jika tempat ini bahaya buat dirimu dan anak-anak. Kajja aku mengantarmu kembali ke barak." Omel yunho
"bear di belakangmu." Tunjuk jaejoong
Yunho segera membalikan badannya. Yunho berusaha tenang saat melihat beberapa orang termasuk anak kecil itu yang menatapnya seolah-olah yunho adalah penyelamatnya.
"tolong aku.." ucap anak kecil itu menggunakan bahasa korea
"kau bisa Bahasa korea?" tanya yunho dan diangguki oleh anak kecil itu
"tolong aku ahjussi." Ucap anak kecil itu dan menangis
"lepaskan anak itu..." ucap jaejoong
"tidak semudah itu para tentara..." ejek sang ketua dengan mengarahkan pistolnya kearah anak kecil itu.
"kalian mau apa, tolong lepaskan anak itu. Ia tidak bersalah!" ucap jaejoong yang perlahan mulai maju
"ternyata prajurit wanita ini cukup berani melawan kami apalagi ia sedang hamil." Ucapan ketua geng itu membuat jaejoong geram. Dia tetap pria meskipun ia memiliki keajaiban bisa hamil anak yunho.
"APA!!! WANITA!!!" jaejoong hendak menghampiri tapi tangannya di tarik yunho
"hentikan boo kamu bisa dalam bahaya." Ucap yunho
"aku prajurit dan aku laki-laki! Akan aku patahkan kakinya itu beraninya ia bilang aku wanita." Kesal jaejoong
"apa yang kalian inginkan?" kali ini yunho yang maju dan menyuruh jaejoong mundur.
"kami ingin kalian mengembalikan senjata kami." Ucap ketua geng itu
"senjata yang kalian seludupkan sudah kami simpan baik-baik di Gudang penyimpanan di markas militer amerika." Ucap yunho
"kembalikan atau kalian akan melihat mayat anak kecil ini di hadapan kalian! Atau kalian tidak dapat melihat langit biru besok."
Para anggota geng itu mengeluarkan pistol mereka dan bersiap untuk menembakan kearah pasangan yunho dan jaejoong.
"aku akan menembak kalian jika kalian berani menembakan peluru itu." Yunho mengeluarkan pistolnya juga dan mengarahkan pada kelompok itu.
"sersan jung."
Yoochun masuk dengan tim alfa, yoochun terkejut saat melihat gencatan senjata apalagi ada jaejoong yang saat ini sedang mengandung.
"Apa yang terjadi?" Ucap yoochun
"Ceritanya panjang kapten. Aku rasa masih banyak anak kecil yang di tahan di tempat ini." Ucap yunho
"Jae sebaiknya kau mundur. Biar ini menjadi tugas tim alfa." Ucap yoochun
"Tapi kapten anak itu. Tolong anak itu kapten." Ucap jaejoong
"Arrasseo aku akan melindunginya. Boo cepat pergi dari tempat ini." Perintah yunho
BRAKK...
Terlambat saat ini mereka telah di kepung oleh komplotan itu.
"Hmm sepertinya kita harus melawan." Ucap jaejoong dan ia mengeluarkan pistol miliknya.
"Astaga boo kau sedang hamil anak kita." Omel yunho.
"Aku sekarang menjalankan tugasku sebagai prajurit yun. Jja kapten apa perintahmu." Ucap jaejoong.
"Aku harap kau bisa menjaga dirimu letnan. Baiklah kita mulai permainan ini dan usahakan jangan ada yang terluka apalagi terbunuh ini perintah. Untuk letnan jaejoong minimalisasi pergerakan karena aku tidak mau beruang besarmu marah-marah padaku padahal kau sendiri yang ingin turun tangan."
Yoochun menatap yunho dan jaejoong bergantian.
"Siap kapten..."
Yoochun mulai pergerakan dan diikuti timnya bersama jaejoong. Jaejoong akan berusaha menyelamatkan anak kecil yang menjadi sandera oleh komplotan itu.
"SERANG!" perintah geng komplotan itu.
Para komplotan itu sibuk menembakan para tentara yang berusaha menangkap mereka tanpa mengeluarkan peluru mereka.
Jaejoong terus memeluk anak laki-laki kecil itu dan mereka berdua berlindung dalam pengawasan jung yunho."boo tetaplah disini sampai aku menjemputmu. Jangan keluar aku mengawasimu dan anak itu. Jangan lawan perintahku boo. Jebal... aku ada di luar melindungi kalian dari luar." jaejoong mengangguk
"Tetaplah disini aku akan selalu disini melindungimu." Ucap jaejoong dengan senyuman dan memeluk anak laki-laki itu.
"Kajja jaejoongie aku harus membawamu pergi." Ucap hyunjoong
"Tapi yunho..." ucap jaejoong
"Yunho yang memintaku membawamu ke mobil segera." Ucap hyunjoong.
Jaejoong hanya menuruti hyunjoong karena ia percaya jika yunho yang meminta hyunjoong untuk melindunginya.
Jaejoong menggendong anak kecil itu dan bersiap untuk lari. Tapi ada salah satu anggota komplotan itu hendak menembak jaejoong dan anak kecil itu.DORRR...
DORRR...anggota komplotan dapat diatasi oleh tim alfa. Tapi mereka terkejut saat melihat sosok yang berada di depan jaejoong dan anak kecil di gendongannya tertembak.
"Yun..." lirih jaejoong lalu ia mengeluarkan airmatanya.
"Kenapa kau keluar. Aku sudah bilang jangan keluar sampai aku menjemputmu." Yunho terjatuh di hadapan jaejoong dengan luka tembak di punggungnya.
"YUNHO!!!!!"
*next atau end*
Mati atau hidup kira"?Terimakasih untuk mau menunggu kelanjutan cerita ini.
Jangan lupa untuk vote dan komen untuk semangatin author biar ada semangat karena ada yang menunggu. Aseek...I love you...
❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE [YUNJAE/MPREG]
Fanfiction*NARASI* bagaimana kisah sepasang kekasih yang berbeda pangkat mempertahankan cinta mereka? apa mereka bisa melalui semuanya dengan lancar? *** *NOTED* Ini hanya fiksi dan karangan tolong jangan di hubungkan dengan kenyataan ! Nama & pekerjaan dalam...