Chapter 4

152 9 0
                                    

"ANYAAAAA"
"ANYAAAAA"

Teriak el di dalam ruang tamu yang sedang duduk santai menikmati cemilan.

"Woi tamu berisik." Kesal bama.

El kaget dan langsung menaruh cemilannya buru-buru.

"Eh bang bama udah bangun, tumben bang hehe. Engga ko ga di makan makanan ke-like annya bang bama." Ucap el kikuk.

Bama paling tidak suka jika kripik pisang rasa coklatnya itu di makan oleh orang.

"Gantiin ah el 2 pack gamau tau gue." Ucap bama yang sekarang sudah duduk bersebelahan dengan el dan sudah berpakaian rapi dengan seragam sekolahnya.

"Iya bang nanti ya di kantin." Ucap el seraya mengambil cemilan yang tadi.

Tangan el di tepuk oleh bang bama.

"Yaudah jangan di makan lagi dong." Sergah bang bama.

"Ohiya lo sama anya jangan ke kantin tanpa gue ya." Ucap bang bama.

"Kenapa bang?" Tanya el kepo.

"Pokoknya jangan oke." Jelas bang bama.

Anya datang dari arah tangga atas dengan pakaian seragam SMP nya karena sampai besok ia masih belum resmi menjadi anak SMA.

Anya dan el satu sekolah dengan bang bama.

Dan ya kemarin anya tidak bareng bang bama karena el.

El tidak berani untuk pergi kesekolah sendiri apalagi sekarang sekolahnya baru, el malah tambah ga berani.

Kalau anya si biasa aja, dia anaknya ga pernah malu, malah malu-maluin diamah hahahaa.

"Oiya sekarang bareng sama gue aja, yu ah berangkat." Ajak bang bama.

Anya dan el mengikut saja, toh anya juga sudah rapih.

"Nanti kalo di apa-apain sama kaka kelas, lo sebut nama abang aja." Ucap bang bama.

"Siap bang." Jawab el dan anya serempak.

Bang bama meninggalkan anya dan el di koridor kelas XII.

"Eh eh eh kalian ngapain disini ayo ayo." Ucapnya seraya menarin paksa tas anya dan el.

"Ih apaansi." Berontak anya yang masih di pegangi tas nya oleh dia.

Setelah cukup jauh dari titik awal ia melepaskan cengkraman tangannya dari tas anya dan el.

"Ih apaansi rese banget daniel!" Gerutu anya yang sudah tau itu ulah daniel.

"Lo berdua ngapain ke kelas XII ips hah? Jangan nyari gara-gara, kemarin kan pas di aula udah di bilangin kalian jangan lewat kelas XI sama XII ips. Ngerti?" Jelasnya.

"Iya daniel, maaf." Ucap anya bersalah.

Anya sebenarnya sudah mengetaui hal tersebut dari bang bama, dulu pas bang bama kelas X ia di kasih tau juga sama kaka osis nya kalo ga boleh lewat kelas itu.

Tapi tadi anya kan sama bang bama, toh kenapa si emangnya cuma sekedar lewat doang kan?

Sepele memang, tapi katanya itu udah turun temurun di sekolah ini.

Kalau ditanya kenapa? Mereka juga gatau, yang pasti ini udah tradisi sekolah ini.

#######

"Niel, udah dapet banyak 'mangsa' hari ini?" Tanya eci teman daniel.

Eci,cowok berkumis tipis, rambut berpomed soal tampang? Tampan. Salah satu anggota osis juga.

"Banyak." Jawab daniel.

My senior's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang