HL : 02

9.4K 1K 149
                                    

Semua murid memasuki sekolah masih dengan santai karena masih ada sisa waktu 10 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Beberapa murid asik berdiri didepan gerbang sekolah sambil nongkrong sama pak Satpam yang baru saja menghabiskan segelas kopi hangatnya.

Siapa lagi kalau bukan ketiga anak adam itu?


" Lihat tuh Soobin datang, temani ke kelas gih " kata Taehyun. Jangan heran sama Taehyun hobby nya memang menggoda Yeonjun seperti itu.

" Najis " jawab Yeonjun tanpa melihat Soobin. Cuma Doyoon yang sedari tadi asik melihat Soobin sampai menghilang dari pandangannya. Entahlah bisa saja Doyoon terpukau sama mahluk indah seperti Soobin. Hanya Doyoon dan Tuhanlah yang tau.

" Najis tapi nanti mau "

Mulut Taehyun kadang memang ada benarnya juga. Kasihan Yeonjun belum tau sama yang namanya karma is real atau istilah jilat ludah sendiri.

Soobin manis dan tentunya baik. Soobin didunia ini cuma satu, gak ada duanya apalagi tiganya itu mustahil. Beruntung Yeonjun kalau bisa dapatkan hatinya. Gak percaya? Lihat aja nanti.

Les kosong.
Itu artinya murid gak belajar, jangan coba membayangkan bagaimana kegirangan  murid murid menerima berkah seperti itu, pastinya mereka sangat senang bukan main.

" Doy..sibuk aja kamu kayak udah benar aja " protes Yeonjun melihat Doyoon yang sedang memainkan pena nya diatas buku.

" Tau kamu aneh Doy.. lagi ada guru kamu tidur, gak ada guru kamu bisa nulis " sambung Taehyun.

" Mck ini cuma nulis beberapa ide, nanti kan ada rapat OSIS " terang Doyoon.

Iya Doyoon salah satu anggota OSIS disekolah. Walaupun termasuk berandalan kayak Yeonjun dan Taehyun tetap aja Doyoon sedikit berguna.

" Cobain nih.. enak tau "

Yeonjun langsung menoleh kearah suara yang sudah sangat dikenalnya. Pemilik suara itu Soobin yang sedang memberikan makanannya kepada Ningkai pemuda yang termasuk golongan uke sama seperti Soobin. Bukan aku yang ngomong tapi Yeonjun dan Taehyun yang ngomong.

" Aku juga mau Bin " kata Yeonjun yang sudah berdiri disamping bangku Soobin.

" Maaf.. kita kenal? " kata Soobin sambil mencondongkan wajahnya untuk melihat Yeonjun lalu langsung kembali membuang mukanya.

" Bin.. aku lagi malas ribut nih "
Entah setan apa yang sedang merasuki Yeonjun hari ini, mendadak memberikan tanda tanda perdamaian untuk Soobin.

" Orang gila ya kamu? kata Soobin sambil menendang tulang kering Yeonjun dengan kakinya lalu memilih langsung keluar kelas.

Taehyun orang yang paling tertawa keras diantara murid lainnya yang mati matian berusaha menahan tawa. Bukan apa mereka gak berani kalau harus menertawai Yeonjun. Bagaimana tidak Yeonjun sudah terduduk menahan sakit. Bisakan bayangin tulang kering ditendang? Sungguh Yeonjun yang malang.


Yeonjun tidak menyangka 2 tahun berturut turut tidak pernah sama sekali ditakdirkan satu kelompok bersama Soobin. Lalu dikelas 12 sekarang mereka akhirnya menjadi satu kelompok. Alam semesta sedang berbaik hati. Mungkin.

Entah ini bisa disebut kelompok atau tidak karena hanya terdiri dari 2 orang saja. Iya cuma ada Yeonjun dan Soobin yang menjadi sepasang. Tenang saja ini bukan pasangan seperti itu. Untuk sekarang belum tapi kalau besok bisa jadi pasangan kekasih. Tunggu saja.

" Ini kamu yang sediain bahan prakteknya " kata Soobin menyerahkan catatannya.

Yeonjun sama sekali tidak berniat memeriksa catatan itu, membiarkannya terletak diatas mejanya.

" Kalau aku kesusahan aku ngubungin kamu ya bin " kata Yeonjun saat Soobin baru saja mau berlalu.

" Kamu bisa apa sih Jun? Bikin onar doang kan? Ini aja kamu gak bisa. Heran " protes Soobin dengan melipat tangan didadanya.


" Cuma jaga jaga siapa tau aku gak bisa nemu bahan bahannya " kata Yeonjun.

" Ini nomer aku. Kamu jangan nyusahin aja Jun besok tuh hari minggu tau " protes Soobin lagi sambil menuliskan nomor hand phone nya dibuku tulis Yeonjun.

Iya hari ini Soobin ngasih nomor aja, kita gak tau besok besok Soobin ngasih hatinya ke Yeonjun. Kita tunggu saja.






Sore ini Soobin duduk didepan teras rumahnya. Menikmati angin sore yang berhembus sejuk, Soobin baru saja menyirami tanaman bunga milik ibunya. Lalu memilih untuk menikmati waktunya sendiri seperti itu.
Sampai akhirnya lamunannya berakhir melihat seseorang yang belakangan ini sedang berusaha mencuri hatinya.  Tentang mencuri yang satu ini hukumnya tidak berdosa, hanya saja tergantung keputusan Soobin. Iya atau tidak. Tapi sejauh ini Soobin masih belum menunjukkan tanda tanda jatuh cinta.

" Kamu datang lagi? " kata Soobin sambil membukakan pintu gerbangnya.

" Emang aku gak boleh datang? " jawab pemuda itu setelah dibukakan pintu gerbang.

" Kamu disekolah nyebelin sampai disini sok manis " kata Soobin sambil mempersilahkan pemuda itu duduk.

Iya duduk diteras dulu kan cuma teman. Lihat saja siapa yang pertama kali nanti yang dipersilahkan bertamu kerumah.


" Ini beberapa ide dari aku soal kegiatan OSIS kita "


" Yampun Doy..kamu bisa kali ngasih disekolah " kata Soobin menerima flashdisk dari Doyoon.

Iya itu Doyoon yang datang. Binggung? Jangan berprasangka buruk karena kebetulan Doyoon ketua OSIS dan Soobin yang jadi wakilnya.

" Wah aku terima bersih nih? "


" Iya Bin. Terima aku kapan kamunya Bin? "

Oh sungguh Doyoon yang malang. Ini sudah 2 tahun Doyoon diam diam mendekati Soobin tanpa sepengetahuan Yeonjun dan Taehyun. Susah? Pasti karena Doyoon yang kalah dalam permainan ini. Kalah artian Doyoon yang jatuh cinta bukan Soobin. Tapi tidak ada yang salah dan yang melarang semua orang punya kebebasan masing masing untuk jatuh cinta.

Tunggu saja Soobin jatuh cinta pada siapa. Jangan tanya aku tentang siapa orangnya, kalian akan tau seiring kisah ini.


VOMENT

Gimana suka gak sih sama book ini? Huhuhuu

Hate and Love || Yeonbin [ ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang