Hate and Love || Yeonbin [ ✔️ ]

HL : 30

Yeonjun

Aku rindu Soobin.

Rasanya ini benar benar hampa.

Harus kemana aku mencari? Menunggu? Atau melanjutkan hidup? Ini pilihan yang sulit untukku. Aku kan udah bilang kalau Soobin adalah duniaku. Lalu apa aku masih pantas hidup setelah kehilangan duniaku?

Kurasa aku kehilangan semangatku.

" Jun. Kamu teringat  Soobin lagi ? " ucapan Taehyun barusan menyadarkanku dari lamunanku.

Aku cuma menganggukan kepalaku tanpa   berniat mengalihkan pandanganku dari foto Soobin yang terpajang didalam kamarku.

" Yang kehilangan bukan cuma kamu Jun. Kita semuanya juga sama sedihnya. Kalau kamu gini terus Soobin juga sedih disana. Kamu tau kan kalau selama ini Soobin lebih dari kata tegar? " kata Taehyun.

Aku mendengar. Bahkan pikiranku juga seperti itu, tapi tetap saja ini masih terlalu cepat untukku. Rasanya seperti mimpi.

Ini udah kesian kalinya aku menghela nafas. Sesekali mengacak rambutku.

Aku rindu Soobin. Rasanya hampa.

Bolehkah aku menangis lagi?

Aku gak perduli kalau Taehyun berpikiran aku ini Namja yang gampang nangis. Tapi aku cuma mau mengeluarkan rasa sesak didalam hatiku.

Sekarang harus bagaimana? Semenjak Soobin beristirahat dengan tenang aku belum mengunjunginya. Aku gak sanggup.

Bahkan barang yang terakhir tertinggal dikamarku karena Soobin itu sama sekali gak aku pindah dari tempatnya. Aku cuma mau tetap seperti terakhir kali Soobin tinggalkan.

" Aku lupa. Ini ada titipan Soobin "

Mendengar itu aku langsung menoleh dan langsung aja nerima pemberian Taehyun.

" Kotak? " gumanku.

" Iya. Kemarin Soobin nitip ini. Aku juga gak tau isinya apa. Aku tinggal sebentar, mungkin kamu butuh waktu "sambung Taehyun sambil menepuk bahuku.

Setelah Taehyun keluar dari kamarku, langsung aja aku membuka kotak bercorak coklat tua yang berukuran sedang itu.

Aku baru lihat isinya tapi mataku rasanya udah perih.

Soobin menyimpan foto kami berdua didalam kotak itu.

Aku menggenggam foto itu. Ingatanku langsung kembali membawa kenangan kami. Walaupun aku nahan untuk gak nangis lagi tapi jujur aja aku sedikit tersenyum. Soobin terlihat manis disini. Kata Taehyun kami sedikit lebih mirip karena pipinya ditake yang kayak gini.

Setelahnya aku kembali ngambil amplop surat yang didalam kotak itu juga. Aku langsung membukanya.

Dan benar ini adalah tulisan tangan Soobin.

Teruntuk Yeonjunku sayang.

Hai.

Maksudku.

Hai Yeonjun. Hyung. Hai sayang.

Aku bahkan seperti mendengar Soobin langsung menyapaku.

Apa kabarmu hari ini?

Tentunya aku gak baik Bin.

Apa kamu makan dengan baik? Maaf karena aku gak bisa nemani kamu makan lagi. Ah pasti sangat menyenangkan kala kita melakukan hal itu lagi. Tapi kurasa Tuhan cuma ngasih waktu yang dikit untuk kita. Tolong makan sandwich kesukaanku. Kurasa itu bisa mengobati suasana hatimu hyung.

Aku tersenyum miris. Bukankah itu akan membuatku semakin mengingat Soobin?

Apa kamu sudah mendapatkan pilihan universitas mana yang akan kamu pilih?
Ah kita udah membahas ini, kalau aku masih ada mungkin aku juga binggung mau pilih kemana. Tapi ingat kamu gak boleh jauh dari Taehyun. Dia sahabatmu dan kupikir Taehyun bisa membantumu.

Hyung..aku gak pasti gak bisa ngerasin rindu lagi. Tapi percayalah kalau sebenarnya aku pasti merasakan hal itu. Biar kutebak..kau juga pasti merindukanku kan? Aku rindu rayuan manismu :)

Disini aku udah gak bisa nahan air mataku. Bahuku berat dan sedikit bergetar. Aku menangisinya (lagi).

Soobin aku merindukanmu ~ hiks

Untuk bebebapa waktu aku berhenti membaca isi surat Soobin. Aku langsung membuka lemariku dan mengambil baju bekas dipakai olehnya.

Aku memeluk baju itu dalam tangis. Aroma tubuh Soobin yang bisa kuhirup disana. Setidaknya ini ada untukku.

Ah ini sangat sulit bagiku.

Bolehkah aku bertemu dengan Soobin sekali lagi saja.

Ah bukan.

Bolehkah Soobin kembali?

Aku mencintainya.

Soobinku. Soobinku sayang.

Aku merindukanmu.

~

Tunggu 2 part lagi yang flashback sama ending book ini. See you..