"Taichan nya enak banget gila, makasih ya udah nemenin gue."
"Santai aja, mau langsung pulang atau gimana?." Tanya daniel.
Mereka baru saja tiba di parkiran tepatnya di depan motor daniel.
"Pulang aja deh, nanti mama nyariin gue." Jawabnya sambil memakai helm.
"Lain kali gue ajak makan soto yang enaaaak banget mau?."
"Mau lah pasti." Anya menabok punggung daniel yang hendak menjalankan motornya.
"Oiya besok gue jemput lo sekolah mau?."
"Boleh."
Semenjak mama dan papa nya pisah biasa nya anya berjalan-jalan bersama siapapun, atau bahkan pernah ia sendiri. Tentu nya untuk mencari makanan ya atau terkadang untuk mencari udara segar.
Setidaknya tubuh nya memperlihatkan bahwa dia baik-baik saja. Padahal hati nya sangat berbeda.
Rintik hujan sedikit demi sedikit membasahi pakaian yang dipakai mereka berdua.
"Nya gerimis, mau neduh dulu apa terobos?." Tanya daniel.
Anya memikir sejenak, kalau ia neduh dulu akan pasti kemalaman tapi kalau nerobos takut masuk angin. "Terobos ajalah niel."
Daniel melajukan motor nya lebih cepat dari sebelumnya.
Tapi dari belakang terlihat 2 motor yang terus mengikuti motor daniel kadang sesekali menyamakan posisi nya dengan motor daniel.
"Daniel itu siapa? Anya takut." Ucap anya takut seraya memegang jaket daniel kencang.
"Lo pegangan yang kenceng pokoknya." Suruh daniel.
Anya mau tak mau memeluk erak pergelangan perut daniel dengan kencang sekencang motor yang dikemudikan daniel sekarang.
Sedangkan 4 orang di 2 motor tersebut terus menyamai motor nya dengan daniel.
Dan pada akhirnya salah satu motor tersebut memblokir jalan daniel.
Daniel buru-buru membuka jaket nya dan memakaikannya kepada anya yang sangat terlihat ketakutan. "Lo pergi yang jauh sama hp lo jangan dimatiin oke." Suruh daniel.
Anya meng-iyakan ucapan daniel dan buru-buru berlari jauh namun masih bisa melihat daniel.
"Kenapa lari? Mau jadi pengecut lo?." Kata salah satu dari mereka sambil memperlihatkan seringhai nya.
"Lo yang pengecut, gue satu lo empat. Dan lo ga liat gue bawa cewe hah?." Balas daniel tak kalah sengitnya.
"Siapa?cewe lo? Boleh juga." Ucapnya sambil menyeringhai kecil.
"Lo ga perlu tau dan jangan cari tau." Jawabnya dengan ketus.
Setelah itu mereka beradu kekuatan, membogem satu sama lain. Lebih tepatnya membogem daniel.
Sedangkan anya yang ketakutan di balik sebuah tembok besar melihat daniel yang berusaha memandingi kekuatanya dengan mereka ber-empat.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundak anya. "Nya ayo pulang." Itu raya, ia menyuruhnya pulang.
"Ta-tapi kak, mending ka raya bantuin daniel kasian dia sendiri." Suruh anya kepada raya, ia merasa kasian terhadap daniel yang di keroyok.
"Gue anterin lo dulu, ayo cepetan." Raya menarik tangan anya.
Anya berpasrah dan mengikuti kemana raya akan membawanya.
Raya menarik tangan anya cukup jauh dan sampailah di motor raya yang terparkir sembarang tempat itu. Tanpa basa-basi raya menyuruh anya menaiki motor tersebut dan mereka berdua melintasi jalanan yang cukup lenggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My senior's
RomanceAnya Salsabila, perempuan dan siswi biasa yang dapat membuat kakak-beradik menjadi bermusuhan merebutinya. Siapa yg akan dipilih? Started, 05 nov 19