It's Me : Kim Taehyung

759 138 57
                                    

Saat aku kecil, memiliki rumah yang dekat dengan taman bermain sangatlah menyenangkan. Aku bisa sepuasnya bermain dan bersenang-senang. Bahkan ketika malam haripun aku masih bisa menyelinap keluar dari rumah dan bermain istana pasir di taman bermain. Namun lambat laun aku merasa bosan. Semua permainan sudah aku coba, bahkan aku terlihat sangat keren saat aku berkumpul dengan teman-teman payahku.

Suatu hari aku benar-benar sangat bosan, aku hanya duduk di atas kursi teras dan menggoyang-goyangkan kaki-kaki kecilku. Mataku memandang lurus pada taman yang di penuhi anak-anak yang tengah bermain. Namun ada satu anak laki-laki yang menarik perhatianku. Anak itu memiliki pipi yang tembam dan mata bulat. Ia tengah duduk di atas kotak pasir. Ah, sepertinya ia sedang berusaha membuat istana pasir. Sesuatu yang sangat kecil bagiku. Ku rasa aku harus membantunya.

Namun saat aku turun dari kursi, langit cerah perlahan berubah menjadi kelabu. Cahaya matahari tak lagi nampak dengan percayadiri, terlihat pasrah ketika awan hitam datang dan menutupinya. Kicauan burung pun tak lagi terdengar oleh telinga mungilku.

Suasana melankolis itu tak ku hiraukan. Aku memperhatikan anak itu. Ia terlihat semakin menggemaskan dengan cahaya yang samar-samar. Baju kuning yang ia pakai terhilat begitu mencolok. Bahkan terlihat hangat dimataku.

Aku mulai panik saat rintik hujan, bersama teriakkan-teriakkan kecil dari arah taman, aku berlari memasuki rumah dan menyahut sebuah payung. Dari sederat payung, aku memilih payung berwarna hijau. Ini adalah payung favoritku, payung yang tak sengaja ku beli ketika aku dan ibu terjebak hujan di tengah-tengah perjalanan pulang dari sekolahku.

Aku kembali berlari keluar, namun seketika langkahku terhenti ketika aku melihat ia tersenyum manis. Sangat manis, dan saat itu jantungku menggila. Aku mulai sadar bahwa 'It's My First Love'.

Tanpa aku sadari pegangan tanganku pada payung mengendur dan mengakibatkan payung favoritku jatuh di atas tanah. Bahkan aku menghiraukan bajuku yang mulai basah. Aku terlalu terpesona.

"Hey Tae! Aku pinjam ini dulu ya? Sepertinya kau tidak memakainya, besok akan langsung aku kembalikan"

Aku tersadar dari lamunanku dan menatap punggu anak kecil yang memkai jas hujan. Jimin, temanku itu berlari terburu-buru membawa payungku. Aku terus menatap kemana ia berlari. Dan ternyata ia menghampiri anak berbaju kuning itu. Sayup-sayup aku mendengar Jimin memanggil sebuah nama.

"Jadi namanya Hoseokie-hyung?"




Perasaan yang awalnya aku anggap sesuatu yang mungkin besok akan segera kulupakan, nyatanya tidak. Perasaanku semakin tumbuh, bahkan aku diam-diam memperhatikannya. Aku sadar bahwa cinta pertamaku memiliki perasaan pada Jimin. Aku iri, namun aku tetap senang ketika melihat Hoseok tersenyum menatap Jimin. Setidaknya aku masih bisa melihat senyum manis itu.

Namun senyum Hoseok memudar. Bahkan aku bisa melihat dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana senyum itu tergantikan oleh raut wajah kecewa. Aku hanya bisa berdiri di bawah derasnya hujan. Membiarkan ia berlari menembus dinginnya air hujan, atau bahkan membiarkan payungku tergeletak ditanah. Yang pasti, aku harus melakukan sesuatu agar Hoseok bahagia. Aku harus membuat Hoseok mendapatkan cintanya, agar aku bisa kembali menatap senyum manisnya.














Cintaku pada Hoseok tumbuh begitu cepat. Begitu dalam dan begitu menggila. Yang awalnya aku hanya memperhatikan diam-diam kini tak lagi bisa memuaskan diriku. Berbagai jenis kamera tersembunyi aku pasang disekitar rumahnya. Bahkan ponselku dan ponselnya sudah saling terhubung. Aku bisa melihat siapa saja yang menghubunginya, dan kemana ia pergi. Sebut saja aku adalah penguntit. Ya, memang benar aku sorang penguntit.

Diam-diam aku menembus semak-semak, berdiri diam di belakang pohon besar. Aku menatap wajah sendu Hoseok. Ia membawa sebuah buku yang ku yakini adalah sebuah buku diari. Pujaan hatiku tanpa ada ragu melempar buku itu diperapian. Sepertinya aku bisa sedikit lega, mengingat ia mulai akan melupakan masalalunya bersama Jimin.

BTS Love HobieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang