Siang menjelang sore ini Irzan akan mengajak pada (namakamu) kesebuah Cafe hanya sekedar untuk hangout berdua saja!
"Tumben lu ngajakin gue jalan," desis (namakamu) seraya menyeruput jus jeruknya
Irzan menghela nafasnya, "Entar lu bosen lagi sama gue,"
"Dih?" (namakamu) terkekeh malu, "Bacot lu ah!"
"Gue serius sayang!" ucap irzan seraya menggenggam tangan kanan (namakamu) dengan kedua tangannya
(namakamu) tercengir, "Iyaih,"
Irzan melepas genggaman itu lalu kedua tangannya ia gunakan untuk menangkup kedua pipinya, dan hal itu membuat (namakamu) mencubitnya hidung irzan gemas, "Lucu banget sih,"
"Kan gue ganteng,"
"Lucuuu ih, bukan ganteng!" ujar (namakamu) dengan sedikit kesalkesal gemas
"Yaudah lucu ples ganteng aja!"
"Gak!"
"Ayo dong," pinta irzan dengan sedikit menggoda
"Gak! Lu mah kaga ada luculucunya, kaga ada gantenggantengnya!" Cibir (namakamu) dengan sinis
Irzan menurunkan kedua tangannya, ia lipat di meja, "Masa?"
"Jan, lu lebay banget sih ih! Geli gue," ucap (namakamu) seraya mengusap wajah kekasihnya
"Ngaca dulu neng, Lu juga lebay!" sindir irzan
(namakamu) mendengus, "Jadi cowok gamau ngalah dasar!"
"Kalikali," desis irzan
"Jan,"
Irzan mendehem
"Nanti kuliah lo mau dimana?"
Irzan terlihat seperti berfikir, "Pengennya sih, Di UI!"
"Ih, kok sama!"
Irzan tersenyum, "Itu tandanya kita sehati,"
"Trustrus, Jurusan apaan?"
"Bisnis lah! Biar jadi orang kaya," Ujar irzan seraya menaikkan kedua alisnya
(namakamu) meliriknya sinis, "Gue serius elah!"
"Dih? Lo fikir gue gak serius?"
"Tapi sih y-yaa bagus juga sih jan," desis (namakamu)
"Trus kalo," ia mengelus pipi kiri kekasihnya, "Pacar gue yang cantik ini, mau masuk jurusan apa?"
(namakamu) tersenyum manis, "Maunya sih komunikasi,"
"wihh, bagus tuh! Biar komunikasi kita lancar yakan?" tebak irzan
"Ck! Jangan dulu becanda jan.." rengeknya
Irzan terkekeh, "sorry, sorry! ya menurut gue sih, kalo itu emang kemauan dan juga passion lo ya why not? Lagian kalo lo masuk kejurusan yang lo gak banget kan, kesannya sia-sia!" Jelas irzan
(namakamu) menghela nafasnya seraya mengangguk paham, "Iya sih, Lo bener!"
"Tapi asal lo tau aja, Bunda ngusulin kalo gue masuk jurusan hukum aja ketimbang bisnis!" Cerita irzan
(namakamu) menatap pada irzan tak percaya, "Hah? trus gimana dong?"
Irzan mengangkat kedu bahunya, "ya gak gimana-gimana! Lagian, its just a suggestion bukan nyuruh juga!"
(namakamu) menghela nafasnya lega, "Kirain nyuruh! Kalo nyuruh, beuhh bahaya itu!"
"Tapi Baik bunda ataupun ayah, mereka tetep dukung gue kok!"
"Gue juga pasti dukung lo!"
"Kita samasama saling mendukung, dan samasama saling berjuang untuk masa depan yang cerah oke?"
(namakamu) tersenyum manis seraya mengangguk, "Pasti!"
"i love you,"
"paansih jan!"
"jawab dong sayang," pinta irzan
"Gaah malu!"
Irzan terkekeh gemas, "masih malu juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐫𝐳𝐢𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐑𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐈𝐫𝐳𝐚𝐧 𝐅𝐚𝐢𝐪 𝐑𝐨𝐧𝐚𝐳𝐲 𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐀𝐉𝐀!