2.1

53 4 0
                                    

Kami —aku dan Senja, kembali ke kamar masing-masing pukul empat lewat, karena Senja meminta ku untuk menemaninya mengitari beberapa kedai dan warung kaki lima atau sekedar pohon-pohon di pinggir jalan untuk mencari spot foto

Tak sedikit juga foto kami berdua atau bahkan foto-foto candid ku yang ada di kamera milik Senja

Dan saat aku masuk kamar, aku sudah tidak mengantuk, maka aku putuskan untuk mandi lalu menonton TV yang ada di kamar itu

Yang lain akhirnya bangun pukul lima dan bergantian mandi, sarapan akan dimulai pukul enam nanti jadi satu jam itu aku pakai untuk menelpon keluarga ku kalau aku sudah sampai Yogya

Setelah semuanya siap, dan sudah jam enam kurang kami pergi dari kamar tak lupa membawa kunci kamar untuk ke ruang makan di hotel itu

"Ayam goreng lagi ayam goreng lagi. Tiga kali kita makan ayam goreng." keluh Sekar yang langsung di setujui Raya

"Yah seenggaknya kita makan. Jingga lu mau makan apa ngemil?" tanya Arya yang membuat kami kaget karena tiba-tiba sudah ada di sebelahku

"Eh Arya, masih kenyang gue Ar, lagian ga napsu juga."

"Awas lo ya kalo masuk angin, gua udah ngingetin." ancem Arya yang cuma aku tanggapin dengan senyum, "Lagian lo makan kapan sampe masih kenyang?"

"Makan tadi malem sama—" Aduh nyaris aku bilang pada yang lain kalau tadi malam aku pergi keluar dengan Senja

"Sama?"

"Sama.. mie, gue ke kedai depan waktu yang lain tidur." akhirnya aku setengah berbohong jadinya

"Oh."

"Udah ah gue mau makan." lalu Arya pergi dari meja kami bertiga dan aku melanjutkan makan, karena aku yang paling cepat makannya dan ada banyak orang juga yang belum dapat tempat duduk aku pergi dari ruang makan itu menunggu Sekar dan Raya di luar

"Sendirian aja neng." tanya seseorang yang baru saja duduk di sebelahku

"Senja," siapa lagi orang yang bisa membuatku kesal dan senang bersamaan kalau bukan dia? "Sehari ga gangguin gue ga lengkap kali ya hidup lu?"

"Iya emang."

"Kok lu ngeselin sih?"

"Ngeselin-ngeselin gini nanti kalo ga ketemu gua, kangen lho."

"Idih." tau aja lagi kalau nanti aku bakal kangen, bentar lagi kan kami lulus

"Eh Jing,"

"Jingga!"

"Iya Jingga, kayaknya si Arya mau nge gebet lo dah."

"Nge gebet? Paan sih ah lu mah ngayal."

"Ye ngeyel lo ya, gua kan peka, gua bisa ngerasain kali kalo si Arya tuh suka sama lo. Lo nya aja yang ga peka."

Aku terdiam sebentar, "Oh ya? Berarti lu tau dong gue suka apa engga sama dia?"

"Tau... lah." jawab Senja dengan ragu "Lo ga suka sih sama dia, lo suka nya sama cowo lain kan?"

Senja, jangan bilang kalau kamu tau perasaanku

"Dan cowo itu paling si... em... oh si Akram ya gak? Kan si Akram sama lo pernah deket. Tapi kasian ya Akram kan udah punya Ayana."

Ah, Jingga menghayal apa kamu ini, "Sok tau."

"Ye gua kan peka."

"Kalo peka lu harusnya tau gua suka sama siapa! Udah ah mau ke bis aja gue, nungguin di sini panas."

"Eh Jingga," tahannya "Nanti malem mau jalan-jalan lagi gak? Naik sepeda ontel. Mau?"

Dan aku mengangguk, tampak tidak antusias tapi aku sangat bahagia Senja, ya ampun andai kamu tau perasaanku

Yogyakarta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang