My senior's

chapter 10

"Nama lo zefan, lo inget ga?." Ucap bama.

"Inget, tapi gue ga inget lo berdua siapa." Jawab zefan.

Rasanya anya ingin bernyanyi iklan wonkoko my jelly yang gini 'aku siapa aku seperti jelly.'

"Hai aku bama dan ini adiku anya." Ucap bama seperti upil dan ipil.

"Betul,betul,betul." Sambung anya.

Sedangkan zefan hanya melongo melihat anya dan bama.

"Lo inget rumah lo dimana ga?"

"Engga."

"Ini doi kaya anak ilang ya nya cangak banget, yaudah nya temenin dia dulu gue mau nelpon dulu." Ucap bama lalu beranjak keluar dari ruangannya zefan.

Zefan baru siuman saat sabtu pagi, semalaman dia pingsan.

####

"Niel sini ke rumah sakit medika hati." Ucap bama di telepon.

"Ngapain bang, ngopi?"

"Ngopi teros niel anjir, buruan dah kesini gausah ajak yang lain lo sendiri aja langsung ke ugd nya."

"Siap bang."

Bama kembali memasuki ruangan zefan.

"Nelpon siapa bang?"

"Daniel."

"Ngapain si, anya lagi kesel sama daniel."

"Gapapa atuh nya, gitu-gitu juga kaka kelas lo hahaha."

Anya memanyunkan bibirnya tanda kesal kepada bama.

Bama sebenarnya tau rumah zefan, tapi dia tidak mau ke rumah zefan. Karena dia tau jika dia kesana akan ada adeknya zefan.

Bama gamau lihat fia lagi dan lagi pula mama nya pasti gaakan percaya sama bama dan gaakan ada di rumah.

Karena setau bama mama dan papa nya cerai dan dia tinggal sama mama nya. Dan mama nya juga pekerja keras yang jarang pulang.

"Assalamualaikum." Ucap seseorang yang langsung masuk ke ruangan zefan. "Hah? Lah?"

"Waalaikumsalam, so so an kaget sia." Jawab bama.

"Waalaikumsalam." Jawab anya.

"Eh ada anya juga."

Anya melihat daniel malas dan kesal.

"Gue cari makan dulu bentar, jagain dua bocil ini ya niel." Ucap bama

"Kenapa ga sekalian aja tadi sama gue bang?." Tanya daniel.

"Gausah, bentar ya." Bama meninggalkan ruangan zefan.

Tersisalah anya, daniel, dan zefan dalam ruangan zefan.

"Ni anak kenape nya? Lo pelakunya ya?" Tuduh daniel.

"Asal tu mulut ya. Jadi asal muasalnya saat ketika hujan turun aku-"

"Sssssst oke paham." Potong daniel.

Anya hanya menatap daniel sinis dengan bibir yang di majukan seperti bebek.

"Dih udah jelek tambah jelek lo." Ucap daniel.

"Biarin."

Beberapa menit menunggu bama yang membeli makanan akhirnya datang juga.

Anya, daniel, bama dan zefan menyantap makanan itu. Tapi zefan memakan makanan yang sudah disediakan rumah sakit.

Zefan di suapi oleh bama. Ia tau bahwa zefan masih lemas.