"Pagi, princess! Cepetan sana mandi, biar aku anterin ke kampus." Taehyung berucap setelah ia keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, hanya mengenakan celana panjang favorit warna hitam yang bawahnya lebar—tanpa kaos yang sama sekali belum dia pakai.Wow, pagi-pagi udah dapat asupan perut unyilnya Taehyung? Mana tahan!
"iiiiihhhhh—pakai baju dulu, Taehyung!" Yoora sukses melempar gulingnya ke wajah Taehyung yang sedang mengusak rambut basahnya dengan handuk.
Pun Taehyungnya terkekeh, dia malah sengaja memamerkan perut buncitnya— berlagak bak model profesional.
"Perut buncit gini aja bikin kamu selalu klepek-klepek. Apalagi kalau perutku kotak-kotak coba? Kamu bisa mati muda kali ya karna punya pacar terlalu sexy." Taehyung menjulurkan lidahnya mengejek. Sedangkan Yoora sudah mendengus sebal mendengar ocehan Taehyung yang terlalu mengada-ada.
"Mantanku yang kemarin perutnya kotak-kotak tapi nyatanya aku nggak mati-mati tuh!"
"Cih, dasar tukang pamer!"
"Daripada kamu-tukang cemburu!"
"Apa?! Siapa coba yang cemburu?!"
"Ngaca aja sana!"
Lalu Taehyung menurut, dia berjalan mendekati kaca besar miliknya, dia pun tersenyum bangga, "ganteng banget pacar kamu ini, Ra! Duh, jadi bangga nggak sih ternyata pacar kamu ini bisa tampan bang—"
bughhh!
Yea, kali ini Yoora ngelempar bantal karena batas kesebalannya sudah di ubun-ubun.
"Berisik, Taehyung!" galaknya lagi.
"Hahahaha—utututuuuu cayangggnya akuuu malah-malah telus kenapasiiiiiih—" Taehyung lari kecil deketin Yoora yang masih duduk di ranjangnya, menubruknya begitu saja karena kebelet pengen pelukin si pacar, dia bener-bener bahagia banget ternyata bisa tidur seranjang sama pacar sampai pagi lagi kayak gini— dengan catatan nggak melakukan hal yang tak senonoh, ya sebatas dipelukin aja sampai engap.
"Lepas! Aku mau mandiiiii!" berontak Yoora kemudian karena merasa badannya mulai panas akibat pelukan erat dari Taehyung.
"Nggak mau, cium dulu!"
Cup~
Yoora langsung cium pipi kanan Taehyung, tapi memang laki-laki itu banyak mau, jadinya masih kurang.
"Ciuman dulu, yuk?"
"Haaa?"
"Ayoo cepet!"
"Mulutku masih bau tau!"
"Gapapa, enak kok! Aku tetep cinta kamu apa adanya."
Dan,
"Cium aja nih boneka!!!" iya, Yoora tiba-tiba ngambil boneka yang ada di dekatnya dan menyodorkannya di wajah Taehyung.
Yooranya tentu saja sudah lepas dari paksaan itu, dia lalu berlari menuju kamar mandi, sebelumnya udah ngambil bajunya sendiri yang dulu pernah sengaja dia tinggal di rumah Taehyung buat jaga-jaga kalau ada hal mendadak kayak semalam.
"Iya, siap. Nanti keluar dari kamar mandi, jangan harap kamu bisa selamat, Ra!" teriak Taehyung yang udah senyum-senyum sendiri membayangkan apa yang mau dia lakuin ke Yoora.
🌥🌥🌥
Sesampainya di depan fakultasnya Yoora, dia lalu pamit sambil cium tangan kanannya Taehyung sopan, "doain aku nggak dipanggil buat maju presentasi ya!"
"Kenapa emang?"
Yoora cemberut, "belum belajar..."
"Kenapa semalam nggak belajar dulu sebelum tidur?"
"Y-ya habisnya kamu udah ngajakin tidur- aku kan jadi nggak bisa mikir buat belajar dulu... "
Lalu Taehyung ngacakin rambut Yoora yang udah rapi-rapinya, "Duh, ternyata salahku. Yaudah, aku doain biar kamu dipanggil maju presentasi ya sayang!" ucapnya yang kini tangannya udah pindah buat cubitin pipinya Yoora.
"Iya, makas—HA, APA TADI?! IIIHHHH TAEHYUNG NGGAK KAYAK GITU JUGA CARANYA BUAT BUNUH AKU SECARA PERLAHAN TUH!!!"
Tentu saja kepolosan Yoora itu bikin Taehyung ketawa lagi dan lagi. Nggak tahu kenapa memang sejak semalam itu, dia merasa semakin dekat sama Yoora. Semakin sayang aja rasanya, semakin kenal Yoora semakin dia nggak pengen ngecewain Yoora bagaimanapun caranya.
"Nanti jemput lagi nggak?"
Yoora geleng kepala, "aku sama kakak aja, sore kamu ada acara kan sama temen-temen kamu?"
"Kok tahu?"
Yoora terus tersenyum, dia pun mulai ngeluarin gelang cantik yang ada di dalam tasnya, "Jenna semalem datang kerumah, ngasih ini sama beberapa barang, minta maaf juga karena udh bikin aku cemburu buta... "
Mata Taehyung sukses membelalak- "d-dia ketemu—" belum selesai ngomong, Yoora udah motong duluan.
"Iya, dia ketemu mantannya—Kak Yoongi. Terus dia habis itu langsung pamit pulang pas kakak mau ikut ngobrol." Yoora masih berusaha tersenyum meskipun berat juga rasanya.
Ah, kepala Taehyung seketika berdenyut-denyut memikirkan itu semua.
"Kenapa kamu nggak pernah cerita ke aku kalau ternyata dia pernah dimainin sama kak Yoongi?" jeda, "sebenernya semalem aku pengen minta penjelasan ke kamu setelah kak Yoongi ceritain hubungannya sama Jenna, tapi ternyata aku nggak berani—"
"N-ngak berani kenapa, Ra?"
"Takut kalau ternyata kamu macarin aku karena mau balas dendam ke kakak lewat aku—" Yoora terus menunduk. Lagi-lagi dia nggak percaya sama Taehyung. Lagi-lagi ada nama wanita itu disetiap pembicaraan mereka. Lagi-lagi Yoora terluka karena 2 lelaki kesayangannya pernah berhubungan dengan wanita yang sama.
Taehyung mulai menghela napasnya panjang, "Ra— kapan sih mau percaya sama aku kalau aku nggak sejahat yang kamu pikirin itu?" dan lagi-lagi, Taehyung hanya bisa mengalah untuk kesekian kalinya. Min Yooranya itu selalu berpikir pendek, selalu mikir kalau dirinya itu adalah lelaki terjahat yang sialnya juga tampan.
"Nggak tahu."
"Terus maunya gimana biar kamu nggak mikir aku jahat?"
"Aku nggak tahu, Taehyung!"
"Mau udahan aja sama aku? Hmm?"
Dan sukses bikin Yoora terbungkam seketika.
Serius udahan?
Padahal belum ada sebulan mereka baikan, kenapa masalah mereka nggak pernah selesai?
Kenapa masalah mereka nggak jauh-jauh dari nama Jenna?
Lebih tepatnya lagi, kenapa mereka berdua harus bertemu dan dipersatukan jika hanya seperti itu pada akhirnya?
Dan parahnya lagi, ternyata hanya Taehyung aja yang merasa sayangnya semakin hari semakin meluap-luap- ternyata, Yoora nggak merasakan apa yang dirasakan Taehyung sekarang.
Ternyata, perasaan mereka berdua berbeda...
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love, Taehyung ¦ Kth
Fanfic[COMPLETED] "Saat kamu mencintai, Taehyung. Saat itu juga kamu akan kehilangan akal sehatmu." ⚠️ non-baku. ©Taeyamm, 12 Januari 2019.