Hari camping
"Ma, anya berangkat ya. Mama hati-hati ya di rumah sendiri." ucap anya kepada sang mama.
"iya sayang, kamu juga hati-hati ya. bama kamu jagain adik kamu ya jangan sampai kenapa-kenapa nih adik semata wayang kamu." peringat mama untuk anya dan bama
"Siap ma!." Ucap bama tegas.
"Assalamualaikum ma." ucap bama dan anya bersamaan seraya mencium punggung tangan mama nya.
mereka berdua lantas pergi dengan berjalan kaki hingga luar komplek lalu menaiki angkutan umum. karena staditour memakai bus yang sudah disediakan dari sekolah makanya mereka sekarang terpaksa memakai angkot untuk sampai ke sekolah.
lagipula sengaja sih gapake mobil, nanti mobil nya di taruh di sekolah. mending ditaruh di rumah ya kalau-kalau mama nya ingin pergi menggunakan mobil kan.
"Anya!! sinii." panggil el yang udah sama rai dan vabi.
"bang, anya sama el, rai, vabi ya." pamit anya seraya mencium tangan bama.
"bareng-bareng, jangan sendirian ya. terus kalo ada apa apa-"
"iya iya anya tauu." potong nya dan langsung pergi menghampiri teman-teman nya.
Raut kecewa terlihat di wajah bama saat melihat sikap anya kepadanya. Ia hanya ingin menjaga anya dari orang-orang yang bisa menyakiti anya. Tapi mungkin sikap mengekang nya terlalu mengganggu anya.
Untuk hari ini dan besok mungkin ia harus membebaskan anya untuk menikmati liburan nya.
"Anya seneng banget, akhirnya ngerasain camping juga." Ucap anya dengan gembira.
"kalo gue sih biasa aja, tadinya gue gamau ikut cuma gue inget lo aja kasian belum pernah camping hahah." ledek vabi.
Anya mengkrucutkan bibirnya.
"lo sih pas kelas enam ga ikut camping." kata el.
"ya waktu itu anya masih takut tau." balas anya tak mau kalah.
"lo gimana rai?" tanya vabi kepada rai yang sedari tadi melamun.
"ikut karena feeling aja." ucap rai datar seperti biasanya.
Saat anya dan teman-teman nya sedang asyik berbincang, segerombol orang pun mendekati mereka.
"Hai anya." Sapa salah satu dari mereka yaitu Anggi.
"Oh halo anggi, yey! anggi, raisa, chika,elin ikut camping juga." Ucap anya senang.
"Ayo anya gabung sama kita." Ajak elin kepada anya seraya menarik tangan anya untuk ikut dengannya.
Namun dicegah oleh vabi sambil berucap, "Anya sama gue."
Anya melepaskan tangan elin dan vabi lantas merangkul kedua pundak mereka.
"Ayo bareng-bareng aja, kan lebih banyak lebih seruu." Ucap anya dengan senyum simpul yang ia pancarkan.
"Ah kelas kita udah di panggil tuh, ayo kita ke bis." Sambungnya lalu berjalan ke arah bis kelas mereka dengan tangannya yang masih merangkul elin dan vabi.
Lantas diikuti oleh el, rai dan geng anggi.
"Rai, geng nya anggi aneh ga sih? Ko tiba-tiba baik gitu?." Tanya el.
"Emang biasanya mereka gimana el?."
"Ya ngga tau sih, tapi kan kalau dikelas mereka itu ga deket sama kita malahan kaya ngga suka gitu sama kita ber-empat."
"Perasaan lo doang kali."
Mereka memasuki bis dengan tertib. Bis yang mereka naiki tidak sepenuhnya berasal dari kelasnya saja tetapi di campur dengan kelas XI Ips 4 juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My senior's
RomanceAnya Salsabila, perempuan dan siswi biasa yang dapat membuat kakak-beradik menjadi bermusuhan merebutinya. Siapa yg akan dipilih? Started, 05 nov 19