It's Me : And It's My Chance

619 122 25
                                    

Taehyung mengangkat wajahnya, menatap langit-langit kamarnya ketika matanya penuh dengan pancaran haus dan beracun. Erangan yang begitu rendah mengalun keluar dari bibir terbukanya.

Hoseok menggelengkan kepalanya di bawah kungkungan Taehyung. Desahan penuh nikmat terdengar begitu lirik darinya. Pinggul ramping Hoseok bergerak berlawanan dengan Taehyung, berusaha mengejar kenikmatan lebih. Tubuhnya mulai bergetar dan dapat ia rasakan gelombang hangat dalam perutnya.

Gerakkan cepat dan penuh hentakan yang Taehyung berikan mampu membuatnya  menjerit merdu. Taehyung menurunkan kepalanya dan menggigit leher Hoseok. Ia tersenyum melihat hasil karyanya. Ia kembali menegakkan tubuhnya, tangannya terulur meraih rambut basah Hoseok dan menggenggamnya.

Taehyung mengeratkan genggamannya dan tersenyum ketika melihat Hoseok memejamkan matanya. Pria manis di bawahnya mulai memundurkan kepalanya, berusaha menenggelamkannya pada empuknya bantal.

"Tatap aku"

Taehyung berdesis dan menusuk Hoseok begitu dalam, membuat pria manis itu membusungkan dadanya. Tentu dengan senang hati Taehyung meraup ujung kemerah mudaan itu dengan gemas.

Hoseok membuka mata dan menatap tajam pada manik mata Taehyung. Hal ini membuat napas Taehyung semakin cepat begitu juga dengan gerakkannya. Ia memejamkan matanya dan merasakan pelepasannya.

Taehyung kembali membuka matanya, ia menunduk dan menatap seseorang yang berada di bawahnya. Wajah puas Taehyung seketika berubah menjadi dingin. Ia menegakkan tubuhnya dan kembali memasang pakaiannya kembali. Sebelum ia pergi meninggalkan ruangan itu, ia merogoh saku celananya dan melemparkan sebuah cek tepat mengenai wajah wanita jalang yang baru saja ia tiduri.

'Tak berguna. Jika saja aku tak membayangkan tubuh sexy Hoseok, mungkin aku tak akan mendapat pelepasanku'


































Hoseok berjalan menyusuri trotoar dengan kedua tangan menenteng kantong besar berisi belanjaan bulanannya. Sesekali ia memikirkan nasibnya. Sudah tiga bulan setelah kelulusannya, ia belum juga menentukan pilihannya untuk segera melamar pekerjaan. Tentu saja ia akan bekerja dengan sesuatu yang berhubungan dengan dance.

'Tap'

Hoseok menoleh dan mendapati Taehyung berdiri disampingnya dengan sebelah tangan yang mencengkram bahu Hoseok kencang. Tatapan mata Taehyung sarat akan kecemasan. Pemuda tampan itu menangkup kedua pipi Hoseok.

"Hyung, kau kenapa?!"

"A-apa maksudmu?"

"Apa yang tengah kau pikirkan?! Kau hampir menyebrang jalan ketika lampu lalu lintas berubah hijau!"

Hoseok menatap sekitar dan menangkap basah beberapa orang yang terlihat menatapnya khawatir. Ia pun menunduk, membiarkan Taehyung merebut salah satu kantong belanjanya dan memeluk pinggangnya.

"Apa yang kau pikirkan hingga membuatmu hampir saja celaka?"

Hoseok menghela napas, baru saja mereka sampai di apartemen miliknya tapi Taehyung sudah kembali menanyakan hal yang sama. Hoseok memilih untuk menghiraukannya. Kaki jenjang miliknya ia langkahkan menuju dapur yang tentu saja diikuti oleh pria tampan di belakangnya.

Taehyung memeluk pinggang Hoseok dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Hoseok, berusaha menyesap semua aroma vanila milik sang pria manis. Aroma yang selama ini ia jadikan fantasinya, selalu membuatnya candu, bahkan terjebak. Sedangkan Hoseok hanya membiarkan, sudah biasa dengan kelakuan yang lebih muda.

"Hyung, kau belum menjawab pertanyaanku"

Taehyung membalik tubuh Hoseok, ia menunduk dan mengecupi kedua pipi Hoseok bergantian. Membuat pria manis itu terkikik geli dan segera menutup bibir Taehyung dengan jari-jari lentiknya. Sedikit mendorong wajah tampan itu menjauh, Hoseok memasang senyum manisnya.

BTS Love HobieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang