"Gue sakit,"
Ntah mengapa, setelah melihat pesan tersebut, (namakamu) merasa lemas dan waktupun seperti berhenti dengan cepat. Ia mendapati pesan dari irzan, pria itu ternyata sedang sakit, mungkin itu menjadi salah satu alasannya untuk tidak masuk sekolah hari ini
Setelah dua hari yang lalu Aqiel diserang sakit demam, kini giliran pria itu, tapi ia belum mengetahui penyakit apa yang menyerang pria itu, dan sampai akhirnya (namakamu) membalas pesan itu dengan prasaan yang... Khawatir?
Marjan Thai
● Gue sakit.
trus? gue peduli?
● Gue serius (nam),
hehe, iyaiya maaf. Sakit apaan btw?
● Demam sama radang tenggorokan
yaudah, nnti kalo sempet gue kerumah lo ya,
● Gausah lah, nnti lo cape
kalo cape gue gaakan maksain juga kali, huuu● Dih? yaudah
(Namakamu) hanya terkikik melihat balasan dari irzan yang terkesan kesal terhadapnya, tapi tak apa, itu justru membuatnya gemas terhadap pria itu, ia kembali menyimpan ponselnya di tasnya, sebentar lagi Bel pulang sekolah akan berbunyi, karna sekarang hari jumat sudah dipastikan sekolah akan sampai setengah hari
"(nam), lo udah dapet kabar dari si marjan?" tanya Adinda yang baru saja datang dari kantin, terlihat dari kedua tangannya yang menggenggam 2 cup es teh manis, "nih," ia memberikan 1 cup pada (namakamu) karna tadi gadis itu menitipkan es teh manis pada Adinda
"makasih dun... iya tadi gue baru aja, dapet kabar dari dia," jawabnya seraya menyeruput es teh manis itu
Adinda baru selesai menyeput, "trus? kenapa ceunah?"
"Dia sakit, keknya dia sehati deh sama si kikil." kekehnya sembari membenarkan bergonya yang menurutnya tidak rapih
Adinda mengeryit, "sehati?" namun detik selanjutnya ia terkekeh juga, "Gue paham,"
"Ohya, yang lain pada dikantin?" ia menyadari kalau Adinda hanya kembali kekelas hanya sendirian
"iya, katanya.. biar gak bolak-balik kantin. Lagian lo sih, kenapa malah stay dikelas? Mentang-mentang, si marjan kaga ada, lo jadi galau kek gini," sindirnya diakhiri kekehan
"Dih? Siapa yang galau sih dun? Suudzon aja lu kerjaannya!" ralat gadis itu dengan kesal
"trus? Lo kenapa tiba-tiba mau dikelas?"
"ck! ya gue pengen aja disini, Males gerak!" alibinya meyakinkan pada Adinda dengan raut wajah yang terlihat santai
Bukannya mempercayainya, justru itu membuat Adinda mendecak seperti meremehkan, "Alahh... Bisa banget lu ngeles nya,"
(namakamu) mengangkat kedua bahunya, "yaudah kalo gak percaya,"
*
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐫𝐳𝐢𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐢𝐪 𝐑𝐨𝐧𝐚𝐳𝐲 𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐀𝐉𝐀!