HL : 29

3.1K 334 54
                                    

Soobin

Aku dari tadi sibuk melihat Yeonjun yang mengurusku. Ah ini udah hari ke 3 aku bersama Yeonjun. Ayah dan Ibu baru aja pulang, bagaimanapun mereka pasti ngerti hubunganku dan Yeonjun. Aku bahagia bagaimana cara Yeonjun yang  benar benar merawatku. Ini lebih dari kencan yang orang orang lakukan.

" Jun " panggilku dan nyuruh dia untuk duduk disampingku.

" Ah maaf aku lupa membawa minum lagi hehe "

" Sini Jun aku mau nya nonton sama kamu " kataku.

Yeonjun datang dan duduk disampingku, wajar aja aku bosan nonton sendiri. Bahkan film yang ku tonton di kamar Yeonjun sebenarnya gak ku simak sama sekali.

" Kamu bosan? " kata Yeonjun lalu mencium pipiku.

" Ah gak kok aku cuma pengen kamu dekat "

" Aku disini Bin " kata Yeonjun sambil melingkarkan tangannya di pinggulku.

Ah lagi lagi Yeonjun membuatku berdebar, kalau Yeonjun udah didekatku gak usah ditanya lagi sisi manjanya pasti muncul. Brandalan tapi bisa manja. Itulah Yeonjun. Yeonjunku.

" Jun aku takut "

Sedetik kemudian Yeonjun langsung beralih untuk menakup wajahku, dan akhirnya aku saling berhadapan dengannya. Yeonjun mengangkat daguku sampai akhirnya kami saling bertatapan dan mata indahnya bisa terlihat oleh kedua mataku.

" Kamu tau gak Bin aku pengen ngelakuin apa sekarang ini? "

" Apa? "

" Gantiin kamu Bin. Biar aku aja yang nahan sakit itu " bahkan Yeonjun mengelus lembut pipiku dengan jemarinya.

" Hidup kamu masih panjang Jun. Kamu perlu bahagia "

" Kamu lupa kalau kamu duniaku? Aku bahkan gak yakin aku bisa sanggup hidup atau tidak Bin "

Aku sedih. Hatiku terasa terjabik untuk dengar apa yang dikatakan Yeonjun barusan. Rasanya aku mau nangis aja, tapi dilain sisi aku benar benar tetap harus jadi Soobin yang kuat.

" Aku mencintaimu Choi Yeonjun. Sangat mencintaimu "


Memang benar Yeonjun selalu bilang kalau aku dunianya. Jauh sebelum aku jadi seorang pacar untuk Yeonjun. Kata Yeonjun sih waktu kami sering bertengkar itu juga salah satu dunianya. Yeonjun gak akan tenang kalau sehari aja dia gak lihat aku disekolah. Yeonjun bahkan bilang aku benar benar dunianya waktu kami duduk dikelas 11. Ah aku jadi ingat Yeonjun memang selalu cari masalah. Kadang sih gak secara langsung berhadapan sama aku, tapi tetap aja Yeonjun itu menyebalkan.

Kalau dipikir lagi kenapa sih aku bisa jatuh cinta sama Yeonjun? Aku harusnya bisa bersyukur dari awal bisa hidup dimasa Yeonjun hidup didunia ini juga.

" Bin ayo aku mau ajak kamu keluar sebentar " kata Yeonjun dan langsung memakaikan jaket hangat untukku.


" Kemana? "


" Ke hotel Bin "

Aku tertawa. Lagi lagi Yeonjun menjengkelkan. Ah tapi rasanya aku udah lama gak dengar kata kata itu.

Hotel?

Gak ada hotel. Yang ada hanya sebuah taman dibelakang rumah Yeonjun.

" Taman? "

" Iya Bin. Pasti kamu ngarep kan aku bawa ke hotel " kata Yeonjun menggodaku.

Ah sungguh aku jadi malu sendiri. Padahal aku pikir tadi Yeonjun membawaku ketempat lain. Ya mungkin sebuah cafe atau apalah.

Tangannya bahkan sedari tadi menggengam tanganku hangat. Lalu menyuruhku untuk nutup mata sebentar. Aku nurut sampai akhirnya Yeonjun melepaskan genggaman tangan kami.

" Sekarang kamu bisa membukanya Bin "





Salju.

" Bin " panggil Yeonjun.

Belum sempat aku berpikir jauh, aku langsung tersadar mendengar Yeonjun memanggilku. Tepat dibelakangku.

" J-Jun? " kataku gugup karena saat berbalik wajah kami jadi semakin dekat.


" Mau kah kau menikah denganku? "





Yeonjun? Melamarku?

Aku gak peduli kalau ini mimpi atau nyata. Yang pasti aku langsung mengiyakannya dan langsung memeluk Yeonjun begitu erat. Aku gak butuh cincin untuk ini. Yeonjun benar benar mewujudkan impianku. Melamarku di saat salju turun. Aku langsung memeluknya erat dan dibalas dengan Yeonjun, tangannya membelai lembut rambutku. Aku gak percaya ini cukup dini untuk Yeonjun yang melamarku. Benar benar seperti harapan.



Tapi tunggu. Salju?


Bagaimana bisa? Bukankah ini musim semi? Lalu darimana datangnya salju?







" Jun buruan ini cuma dikit "

Aku langsung melepaskan pelukan kami sepihak dan menoleh kearah suara yang gak asing sama sekali.

Aku mendapati Taehyun dengan susah payah mendatangkan salju yang mulai sedikit. Dia tersenyum kearahku.
Dan ternyata Taehyun yang mendatangkan salju buatan itu.

" Bin. Jangan marah namanya usaha "

Yeonjun.

Dengan segala cara membuatku bahagia. Mungkin ini akan menjadi hal indah sebelum aku pergi.

Lalu bagaimana bisa aku sanggup meninggalkan semua keindahan ini?

Bolehkah aku hidup lebih lama lagi?


HELLO MAAF BARU UP YA WKWKK

Hate and Love || Yeonbin [ ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang