@New Day@

2.5K 246 27
                                    


🍀

🍀

🍀

🍀

............................................................................

Berapabelas tahun kemudian.

Sky dan Sean tumbuh menjadi remaja yang sangat rupawan.

Kalau sky tumbuh menjadi pemuda yang sangat teramat tampan dengan segala kesempurnaannya. Di tambah otaknya yang cerdas, merupakan paket lengkap untuk seorang pemuda yang di gilai banyak wanita ataupun lelaki manis.

Sementara....

Sean!?....

Sean tumbuh menjadi lelaki yang manis dengan mata indah, kulit putih, pipi chaby, dan bibir merah alami menambah keindahan wajahnya.

Cantik!!...

lebih cantik dari seorang wanita sekalipun.
Namun sean tetetaplah Sean, meski fisiknya bertumbuh namun jiwanya tetaplah sean yang sama seperti beberapa tahun silam.

Manja, cerewet, periang, namun berhati malaikat.

Sky memiliki banyak teman di sekolahnya, dan memiliki beberpa sahabat.
Sementara Sean, baginya Sky adalah segalanya.

Karena semua orang mengangapnya anak idiot, gila dan banyak lagi ejekkan anak-anak seusianya pada seorang Sean.

Pada dasarnya sean tidak mengerti perkataan merrka yang di mengertinya adalah orang-orang itu tidak menyukainya, entah karena alasan apa.

"Hikksss..... Hikssss" isaknya terdengar di suatu malam, di balkon kamarnya.

Yang melintas di depan kamar yang bertuliskan "Sean" terhenti mendengar isakkn itu.

"Sean.... Banny.... Kau di mana?, ada apa? " kata seseorang yang terdengar sangat kawatir......

"Hikkksss... Hikss... Hikss" tak ada jawaban dari yang empunya kamar, meski suara isakkan masih terdengar.

Perlahan kaki tegap seorang itu masuk kedalam kamar, mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, guna mencari si pemilik suara.

Langkah kakinya berhenti di pintu menuju balkon, karna di situlah dia mememukan seseorang itu menangis tersendu seraya memeluk boneka berungnya.

"banny... Kau kenapa menangis, ada yang menjahati mu lagi" bisiknya di telingga orang yang masih terisak itu, seraya memeluknya dari belakang.

Tangan kekar itu melingkari pingang ramping milik seseorang yang menangis itu.

Seseorang itu adalah Sean.

Sean menoleh ke ke belakang dan mendapati wajah tampan milik seorang sky tersenyum manis padanya.

Sky gemas sekaligus khawatir melihat buliran air mata tetap berjatuhan dari mata indah milik Sean.

"Hiksss... Hiksss... Mereka tidak menyukai Sean, padahal Sean tidak nakal, hikzz... " isaknya menjadi, di pelukkan sky.

"Banny... Dengar sky ne...., jangan dengarkan mereka, sky sayang dan menyukai sean kok!" hiburnya seraya mengusap sayang rambut coklat milik sean.

"Dan... Iya sean tidak nakal, mereka yang nakal. Jadi sean jangan sedih dan menangis lagi ne, nanti kalau mae sama pho dengar mereka akan sedih, Sean mau mereka sedih" - Sky.

Sean menggeleng ribut.

"tidak... Tidak, Sean tidak mau mae pho sama sky sedih" katanya dengan manja.

Sky and SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang