Praang!!!
"Atau tidak"
Hoseok menatap makanan yang berserakkan diatas lantai, ia kembali mendongak menatap Jungkook tak percaya.
"Aku memang tak ingin melihatmu berdiri dan mengantri lama seperti orang bodoh disini, karena. . . kau adalah anak idiot yang tak pantas berdiri atau bahkan bersekolah di kampus elit ini"
Jungkook menunduk dan menatap wajah Hoseok dengan senyum mengejek. Tak hanya itu, ia juga berjalan mengitari tubuh Hoseok, seolah ia tengah menilai sesuatu. Kekehan meremehkan keluar dari bibir Jungkook.
"Aku dengar kau anak home-scholling sebelumnya. Apakah orang tuamu semalu itu untuk menyekolahkanmu di dekolah umum? ck ck ck, aku kasihan pada mereka"
Setelah kejadian penghinaan yang dilakukan Jungkook pada Hoseok, hampir semua penghuni kampus memandang aneh Hoseok. Menganggap Hoseok benar-benar seorang idiot. Berhari-hari tak jarang Hoseok mendapat perlakukan buruk, namun ia hanya diam. Ia tetap bersyukur karna Jimin dan Taaehyung masih bersamanya. Walaupun mereka hanya diam saat Jungkook datang dan kembali mem-bullynya. Seperti saat ini.
Hoseok tengah bersimpuh diatas lantai, dengan kasar Jungkook menendang kepala Hoseok dan menekannya, memaksa Hoseok untuk mencium lantai. Sedangkan Jimin dan Taehyung hanya diam mengalihkan pandangannya. Mereka ingin menolong Hoseok tentu, namun Jungkook bukanlah lawan mereka. Jungkook anak si pemilik universitas ini, Jungkook memiliki kedudukan yang tinggi.
"Dasat lemah"
Jungkook meludah tepat mengenai tangan Hoseok. Jungkook tersenyum puas sebelum ia pergi meninggalkan kerumunan mahasiswa yang tengah asik menjadi penonton. Sedangkan Hoseok hanya terdiam di tempat, berusaha menahan air matanya. Namun sayang, kristal berharga itu jatuh begitu saja.
Skip time
Hoseok kembali mengoleskan eyeliner pada kelopak matanya. Dengan sedikit lip tint, Hoseok terlihat begitu cantik dan ia tersenyum menatap pantulan dirinya di depan kaca.
"Sudah hampir satu minggu lebih kau tak datang"
Hoseok menoleh dan mendapati pria cantik lainnya yang tengah berdiri disampingnya.
"Ah Seokjin-hyung, aku sekarang sudah tidak home-scholling. Jadi aku tak banyak waktu untuk keluar karna tugas. Sangat merepotkan"
Seokjin terkekeh dan memeluk Hoseok berusaha menyalurkan semangat.
"Sudahlah, bukankah kau akan bersenang-senang. Aku sangat tahu kau disini bukan karna uang"
Seokjin mengedipkan sebelah matanya dan melepas pelukannya. Tangan lincahnya dengan cekatan memasangkan topeng setengah wajah untuk menutupi mata dan hidung lancip Hoseok. Topeng berwarna merah penuh dengan kerlap-kerlip, topeng yang mengundang gairah orang-orang diluar sana yang mungkin telah lama menunggu Hoseok.
Hoseok berjalan keluar dar ruang riasnya dengan tubuh yang terbalut kemeja putih kebesaran yang begitu tipis. Bahkan siapapun bisa melihat jelas lekuk tubuhnya dan celana dalam hitamnya. Kaki jenjangnya terekspos dengan indahnya.
Semua orang yang tengah menari dan mabuk dengan seketika menghentikan aktivitasnya, menatap Hoseok penuh gairah. Seluruh sudut bar dengan tiba-tiba terlihat seperti mannequin chellenge. Hanya suara dentum musik keras yang mengiringi langkah Hoseok.
"J-hope telah kembali. Jadi, giliran siapa malam ini?"
Sedangkan disisi lain Jungkook tengah membanting pintu mobilnya sangat keras. Seketika jari-jarinya mengusak rambutnya frustasi. Ia melangkahkan kakinya penuh dengan penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Hobie
Fanfictionsekumpulan cerita tentang Hoseok x member BTS Akan ada selingan pair dimana Hoseok akan berpasangan dengan idol lain Menerima request :* Hoseok bott! Hoseok uke! No gs! Yaoi!