“Mrs. Park”
(Part I)
🎥Pagi yang cerah, sangat cerah. Matahari bersinar terang, perlahan merangkak menuju singgasananya. Sepoi angin dari pelabuhan dengan lembut menyapa dedaunan dan deretan bunga anyelir di pekarangan depan.
Sepertinya tidak akan ada sesuatu yang salah hari ini, bukan?
Hmm, mungkin saja.
Tapi Jaemin terlihat santai menikmati sarapannya dengan tenang. Walaupun disisinya, Jeno dan Jisung sudah ribut tentang darimana asalnya krabby patty.
“Dagingnya itu dari sapinya William, Baby.” tegas Jeno sekali lagi.
Jisung merengut dengan ekspresi hampir menangis, “Jadi sapinya Wiyiyam dibunuh?” tanyanya dengan mata berkaca-kaca.
Jeno mengangguk saja. Malas berlama-lama beradu argumen dengan putra nya yang terkenal ngotot dan ribet ini.
“APPPPAAAAAA!!!!”
Jaemin hanya menggumam sebagai jawaban, sudah biasa.
“SAPINYA WIYIYAM DIBUNUH, APAAAAAA!!!”
“Hm..Hm..”
“JANGAN MAKAN DAGING LAGI, APPPPAA!!”
“Hm..”
Seketika Jisung mulai jengkel dengan jawaban setengah hati dari Jaemin. Tentu saja. Apalagi dia melihat senyum kemenangan di wajah Daddy-nya.
“APPPAAA!! JENO-YA NAKAAALL!!”
“What the—”
Keinginan Jeno untuk memarahi Jisung tersela oleh dering ponselnya. Serta merta ia menggeser kursi dan menggapai ponselnya yang diletakkan tak jauh dari meja makan.
“Hello?”
Berselang dua detik, raut wajah Jeno berubah menjadi serius. Membuat Jaemin mengernyitkan dahinya dan bertambah penasaran saat Jeno memberikan sinyal untuknya menunggu sembari ia berjalan keluar dari dapur.
Sekembalinya Jeno ke meja makan, Jaemin bisa melihat ekspresi penuh dengan kerisauan di wajah suaminya itu. Tercetak jelas dengan lipatan di kening dan mata rubahnya yang tidak bisa fokus pada satu tempat.
“Ada apa?” tanyanya sembari menggenggam tangan Jeno.
Jeno hanya tersenyum simpul, lalu ia melirik putranya yang kini sudah sibuk menghabiskan satu cup puding mangga.
“Nanti saja.” jawab Jeno seraya membelai kepala Jisung dengan lembut.
Saat itu Jaemin masih biasa saja. Dia tidak berpikir yang macam-macam. Mungkin telepon tadi dari Haechan atau Renjun, mungkin soal pekerjaan atau semacamnya.
Ya, Jaemin ingin sekali berpikiran seperti itu. Tapi apa daya..
“Tadi telepon dari Gretha.”
Itu yang dikatakan Jeno ketika mereka selesai sarapan dan kini sedang santai di halaman belakang.
Jaemin mengernyitkan dahinya, menatap wajah Jeno dengan penuh tanya.
Oh ya, Greta adalah agent dari DYP (Director of Youth Protection) yang bertugas mengurus segala surat dan keperluan keduanya untuk mengadopsi Jisung kala itu (¹).
![](https://img.wattpad.com/cover/190146131-288-k929588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGA
Fanfiction【COMPLETED】 【BAHASA】 【The 2ⁿᵈ book of Memories Saga】 Bagaimana keseharian dari keluarga kecil Lee di Kanada? Heboh? Sedih? Senang? Penuh keributan? Semuanya benar! Ini adalah kelanjutan dari buku The Lost Memories, yang akan menjadi perjalanan Jaem...