chapter 9

113 5 0
                                    

"Assalamualaikum." Ucap anya saat memasuki rumah.

Yang langsung disambut oleh bama.

"Waalaikumsalam, nya kata el lo ngilang abang kaget nya. Syukur lo balik."

"El lebay bang, udah ah anya mau tidur ngantuk." Anya menaiki tangga menuju kamarnya.

Bugh!

Bama memukul keras tembok yang ada di depannya. "Zefan anjing." Bisik bama.

"Assalamualaikum bang." Ucap el yang setengah berlari dari luar rumah.
"El denger suara jadi el langsung masuk aja maaf ya bang."

"Waalaikumsalam gapapa el, sini duduk." Bama mempersilahkan el duduj.

"Lo anterin adek gue balik?"

"Anya udah pulang bang?"

"Udah, gue kira balik sama lo"

"Bang sorry bukanya el ga jagain anya tapi tadi el sama rara lagi jajan terus tiba-tiba anya ilang."

"Iya emang bukan salah lu ko, gue minta maaf udah repotin lo el."

Anya menuruni tangga yang hendak ke dapur.

"El, rara mana?" Tanya anya

"Udah pulang duluan nya tadi, katanya nanti main lagi ya."

"Ooh oke."

Cukup lama suasana hening.

"Tadi lo kema-"

"Nope, gue pulang duluan tadi."
"Gue ke atas ya."

Anya meninggalkan dapur dengan semangkuk indomie yang telah ia buat dan menaiki tangga.

"Bang, el di suruh jagain anya tapi el gatau kenapa el harus jagain anya dari ka zefan bang, emang kenapa si bang?" Tanya el.

"Gimana ya jelasinnya, langsung intinya aja, tapi agak lebay si el cuma biar lo tau yang sebenernya aja ya el."
"Jadi dulu gue pernah pacaran sama adeknya zefan nah gue sayang banget sama fia-"

"Fia fransiska yang SMA plus garuda itu bang? Yang katanya cantiknya luar binasa? Tapi el udah lupa si mukanya yang mana" Sela el memotong ucapan bama.

"Yoi, gue terusin nih. Nah fia kan emang populer banget ya sama si gue juga wkwk. Jadi gue sedikit protektif sama dia karena gue gamau dong pacar gue di gangguin sama cowo lain ya kan? Nah suatu hari gue ketemu fia sama cowo di depan indomaret lagi makan polmie sambil bercanda gitu terus si cowo nya nyium kening fia."

"Gue kesel dong el, akhirnya gue pulang abis itu telepon fia terus gue tanyain apa yang gue liat itu siapa. Dia jawab itu pacar dia, ya gue marah lah gue putusin dan kaya ga guna aja kalo gue mempertahinin yakan."

"Beberapa minggu kemudian dia kontak gue lagi, kaya mantan yang gagal moveon gitu kan. Terus dia cerita kalo si cowo itu bukan cowo baik-baik dia hampir di mesumin. Terus dia minta balikan sama gue ya gue gamau lah udah digituin masaiya gue masih mau aja yakan."

"Dan sekarang dia kaya orang gila gitu ngaku-ngaku udah di mesumin sama gue lah, nah abangnya ini percaya aja sama cerita busuk adeknya dan berimbas ke adek-adek sahabat gue dan adek gue sendiri."

"Gue baru cerita ini ke sahabat-sahabat gue dan lo doang el, jadi kalo lo nerima cerita yang bukan kaya yang tadi gue ceritain itu salah okey, lo percaya gue kan el."

"Iya bang el percaya, oiya bang el mau cerita tentang rara." Jawab el dengan tatapan yang berubah lesu.

"Cerita apaan el." Ucap bama seraya merebahkan tubuhnya dan memakan cemilan favorite nya.

My senior's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang