Musim gugur bulan September 2007
"Baiklah, Anak-anak! Ayo rapikan mainannya! Mari kita eksplorasi keluar!" kata seorang wanita bertubuh ramping putih, berambut panjang hitam kucir dengan riang pada anak-anak kecil di kelas.
"Siap!" balas Anak-anak serempak.
Seorang gadis cilik dengan rambut cokelat panjang berpita biru muda yang duduk di barisan belakang ikut membantu teman-temannya. Ia memperhatikan teman-temannya yang tampak membereskan mainan di kelasnya. Sebuah nama tertera di name tag yang berbentuk bunga edelweis kecil di dadanya
"Hyun Jo-ya! Bantu aku, dong!" seru seorang anak perempuan berambut hitam panjang yang sedang membereskan balok-balok.
"Tentu, Seo Byul-ah!" balas Hyun Jo sambil menghampiri anak itu dan membantunya. "Banyak juga, ya. Kenapa sendirian?"
Seo Byul mengangguk pelan dengan cemberut. Tatapan sebalnya dilemparkan ke seorang anak lelaki yang diam di sudut ruangan sambil mengamati miniatur tentara dan karateka. "Tuh. Anak itu tidak mau membantu sama sekali!"
Alis Hyun Jo terangkat bingung. "Anak itu?"
"Ya. Anak baru itu! Hyun Jo-ya tidak tahu? Ah, benar! Kemarin Hyun Jo-ya tidak masuk dan saat itu, anak baru itu masuk," jelas Seo Byul panjang lebar dengan ekspresi sebal.
Hyun Jo tertawa. "Maksudku, siapa?"
Seo Byul cemberut sambil menggembungkan pipi. Ia pun menunjuk anak lelaki yang masih mengamati miniatur tentara dan karateka itu. "Itu, tuh! Anak lelaki di pojok sana!"
Mata Hyun Jo terarah pada seorang anak lelaki yang ditunjukkan Seo Byul. Anak lelaki itu memiliki warna iris mata yang sama dengan rambutnya, cokelat. Wajahnya bersih, kulitnya putih, dan tatapannya masih tertuju pada miniatur yang ia mainkan.
"Siapa itu?" tanya Hyun Jo pelan.
"Ah, namanya Kim Ha Yeon. Dia keturunan Korea-Jepang. Ibunya adalah orang Jepang, kemarin datang kemari bersamanya," ujar Seo Byul lalu menghela napas panjang. "Ya, hampir sepertimu. Bedanya ayahmu adalah orang Indonesia."
Hyun Jo diam menatap anak itu. Lama ia memandangnya sampai anak lelaki itu sadar bahwa ada yang memperhatikannya. Cepat-cepat, Hyun Jo pun kembali membantu Seo Byul membereskan mainannya sementara anak lelaki itu diam memperhatikan Hyun Jo.
Anak-anak pun bermain di halaman TK Seungji. Hyun Jo bermain perosotan dengan Seo Byul dan beberapa anak lainnya sementara ada seorang anak yang duduk diam di bawah pohon ginkgo di halaman TK.
Hyun Jo terdiam menggembungkan pipinya kesal. Anak itu kenapa, sih? Diam di sana sendiri! Tak tahan, ia pun menghampiri Ha Yeon. "Hei!"
Anak lelaki itu menoleh, menatap Hyun Jo dengan datar beberapa saat sebelum membalas, "Apa?"
"Kenapa kau tidak main?" tanya Hyun Jo polos.
Ha Yeon mendengus lalu memalingkan muka. "Bukan urusanmu, 'kan?"
"Hei, kamu itu masih anak-anak! Sebaiknya gunakan kesempatan itu selagi bisa!" seru Hyun Jo kesal.
"Kenapa, sih, kau menyuruhku main? Aku main dan tidak main urusanku, 'kan? Kenapa kau mengaturku?" balas Ha Yeon dengan kesal.
"Ya, sebaiknya kamu main supaya akrab!" Hyun Jo berseru.
Ha Yeon terdecih. Lama-lama, ia tidak sabar lantas berdiri sambil berkacak pinggang dengan muka marah. "Hei, jaga ucapanmu!"
"Kenapa aku yang jaga ucapanku?!" balas Hyun Jo tak mau kalah.
"Seonsangnim, mereka bertengkar!" seru seorang anak perempuan teman Hyun Jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loctus : The Wizard Century - 2 [END]
Fantasy#Book 2 of Loctus History. Tahun kedua di Hadlewood dimulai. Walaupun ada beberapa kejadian sebelum sekolah dimulai. Namun kejadian itu masih berhubungan hingga sekolah dimulai. Permasalahan antara enam blasteran itu tidak hanya soal mereka, tetapi...